Bukan mengikhlaskan
Tapi melupakan
Setelah begitu banyak kekecewaan yang Faris berikan ke Cika, akhirnya dia bisa melewati semua kesedihan dan keterpurukannya, karena setiap harinya ada seorang pria yang menemaninya di saat sedih dan susah.Hari ini orang tua Cika pulang dari Malaysia.
Ka Jerry dan Cika menjemput mereka di bandara."Ka ayo telat nanti kita ka." Ajak Cika
"Udah lo sendiri ke sekolah gue yang jemput mama sama papa." Jawab ka Jerry.
"Aduh kakak ku yang tampanya nggak ketulung, adikmu ini sudah minta izin di sekolah untuk hari ini nggak masuk." Jelas Cika.
"Yaampun bego, hanya karena mama sama papa pulang lo nggak sekolah!" Kata ka Jerry sambil mengetuk kepalanya Cika dengan botol aqua.
"Aduh!! Bacot ah" jawab Cika dan menarik tangan kakaknya
Setelah menjemput orang tua Cika dan ka Jerry, mereka bergegas pulang kerumah.
Dan saat itu Cika hanya tiduran, nonton drama korea, dan ada banyak cemilan di kasurnya Cika.
"Eh buset gadis cantik ternyata kerjaanya begini ya?" Tanya ka Jerry.
"Trus mau ngapain kaka sayang?" Balas cika
"Bersihin rumah ke oon."
"Kan rumah udah bersih, yakali gue bersihin 2×."
"Wc sama kamar gue masih kotor inem." Ejek ka Jerry.
"Wah ngajakin ribut ya!" Jawab Cika.
"Emang gue ngomong apa tadi?"
"Lo ngomong Wc sama kamar lo masih kotor dan pake tambahan inem lagi." Jawab Cika melotot.
"Yah itu lo tau, artinya gue nyuruh lo, bukan ngajak berantem bego" -_- ucap ka Jerry dan langsung lari keluar kamar.
"Sini nggak lo" teriak Cika.
"Udah Jerry masuk kamar, Cika juga sana masuk, jangan ada yang berantem." Kata mama mereke yang tiba-tiba
"Iya mah" jawab Cika dan ka Jerry serentak.
Setelah masuk di kamar Cika mendengar seperti ada orang yang mengetuk kamarnya, dia fikir itu ka Jerry.
Tok.....Tok....Tok.....
"Udah ka, Cika nggak pengen berantem!" Teriak Cika dari dalam kamarnya.
"Ini gue Faris." Balas Faris.
Ngapain dia dateng ke sini. Batin Cika.
"Ngapain lo?" Tanya Cika yang masih di tempat dan belum membuka pintu.
"Bukain dulu pintunya" Kata Faris.
"Nggak gue sibuk."
"Kata ka Jerry lo lagi nonton di kamar, disuruh gue ke atas buat nemuin lo."
Ya ampun pinter banget sih abang gue. Batin Cika.
"Tunggu" teriak Cika.
Cika membuka pintu kamarnya dan muncullah Faris si lelaki yang cuman bisa buat hati Cika sakit.
"Cik gue minta maaf." Kata Faris sambil memohon.
"Ngapain maaf lo minta-minta?" Jawab Cika ketus.
"Maafin gue Cik"
"Buat?"
"Kesalahan gue"
"Yang mana?" Tanya Cika yang mencoba untuk tidak bertatapan dengan Faris.
"Waktu gue Whatsapp lo buat jemput pulang sekolah gue nggak jemput lo dan buar malem itu gue juga minta maaf, nggak nepatin janji." Jawab Faris panjang lebar.
"Oh itu!" Jawab Cika ketus.
"Iya Cik gue minta maaf."
"Udah kan? Sana pulang!" Kata Cika mencoba untuk tenang.
"Lo ngusir gue Cik?" Tanya Faris.
"Menurut lo?" Tanya Cika balik.
"Oke Cika, gue pergi, cuman satu tolong maafin gue dan jangan sampai masalah ini merusak persahabatan kita." Jawab Faris dan melangkah pergi.
Setelah menutup pintu, tidak lama kemudian Cika menangis tersedu-sedu. Dia merenungi nasipnya.
Kenapa harus Faris yang gue cinta?kenap harus dia tuhan? Gue nggak mau merusak hubungan persahabaan kita, hanya karena perasaan gue ke dia. Batin Cika.
Tanpa Cika sadari sudah banyak panggilan masuk di hand phone nya.
Astaga Rein? Batin Cika
Cika menelfon balik Rein dan tak ada jawaban.
Tidak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar Cika."Masuk" ucap Cika.
"Rein" Ucap Cika kaget dengan siapa yang datang kerumahnya."Kenapa ngga angkat telfon gue?" Tanya Rein.
"Gue barusan nonton, jadi galiat tuh" jawab Cika yang mencoba berbohong.
"Gausa bohong, masa cuman nonton matanya sebam kek orang abis nangis" kata Rein.
"Iya filmnya sedih." Bohong Cika.
"Faris ke sini kan?" Tanya Rein
"Nggak"
"Jujur aja, dia pasti minta maaf ke lo"
"Lo tau dari mana?" Tanya Cika
"Gue yang ingetin dia." Jawab Rein sambil senyum
Flashback on
Di sekolah Rein meminta Faris untuk bertemu denganya di taman sekolah jika sudah jam pualng.
Dan Rein akan mencoba menjelaskan ke Faris tentang Cika.Tak lama Faris datang dan mereka duduk di kursi taman sekolah.
"Gini Far, lo tau Cika kan?" Tany Rein.
"Iyalah gue tau dia!" Jawab Faris.
"Nah lo pernah janjian sama dia?"
"Iya"
"Dan lo nggak nepatin janji lo udah 2x"
"Lah lo kok tau?" Tanya Faris kaget
"Gue tau semuanya dan gue tau perasaan Cika sekarang gimana" jawab Rein yang mencoba tenang.
"Gue emang salah" kata Faris.
"Emang lo salah bangsat! Lo nggak seharusnya hancurin perasaanya Cika dan kepercayaanya" jawab Rein yang mulai memanas.
"Lo tuh sebagai laki-laki harus punya komitmen bangsat, lo janjian sama Cika, tapi lo jalan sama Abel, emang lo laki-laki bangsat" sambung Rein yang terbawa suasana dan mengangkat kerah bajunya Faris.
"Dan saat malam itu lo ajak dia jalan, dan kenyataannya lo lagi pelukan sama Abel di taman, gue sama Cika liat bego." Teriak Rein.
"Gue bakalan minta maaf ke Cika" ucap Faris
Dan Rein meninggalkan Faris sendirian di taman sekolah.
Flashback off
"Gitu ceritanya Cik" kata Rein.
"Udah gue nggak berharap lagi sama Faris dia udah punya abel" kata Cika sambil nangis.
"Iya udah, lo punya tuhan, keluarga lo..." Kata Rein terhenti
"Dan gue punya lo Rei" Sambung Cika dan memeluk Rein.
"Gue sayang lo Cik, gue janji nggak bakal ngecewain lo Cik" ucap Rein.
"Gue juga sayang lo Rei" ucap Cika.
Mencintai sendiri itu
Sama saja
menyakiti diri sendiriJangan lupa vote, komen dan follow ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diamku
Teen FictionLebih baik menunggu lama Agar biasa bersama dengan orang yang tepat Dibandingkan menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Bukan bahasa baku! Memang cinta tak harus memiliki dan tak harus dimiliki Tetapi cinta yang layak adalah memiliki dan dimili...