Vullnetar tut tut tut
Kak Jeovanna: ini siapa yang nambahin tut tut tut
Kak Jeovanna: astaga tuhan
Kak Jeovanna: KAULIKAAAA
Alde jelek: maap kak
Alde Jelek: abisnya aku gabut
Hujat aja kak
Kalo butuh bantuan, aku bantuin
Kak Angkasa: AWOKWOKWOKWOK
Kak Rana: ketawa awokwokwok tuh gimana sih
Kak Satrio: send voice note
Kak Wira: anjinc di vn
Kak Iris: geuleuh geleuh
Kak Cala: Kak satrio ada masalah apasih di hidupnya
Kak Anggara: noh sat
Kak Anggara: kalo ada masalah cerita2
Kak Satrio: Jancoeg
Kak Jeovanna: udah udah skip dulu bercandanya
Kak Jeovanna: aku mau nanya
Kak Jeovanna: senin bisa kumpul di kotu lagi gak?
Kak Jeovanna: aku mau liat tim dance gimana
Aku sih selalu bisa kak
Masih libur soalnya
Alde Jelek: aku bisa juga
Kak Hanna: bisa bisa
Kak Gilang: gue bisa
Kak Angkasa: bisa mbak
Kak Cala: bisaaaa
Kak Iris: aku bisa kak
Kak Wira: asal jangan sore gue bisa
Kak Satrio: senja bisa gue bisa
Kok ada akunya?
Alde Jelek: ehem
Kak Rana: bisa kok
Kak Anggara: Senja, senin bareng
Aku mau naik kereta kak
Kak Anggara: Rezeki jangan ditolak
Renjun menjauhkan ponsel dari hadapannya. Keningnya menyerit dan bibirnya mengerucut, "Apa sih Kak Fajar."
***
Senin tiba. Pukul delapan pagi Renjun sudah rapih dengan kemeja kuning yang dipadukan kaos hitam polos dan celana jeans pendek. Untuk alas kaki, Renjun memilih menggunakan kets berwarna putih. Ia harap di jalan tidak ada insiden yang mengakibatkan sepatunya berubah warna. Renjun bisa-bisa menangis saat itu juga.
"Bun, sarapannya apa?" Renjun duduk pada kursi. Tangannya meraih susu kotakan dan menuangkannya pada gelas. Sang Bunda meletakkan sepiring nasi goreng di hadapanya yang disambut bahagia oleh Renjun yang sudah menghabiskan susunya. "Wih, nasi goreng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja
FanfictionFajar adalah permulaan. Senja adalah pemberhentian. Filosofi singkat tentang kedua momentum indah pada semesta, namun tersirat banyak makna di dalamnya. Tentang Fajar Anggara dan Arenza Senja, dengan campur tangan semesta dalam cerita mereka. Lee...