Aku tertegun ketika pergi ke kamarku. Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di ruang tamu.
Tubuhku gemetar dan aku merasa ada gairah yang tidak terpenuhi yang jauh di dalam diriku ingin segera dilepaskan. Ciumannya tidak cukup, Aku ingin lebih, Aku sangat menginginkannya.
Aku terjaga sepanjang malam sambil terus memikirkan Lisa, Aku masih bisa merasakan bibirnya di bibirku, aku masih mencium aroma musk, cologne, dan alkoholnya dan aku masih merasakan kehangatan serta kelembutan lidahnya yang membuat tubuhku gelisah.
Dan ketika fajar, aku akhirnya tertidur.
❀❀❀
"Jennie! Bangunlah. Sekarang sudah jam tujuh... Ya tuhan kenapa kamu masih tidur."
Seseorang mengguncang tubuhku, dan itu adalah Rose.
"Kakek Darco sudah tiba. Dia mencarimu."
Aku menggosok mataku.
"Dia datang lebih awal pagi ini. Dia ada di meja sarapan. Dia ingin kamu membacakan koran untuknya."
Aku merasa kepalaku berdenyut ketika kenangan tadi malam merayap kembali di kepalaku dan itu membuatku terdiam sejenak, Benarkah hal itu terjadi?
"Hei! Ada apa denganmu, apa kamu baik-baik saja?" Rose menjentikkan jarinya di depan wajahku dan itu membuatku kaget.
"Ya ... Ya ... aku baik-baik saja."
"Ayo, bangunlah." Aku duduk sambil menguap.
"Bagaimana pestanya tadi malam? Apa kamu bersenang-senang?"
"Aku sangat bersenang-senang." Aku berdiri dan melipat selimutku.
"Bagaimana kabar Seokjin? Apa dia masih terlihat tampan?"
Aku mencoba memikirkan Seokjin, tetapi pikiranku berkabut dengan Lisa.
Kejadian semalam terus terbayang di benakku, dimana dia menciumku dengan kuat dan penuh gairah, sedangkan tatapan matanya berkobar seperti api yang menyala dengan keinginan.Aku menggelengkan kepalaku, berusaha menghapus Lisa dari pikiranku.
"Aku harus bersiap-siap." Aku menjawab dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
❀❀❀
Aku sedang membaca koran untuk Kakek Darco lalu Lisa bergabung dengan kami di meja sarapan.
Aku terkesiap saat melihatnya, Dia Cantik seperti biasa dalam setelan kemeja putih motif serta celana hitam yang memeluk kakinya dengan sangat baik.
Dia tampak begitu segar dan bersih. rambut coklatnya berkilau dan masih sedikit basah karena aku yakin dia baru selesai mandi.
Dan Lisa sangat harum, Aku merasa terbius oleh aroma maskulinnya.
Aku merasa gugup. Dia membuatku sangat gugup, Tangan dan kakiku terasa gemetar, Aku tidak bisa menahan kesemutan di dalam diriku.Aku berhenti membaca koran dan hanya menatapnya. Dia menatapku hanya sedetik setelah itu mengalihkan pandangannya ke kakeknya.
"Selamat pagi." Dia berkata, lalu duduk di kursi yang ada di seberangku.
"Selamat pagi. Bagaimana di kantor? Aku dengar kamu menutup transaksi dengan Park company." Tanya Kakek Darco.
"Ya aku telah melakukannya."
"Kamu membuatku sangat bangga Nak... Kamu tahu kita sudah berusaha untuk menutup kesepakatan itu selama bertahun-tahun."
Mereka berbicara tentang bisnis dan hal-hal yang tidak aku mengerti. Sepanjang waktu aku hanya mendengarkan mereka sambil melirik Lisa, dan menunggunya menatapku sambil memberiku senyuman kecil.
Tapi dia tidak pernah melakukannya, Dia sibuk makan dan berbicara dengan kakeknya. Dia seperti sengaja mengabaikanku seolah aku tidak ada. Aku merasa terluka, kesal dan juga bingung. Semalam dia menciumku dan sekarang dia mengabaikanku, Apakah dia akan berpura-pura bahwa tadi malam tidak pernah terjadi?
Kemudian aku meminta diri untuk beranjak dari tempat itu dan kembali bekerja.
❀❀❀
MAIDSERVANT tersedia dalam bentuk Ebook 🥳
Harganya 35k
Yang mau order, bisa langsung Chat ke WhatsApp : 085797166801
Disana kalian tinggal melakukan pembayaran saja, bisa lewat
Transfer Bank BNI : 0728310585 (Puji Lestari)
Dana, Shopeepay, Ovo, Gopay : 085797166801
Setelah melakukan pembayaran, kirim buktinya ke WhatsApp, dan E-book akan dikirim via WhatsApp dan bisa langsung dibaca 😉
Ada ebook menarik lainnya juga loh
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIDSERVANT (G!P)
RomanceKim Jennie bekerja sebagai Maid di keluarga Manoban ketika dia berusia delapan belas tahun. Dia jatuh cinta dengan Lalisa Manoban meskipun beberapa orang mengatakan bahwa seserang seperti Lisa tidak akan pernah melihat gadis kelas rendah seperti Jen...