wdtt -Prologue

372 14 0
                                    

We Don't Talk Together





//

     "Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif—"

     Sherli menggenggam erat ponselnya dengan emosi dan menatap keluar kaca yang dimana terdapat pacarnya dan perempuan lain sedang berjalan dari arah parkiran menuju pintu utama hotel.

     Lagi-lagi dia harus menyaksikan pacarnya itu selingkuh dibelakangnya. Bukan untuk pertama kalinya, melainkan berulang-ulang kali dengan cewek yang sama. Tapi ia terus memaafkan karna dia sudah meminta maaf dan mengatakan tidak mengulanginya lagi.

     Kali ini batas kesabarannya sudah habis...

     Sherli segera keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama hotel. Ia menghampiri meja resepsionis hotel.

     "Selamat malam, ada yang bisa kami bantu?" Tanya pegawai hotel tersebut sambil memulas senyum hangat.

     "Uhm— saya pengen tanya apa ada tamu atas nama Xaddena Sean check in hotel disini?" Tanya Sherli.

     "Tunggu sebentar saya cek dulu."

     Tidak butuh menunggu lama pegawai hotel tersebut kembali menghampirinya. "Ya, atas nama tuan Xaddena Sean dengan nomor kamar tiga kosong tujuh bertepat dilantai empat." Ujarnya.

     Sherli mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Ia berjalan menuju lift dan menekan tombol angka empat. Sesampainya dilantai empat ia berjalan mengitari koridor hotel sambil menatap pintu kamar satu persatu.

     Tiba didepan pintu kamar tiga kosong tujuh cewek itu menghela nafas sejenak.

     Kamu kuat Sher. Sudah saatnya untuk akhiri ini semua.

     Sherli segera menekan bel pintu kamar dan terbukalah pintu. Ia tersenyum begitu pacarnya yang membukakan pintu dengan wajah terkejut.
"S-sherli kamu ngapain disini?" Tanya Sean. 

     "Justru aku yang tanya sama kamu. Kamu ngapain ada disini? Telanjang dada pula." Balas Sherli.

     Skakmat. Sean tidak bisa menjawab yang membuat Sherli kembali tersenyum.

     "Dia ada didalam kan?" Tanya Sherli lagi.

     Ia segera menerobos masuk tapi tertahan karna Sean sudah mencekal tangannya.
"Tolong Sherli kita selesaikan ini baik-baik." Ucapnya lembut penuh mohon.

     Dengan kesal Sherli menepis tangan Sean dan masuk kedalam kamar. Ia mendapati cewek itu yang sudah berbaring diatas ranjang dengan kimono handuk yang menutupi badannya.

     "Jadi ini manusia yang selalu goda pacar orang?" Tanya Sherli sambil tersenyum sinis.

     Sean sudah berdiri disampingnya dan menggenggam kedua tangan Sherli menatapnya lekat. "Kita selesaikan ini baik-baik Sher, aku gak mau ada keributan." Ujarnya.

     "Aku datang kesini memang gak nyari keributan." Jawab Sherli. Ia kembali menatap cewek itu yang menunduk ketakutan. Ia menghela nafas panjang.

     "Aku kecewa sama kamu. Kita putus."



wdtt//

Wellhelauu people!
Aku kambek dengan work baru karna saking banyaknya draft yang udah aku anggurin EhE. Kenapa judulnya
We Don't Talk Together? karna aku keinspirasi sama judul lagu Haezi yang diproduser sama si kocheng:v jadi yaudah aku bikin deh! Sebenarnya sih dulu judulnya mau
We Don't Talk Anymore cuman kayak udah mainstream jadi gak jadi:v nah kebetulan muncul WDTT masih
anget-angetnya yee jadi yaudahdeh WDTT aja EhE:v

Sekian curcol dari aku, semoga suka sama ceritanya dan jangan lupa vote and comment karna kedua itu adalah bentuk support Nyanya untuk tetap semangat nulis!

Nda— 8.07.19

We Don't Talk Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang