Aku duduk termangu mangu ditepi jendela, memandangi selembar foto yang sudah rusak dan tidak jelas. Foto itu kutemukan saat sedang membersihkan kamar, terletak ditumpukan paling atas dalam kotak sepatu tua dimana tempatnya menyimpan kenangan masa laluku.
Kuputari permukaan foto itu dengan ujung jemari, mengingat ingat kembali segala sesuatu yang dulu pernah terbagi diantara empat orang yang sedang berpose didepan kamera.
Gia, yang tidak pernah difoto dengan senyum dikulum, selalu bergaya dengan gaya senyum lebarnya. Seragam putih abu abunya terlihat pas dibadan, dengan lengan kemeja yang digulung sekali. Disebelahnya Adrian, dengan sebelah tangan tersampir santai dipundak Gia. Seragamnya lecek dan kotor, hasil dari pertandingan basket tiga lawan tiga yang dimenanginya sebelumnya. Disamping Adrian, Moses, dengan setengah senyum yang dipaksakan. Dan, aku - Freya berdiri tanpa senyum disisi Moses, berwajah kaget karena difoto mendadak tanpa persiapan.
Foto kami berempat, sahabat sejati, saat SMA. Saat saat seragam putih abu abu mendominasi, hari hari yang dimulai dengan kejamnya orientasi, lalu perkenalan, lalu persahabatan, lalu kenangan.
Kutaruh kembali foto itu didalam kotak. Pikiranku kembali pada hari hari pahit manis itu, beberapa tahun silam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER WHEN
Romance" Apapun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui kebenarannya. " Bagi kita, senja selalu sempurna, bukankah sia sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, ak...