Selama di pelajaran gue sama sahabat - sahabat gue fokus banget. Ya soalnya itu lagi belajar soal matematika kan gue hebat.
***
KRINGGG... Bunyi bell istirahat berbunyi dan para murid bergirangan keluar kelas, ada yang ke lapangan main bola, dan ada juga yang kekantin. Gue sama sahabat gue mutusin untuk ke kantin manjain perut.
"Kemana ni?" Tanya gue ke sahabat - sahabat gue sebelum memutuskan ke kantin. "Menurut gue sih enaknya ke kantin" kata Meira yang menurut gue itu ide yang bagus. "Cus lah sis kalau BEGITOHHH" teriakkan Naya membuat gue gila sama tingkah lakunya. "Eh eh" dengus Safa sambil memagang perutnya, Naya sama Meira panik dan gue akhirnya ikutan panik.
"Kenapa lu SAF?" Teriak gue yang bikin suasana tambah tegang. Safa langsung narik tangan gue, gue heran sama Safa gue mau di ajak kemana sama dia.
"Ehhh Safaaa mau kemana luuu" teriak Meira membuat gue noleh ke arahnya tapi Safa masih fokus ke depan. Akhirnya Safa menjawab.
"MAU BERAKK kumatt nihhh... Kalian tunggu aja di kantin. OKEHHHH????" Teriak Safa yang tanpa mempedulikan orang yang di sekitarnya, gue langsung aja ketawa ngakak ke Safa.
Pas kita di jalan menuju toilet, Safa melihat kakak - kakak cowok yang ada di depan kita ber'dua yang ada di MOS kemarin. Gue sih inget beberapa tapi, Gue lupa sama nama cowok yang ada di tengah - tengah tu tapi dia kelihatannya judes banget, sama temen - temennya. Gue ngelihat kaya ada aura dingin di mereka.
"Hai kak dim-" Safa manggil sambil melambaikan tangannya pada salah satu seseorang yang ada di mereka, dan Safa tertuju pada cowo yang di tengah. Gue sih gak terima sahabat gue di kacangin kaya gini dan di lewatin gitu aja, gue gak bisa diem aja. Emang dia gak punya sopan santun apa? Seharusnya kan dia mengajarkan contoh yang baik sama adik kelas nya eh tapi malah kayak gini. Akhirnya gue memutuskan untuk bertindak.
"Hei. ANJI*G BANGS*D... denger gak sih sahabat gue lagi ngomong kok malah di kacangin dasar SOTO CENGIK LOHH" kata - kata gue membuat mereka berhenti lalu 3 temennya berbalik tapi tidak dengan yang orang gue maksud dia masih diam saja, emang dasar cemen.
Beberapa kakak - kakak cowo yang balik tadi melihat ke arah gue dengan ekspresi gugup namanya kak angga saputra dan salah satu ada yang kasih kode ke kita namanya kak Arga Pratama dan gue ngerti maksud kak arga apa. Dan lagi satu yang tadi berbalik juga tapi gak ngapain itu namanya kak Reza Randyan. Akhirnya gue ngomong sama Safa dengan cukup keras, gue sih sengaja kerasin supaya mereka denger kata - kata gue.
"Yuk Saf kita pergi, males banget ladenin orang bodoh yang gak mau nunjukin wajahnya karena sangking malu nya. Yuk" gue langsung pegang tangan Safa. Safa kaget sama tingkah laku gue.
'Tiffany gak tau kalau cowo yang di hadepin sama dia tuh siapa? astaga Tiffany mati loh tif' batin safa yang khawatir sama gue.
"Tunggu" ucap kakak cowo yang gue maksud tadi. Gue berhentiin langkah kaki gue sama Safa. Safa takut sama gue kalau gue nanti di apa apain sama cowo ini. Dia langsung balik ke arah gue lalu berjalan ke arah gue dengan tatapan marah maksimal. Gue ketakutan njirr... gue nyesel deh dah bilang kek gitu.
Dia melayangkan tangannya... LALUUU...
_______________________
HAI READERS AUTHOR KEMBALI DENGAN EPISODE YANG SERU PASTINYA...
jangan lupa tinggalkan bintang dan komentar...
SAYANG SAMA READERS DEH. SABAR YA AUTHOR AKAN USAHAIN UPADATE SETIAP HARI KOK (kalau gak mikirin mantan) HEHEHE. BYE READERSSS. MUACHH...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy vs Smart Girl
Random"WHAT? Dijodohin?" Ujar gue. "Iya sayang, setau bunda dia itu KETOS di sekolah kamu sayang" Kata bunda. 'Berarti dia, COWO BG*D ITU. Arhgg gilaaa, apa yang harus gue lakukan?' Batin gue. *** Seorang gadis pintar bernama Tiffany Adeeva Prasetya berte...