Malam berikutnya, aku berdandan untuk pesta di rumah sahabat SMA-ku Kim Jisoo. Kakaknya yang bernama Seokjin akan menjadi orang yang menjemputku.
Aku memeriksa penampilanku di cermin. Rambut coklatku bergelombang dan berkilau. Aku memakai lipstik merah agar terlihat lebih menggoda.
Aku mengenakan gaun merah minim dan boots hitam yang diberikan Rose kepadaku. Aku duduk di teras sambil menunggu Seokjin dan pada saat yang sama Lisa pulang dengan Ferrari-nya.
Dia tampak terkejut saat melihatku mengenakan pakaian berbeda. Dia menatapku dari atas ke bawah.
"Kamu mau pergi kemana?"
"Ke suatu tempat."
Dia mengerutkan kening.
"Kamu akan pergi kencan?""Ya." Aku berbohong, lagipula itu bukan urusannya, aku mengabaikannya dan melihat jam tanganku.
Ya tuhan Seokjin! kamu dimana? apa yang membutmu begitu lama?
"Kamu lupa celanamu." Kata Lisa yang melihat penampilanku lagi. Aku memandangi bajuku lalu menatapnya dengan dingin.
"Ini gaun."
"Itu terlalu pendek." Katanya dengan dingin, lalu dia memutar mobil Ferrarinya dan pergi.
Akhirnya, Seokjin tiba dengan mobil SUV-nya. Dia adalah seorang arsitek dan dia berusia dua puluh enam tahun.
Dulu aku pernah suka padanya. Siapa yang tidak mau? Dia adalah lelaki tampan yang memiliki senyumnya yang menggemaskan.
❀❀❀
"Seokjin menyukaimu." Kata Jisoo.
"Aku tidak ingin menjadi gadis pelariannya Jisoo... Aku tahu Seokjin baru putus dengan pacarnya. Dia memberi tahuku saat dalam perjalanan ke pesta."
"Ya, tapi aku serius Jennie, Dia suka padamu sejak kamu berumur enam belas tahun, tapi saat itu kamu terlalu muda untuknya. Dan sekarang kamu sudah berumur delapan belas. Kamu sekarang cocok untuknya." Kata Jisoo meyakinkanku.
Aku bersenang-senang sepanjang malam. Aku menari, minum, dan berbicara dengan teman-temanku. Sungguh luar biasa menjadi muda dan bebas. Tanpa sadar, jam menunjukan hampir dua belas malam dan Seokjin akhirnya mengantarku pulang.
Aku merasa canggung saat berada di dalam mobil hanya berdua dengannya. Aku ingat apa yang dikatakan Jisoo bahwa dia menyukaiku ketika aku berusia enam belas tahun.
Itu adalah saat ketika aku menyukainya juga. Aku terdiam, Seokjin juga diam, dia berkonsentrasi dengan kemudinya. Kami hampir berada di dekat mansion, dan tiba-tiba dia menginterupsi pikiranku.
"Apa kamu ada acara Sabtu depan?"
"Kenapa?"
"Aku akan pergi ke pesta. Aku ingin tahu apa kamu mau ikut denganku?" Seokjin melirik ke arahku, lalu fokus lagi pada setirnya.
"Aku ... aku tidak yakin aku bisa atau tidak."
Kami tiba di mansion lalu dia meraih tanganku.
"Jennie... Aku ingin mengenalmu lebih jauh. Tolong beri aku kesempatan. Biarkan aku mengajakmu makan malam."
"Maaf, tapi aku tidak bisa." Aku menarik tanganku darinya.
"Aku tahu kamu sedang kesepian sekarang karena kamu baru saja putus dengan pacarmu, aku tidak ingin menjadi gadis pelarianmu Seokjin.""Tapi aku menyukaimu, Jennie... aku sangat menyukaimu. Aku tidak sedang kesepian atau patah hati. Aku bahagia."
Dia tersenyum padaku.
"Sepertinya aku salah memberitahumu... Sebenarnya aku putus dengan pacarku enM bulan yang lalu. Kami tidak setuju tentang banyak hal. Sebenarnya, itu adalah keputusan kami bersama. Kami tidak bahagia satu sama lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIDSERVANT (G!P)
RomanceKim Jennie bekerja sebagai Maid di keluarga Manoban ketika dia berusia delapan belas tahun. Dia jatuh cinta dengan Lalisa Manoban meskipun beberapa orang mengatakan bahwa seserang seperti Lisa tidak akan pernah melihat gadis kelas rendah seperti Jen...