"KAK YUNSEOOONG!"
"AWH! Ad—aduh! Sakit, Ra! Aduh yaampun! Oke, maaf..maaf.. Minta maaf, oke? Stop!"
Yunseong meringis. Bisa dirasakan hampir sekujur tubuhnya perih karena pukulan sadis nan brutal Nara barusan.
"Nyebelin banget, sih!" sungut Nara berapi-api.
"Nyebelin gini juga ngangenin kan?"
"Kak!"
"Iya, oke, maaf." Yunseong menciut.
"Udah sana Kak Seong pulang. Masih ujian juga!"
Yunseong cemberut. "Jahat banget, ngusir."
"Biarin!"
"Yaampun, aku belain kesini habis pusing-pusing ujian matik dengan tujuan yang mulia loh. Bukannya disambut malah tadi di jepit, trus sekarang diusir..." melas Yunseong.
Nara diam tidak menyahut. Jujur aja, ngamuknya Nara barusan bukan semata karena dirinya marah, lebih untuk menutupi kadar baper nya yang sudah membeludak karena si Yunseong Yunseong ini.
"...sekarang jawab, kenapa kontak aku kamu block?" tuntutan Yunseong tak diindahkan. Nara bungkam, bingung harus menjawab apa.
Tiga menit lewat begitu saja. Nara masih kekeuh gak mau ngomong sama sekali. Yunseong melirik, diam-diam mengulas smirk karena di otaknya mendadak tercetus satu ide jahil.
"Masih gak mau ngomong, nih?" tanya Yunseong, dan Nara masih tetep diem. "Oke, kalo gitu."
Weh, apaan? Nara malah gugup sendiri jadinya.
"Hadep sini!" tegas Yunseong sambil memutar tubuh Nara menghadapnya.
Cewek itu mengedipkan matanya gugup karena tatapan tajam Yunseong.
"Kamu marah sama aku?"
Nara menggeleng. Masih gugup.
"Trus kenapa sengaja ngehindar dari aku?"
Bukannya menjawab, Nara malah kembali menggeleng.
Dahi Yunseong mengernyit, curiga. "Kamu punya cowok baru, ya?"
"Hah?" Nara mendelik mendengar tuduhan super ngaco itu. "Enggak ih! Ngawur banget!"
Dalam hati Nara mendesis, lo kali kak yang punya cewek baru!
Sedang Yunseong diam-diam menahan senyum. Lalu detik berikutnya kembali memasang wajah sok galak nya.
"Sini tangan!" kata Yunseong masih sok galak, sambil membuka tangan.
"Heh?"
Yunseong mendengus, lalu begitu saja meraih tangan kanan Nara tanpa permisi. Nara jelas saja kaget.
"Dengerin aja, oke?"
Nara beneran bingung. Pengen mengelak sebetulnya, tapi gak bisa karena dirinya terlalu over deg-degan saat ini. Ya gimana gak deg-degan kalau tangannya aja digenggam erat gini sama Yunseong?!
"Ra, janji ya mau jadi pacar aku.."
"HA—?!"
"Husssttt! Di bilang dengerin dulu ih!"
Bentar-bentar.. Nara masih shock.
Yunseong lalu kembali memantapkan hati. "Ra, janji ya, mau jadi pacar aku kalau nilai rata-rata ujian aku di atas 85?..."
"...ya? Mau yaa?" ini Yunseong serius maksa.
Sedang Nara yang ditatap serius malah diam gak bereaksi. Ya tolong, itu barusan beneran nembak apa cuman ngasih rambu-rambu doang?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Kak YunSeong; HIM
Fanfiction[BOOK 1] And i realize...that my life goin' much more beautiful when you enter on it. -/- Was #1 on yohan [17/7/19] And #1 on yunseong [27/7/19] -/- All Rights Reserved Under credits by Hooneyhwang