wdtt -Eight

43 2 0
                                    

We Don't Talk Together





//

     Sherli tersenyum melihat Alden. Untung ada cowok itu, kalau tidak pasti dia sudah seperti anak hilang.

     "Kak Alden kok bisa disini? Kenal sama Nancy juga?" Tanya Sherli sedikit berteriak saking kerasnya suara musik yang diputar.

     "Gue kebetulan akrab sama dia karna gak sengaja ketemu pas main ke Xaviorus waktu itu." Jawab Alden.

     Sherli hanya ber oh ria dan kembali melihat sekeliling mencari keberadaan Nanda. Melihat wajah cemas cewek itu membuat Alden kembali mendekatkan wajahnya agar suaranya kedengaran.

     "Ambil minum yuk, lu haus gak?" Tanya Alden.

     Sherli mengangguk pelan dan mereka berdua menghampiri meja panjang yang berisi minuman dan berbagai aneka dessert. sebetulnya ia sama sekali tidak merasa haus. Tapi dikarnakan orang-orang semakin banyak berkerumun ditengah-tengah halaman jadi membuatnya untuk menjauh dari tempat tersebut.

     Suara bising musik mendadak terhenti begitu seorang gadis berjalan menaiki panggung mini dimana terdapat kue tart besar berbentuk istana tersimpan rapi disana. Siapa lagi kalau bukan yang berulang tahun, Nancy.

     "Kayaknya acara tiup lilin mau dimulai. Kita kesana yuk," Ajak Alden.

     Dipikirnya acara tiup lilin sudah ia lewatkan karna dirasa dirinya datang terlambat. Ternyata baru dimulai sekarang. Sherli mengangguk dan berjalan bersama Alden menuju kerumunan orang-orang yang sudah membentuk sebuah lingkaran.

     Mereka semua bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Nancy. Ditengah lagu, Nancy langsung meniup lilinnya dan tersenyum bahagia.

     Sherli dan Alden menerobos kerumunan orang-orang agar berdiri paling depan untuk menyaksikan Nancy memotong kue.

     Kini mereka berdua sudah berada didepan dan Sherli bisa melihat dipanggung mini tersebut terdapat Nancy, kedua orangtuanya dan juga....

     T-tunggu dulu...

     Sean?

     Sherli merasa dadanya terasa sesak begitu melihat Nancy menyuapi sepotong kue tart ke Sean. Dia benci mengatakan ini tapi Sherli akui kalau adegan itu sudah membuat luka yang hampir sembuh kembali luka.

     Semua orang yang menonton bersorak semangat begitu Nancy memeluk Sean dan mengecup pipinya usai menyuapi kue.

     Air mata yang sudah cewek itu tahan sekuat tenaga akhirnya jatuh dengan sendirinya membasahi pipi Sherli. Dirinya sekarang tidak tahu harus berekpresi seperti apa.

     Alden melirik Sherli yang terlihat diam sedaritadi dan baru sadar kalau cewek itu menangis. "Sherli? Lu gakpapa? Kok nangis?" Tanyanya khawatir.

     Lamunan Sherli buyar seketika mendengar suara Alden. Ia segera menyeka airmatanya dengan cepat dan berusaha tersenyum menatap Alden. "G-gak, gakpapa kok kak. Aku tadi cuman kelilipan doang." Bohongnya.

     "Lu yakin? Atau jangan-jangan lu sakit?" Tanya Alden lagi.

     "Gak, gak. Gakpapa kok kak tenang aja." Jawab Sherli.

We Don't Talk Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang