"Jennie... Ms. Lisa ingin sarapan di tempat tidur, dia sedang sakit kepala." Kata Roseanne Park, pelayan lainnya yang berusia dua puluh tahun.
Dia adalah teman terdekatku di antara para pelayan di rumah ini. Dia tahu tentang perasaanku pada Lisa.
"Rose, Aku bukan juru masak disini." Jawabku dengan singkat. Aku sedang memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci.
Rose tersenyum.
"Apa aku salah dengar?"Aku menghindari melihat Lisa. Apa yang aku lihat dua hari sebelumnya masih berputar-putar di pikiranku.
Dia dan gadis pirang itu sedang berhubungan seks. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya terutama pada malam hari sebelum aku tidur.Aku melihat Punggung dan pantatnya telanjang, Aku ingat cara dia mendorong pinggulnya ke arah gadis pirang yang terus mendesah di bawahnya, aku terus teringat bagaimana Lisa bergerak dengan cepat dan keras. Harusnya aku yang ada dibawah Lisa, bukannya gadis Pirang sialan itu!
"Jennie, ini kesempatanmu. Pangeran cantik sedang sakit dan membutuhkan perhatian penuh serta kasih sayang dari seseorang." Rose menggodaku.
"Kenapa tidak kamu saja yang melakukannya? Aku belum selesai mencuci baju."
"Kenapa kamu menghindarinya?"
"Karena aku sibuk."
"Tapi dia memintamu datang, Jendeukiii... Mungkin dia merindukanmu."
Jantungku berdegup kencang meski aku tahu perkataan Rose tidak benar."Itu tidak lucu Rose."
"Ada apa denganmu? Kupikir kamu menyukainya."
"Tidak lagi."
"Wow. Cepat sekali."
"Karena dia bukan pangeran cantik seperti yang aku kira."
"Oh Begitu... baiklah, aku senang kamu akhirnya menyadarinya. Lagi pula dia tidak akan melihat gadis-gadis seperti kita."
❀❀❀
Aku sedang membersihkan bingkai foto di ruang tamu dan Lisa muncul di belakangku. Aku pura-pura tidak memperhatikannya dan terus melanjutkan pekerjaanku. Aku bisa merasakan matanya mengikuti gerakanku dan itu hanya membuatku merasa gugup.
Aku pergi ke sofa Victoria lalu berlutu untuk menyeka meja mahoni yang besar. Lisa mengikutiku ke arahku dan duduk di sofa. Dia bahkan meletakkan kakinya di atas meja yang sedang aku bersihkan.
Sial! Kenapa dia ada disini? Dia seharusnya berada di kantor untuk mengurusi bisnisnya.
Aku berhenti membersihkan meja lalu berdiri dan bersiap untuk pergi.
"Jennie."
Aku berhenti lalu menatapnya dengan mata dingin.
"Masih ada kotoran di atas meja." Rasanya aku ingin menampar wajahnya saat itu juga! Aku benar-benar ingin menghapus seringai menyebalkan yang ada di wajahnya.
Aku berlutut, lalu menyemprot dan menyeka meja lagi. Aku menggosoknya dengan giat termasuk sisi tempat kakinya berada.
"Aku haus." Kata Lisa tetapi aku mengabaikannya seolah-olah aku tidak mendengarnya.
Aku terus menggosok meja dengan serius."Aku bilang, aku haus." Dia berkata lagi, tetapi kali ini dia menekankan setiap katanya. Aku diam-diam menggertakkan gigiku. Aku tidak punya pilihan selain memberinya segelas air.
Tetapi ketika aku kembali, dia sudah pergi.
Sialan!
❀❀❀
"Jennie, Ms. Lisa ingin kamu membacakan koran pagi untuknya." Kata Bibi Hwasa pada hari berikutnya.
"Dia ada di meja sarapan.""Bibi... Aku hanya membacakan koran untuk Kakek Darco. Sedangkan Ms. Lisa masih muda, penglihatannya masih bagus."
"Nak, dia yang memintanya padaku, Berhentilah berdebat dan pergilah padanya."
"Tolong katakan padanya jika aku sedang sakit kepala." Aku menggosok pelipisku, kali ini aku benar-benar sakit kepala karena aku tidak bisa tidur nyenyak semalam. Aku terus memikirkan Lisa dan gadis murahan itu. Tadi malam, aku bangun dengan tubuh berkeringat. Aku bermimpi Lisa sedang berhubungan seks, tetapi tidak dengan gadis itu. Dia berhubungan seks denganku.
"Kamu membuat alasan lagi. Kenapa sekarang kamu menghindarinya? Aku pikir kamu menyukainya?"
"Bibi Hwasa tolong... Aku sedang tidak enak badan."
"Kamu serius?"
"Ya... bolehkah aku pergi ke kamarku sebentar untuk beristirahat?"
"Tentu saja nak... Aku bisa membacakan koran untuknya jika dia mau."
"Terima kasih."
❀❀❀
Aku sedang tidur di kamar dan aku dibangunkan oleh ketukan di pintu. Aku menggosok mataku, lalu pergi ke pintu untuk membukanya.
Aku terkejut karena tidak ada seorang pun disana. Lalu aku melihat sekotak cupcake dan satu botol kecil obat sakit kepala di lantai.
Sekotak cupcake? Apa ini dari Ayah?
Bibi Hwasa pasti memberitahu ayah jika aku sedang sakit kepala. Ayah sebenarnya bukan pria yang penuh kasih sayang. Jadi ini merupakan kejutan bagiku.
~~~
Hallo readernim, lanjutan cerita MAIDSERVANT di Ebook yaa 🤗
Harganya 35k
Order Ebook by WhatsApp : 085797166801
Terima kasiih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIDSERVANT (G!P)
RomanceKim Jennie bekerja sebagai Maid di keluarga Manoban ketika dia berusia delapan belas tahun. Dia jatuh cinta dengan Lalisa Manoban meskipun beberapa orang mengatakan bahwa seserang seperti Lisa tidak akan pernah melihat gadis kelas rendah seperti Jen...