wdtt -Seven

65 3 0
                                    

We Don't Talk Together





//

Sherli memegang string dan menarik tali busur hingga tangannya menyentuh dagu sambil mengarahkan busur tersebut tepat berada pada titik target berwarna merah dibagian tengah dengan fokus. Kemudian ia segera melepas tali busur tersebut.

Gotcha!

Anah panah terakhirnya telah mendarat mulus dititik merah. Ia tersenyum puas dan menghampiri tasnya kemudian meminum air mineral. Hari makin gelap yang menandakan Sherli harus segera pulang sebelum dilanda macet.

Ia segera membereskan semua barang-barangnya dan kembali memakai hoodie Grey. Ketika menuju parkiran, ia kebetulan bertemu dengan Alden yang ternyata berada disana.

"Ngomong-ngomong lu jago banget tadi mainnya gue gak sengaja lihat." Ujar Alden sambil tersenyum.

Sherli tertawa. "Biasa aja sih kak. Btw aku pulang duluan ya." Pamitnya dan berjalan menghampiri motonya. Ia segera memakai helm, menyalakan mesin motor dan tidak lupa menklakson Alden yang masih setia berdiri ditempat yang sama sebelum ia meninggalkan tempat tersebut.

Sherli menerobos macetnya ibu kota pada jam pulang kerja dan akhirnya tidak lama ia sudah sampai dirumah. Ia melepas helmnya dan melirik garasi yang sudah terpakir mobil orangtuanya.

Cewek itu kembali teringat tentang party Nancy yang akan dimulai sebentar lagi. Dia masih menimang-nimang apakah dia harus pergi atau menetap dirumah dan istirahat? Lagipula dia belum membeli kado untuk primadona sekolah itu.

Sherli menghela nafas berat dan berjalan menuju pintu dan masuk ke dalam rumah. Ia melirik dimeja makan yang masih sepi. Menandakan orangtuanya sedang mengganti baju serta membersihkan badan sementar Grey entah ada dimana.

Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya lebih dulu untuk mandi karna badannya sudah terasa lengket. Sherli menaruh tas archerynya diatas single sofa dan melirik ponselnya yang tergeletak diatas nakas. Dirinya bahkan lupa membawa ponselnya ketika pergi ke tempat pahanan.

Sherli menekan tombol power dan sudah ada banyak notifikasi WhatsApp dari Nanda yang menyakan keberadaan dirinya. Niatnya yang hendak membalas chat Nanda terhenti begitu sahabatnya tiba-tiba menelpon.

"Iya Nan kenapa?" Tanya Sherli.

"Ih Sherli, kamu udah pakaian belum? Buruan dandan, acaranya udah mau mulai nih."

Sherli menghela nafas. "Aku gak bisa pergi deh, gak diizinin sama daddy." Elaknya. Padahal dia sama sekali belum meminta izin ke Derry.

"Aku tahu kamu bohong. Kamu belum minta izinkan sama daddy kamu? Sekarang, kamu mandi trus dandan yang cantik. Aku gak mau tahu pokonya kamu harus datang, bye Sherli!"

"Tunggu tapi Nan—" Sherli lagi-lagi menghela nafas begitu Nanda sudah memutuskan sambungan telpon sebelum ia selesai bicara.

Ia segera berdiri dan mengambil handuknya kemudian berlari masuk ke kamar mandi.

— ♡ —

Sherli menuruni anak tangga dengan hati-hati dan mengampiri keluarganya yang tengah menunggunya untuk makan malam bersama.

We Don't Talk Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang