05

1K 17 0
                                    

-----

"Jadi, kapan kamu married?" tanya Mahesa.

"What?!"

"Keliatan dari cowok kamu yang posesif itu kalo kamu bakal jadi istri dia. Tapi, kalo yang saya liat dari kamu malah sebaliknya. Kamu kayaknya gerah banget ya sama dia," ucap Mahesa.

"Saya lebih gerah lagi kalo kamu ngebahas hal itu," balas Alana.

"Yuk!"

Mereka pun menyebrang jalan menuju tempat dimana mereka ingin bersenang-senang berdua.  Tak lupa Alana menelpon Pak Abdi dan menyuruh Pak Abdi untuk tidak menunggunya dan pulang duluan kerumah karena dia ada urusan.

Mereka pun pergi bersenang-senang disana dengan dosis 3B Mahesa. Sesekali Mahesa menggendong Alana dan berlari-larian, dan Mahesa banyak mengabadikan momen tersebut dengan kameranya. Mahesa memberikan Alana bunga yang indah.

Hingga akhirnya mereka pergi ke sebuah tempat perbelanjaan mewah di kota itu dan membuat Alana tidak nyaman.

"Why?" tanya Mahesa yang melihat keraguan dari Alana.

"I think we should not be here," jawab Alana

"Kenapa? Kamu pikir saya gak punya uang?" Mahesa mengeluarkan dompetnya sebagai bukti meyakinkan Alana bahwa Mahesa serius mengajak Alana shopping.

"Saya cuma lagi gak pengen belanja."

"C'mon! Were having fun! I promis you, ya? Lets go!" Alana kaget karena Mahesa langsung menarik tangannya untuk masuk ke dalam.

Selesai dengan shopping mereka pun kembali keliling jalan-jalan dan kemudian akan kembali pulang.

"Ah! Capek. Mau pingsaannn!" keluh kesah Alana dengan manja.

"Yah, jangan dong! Berat, gak kuat," balas Mahesa sambil tertawa dan mendapat pukulan kecil dari Alana.

Mahesa berniat mengabadikan momen itu lagi, tapi Alana menolak.

"Ayo duduk!"

"Eh, sini sini. Diem disini, jangan gerak. Oke?" Mahesa menyuruh Alana berdiri di tengah-tengah taman itu dan menyuruh Alana berdiri menunggu Mahesa kembali.

Saat Mahesa ingin beranjak pergi, Alana menahan tangannya.

"Lho! Emangnya kamu mau kemana?" tanya Alana bingung.

"Stay! Dont move!"

"Okay!"

***

Di saat Alana sedang menunggu Mahesa kembali sambil senyum-senyum sendiri di tengah taman, seketika ada seseorang memegang bahunya. Ia meyakinkan dirinya bahwa itu pasti adalah Mahesa.

Dengan tampang yakinnya dan ekspresi tertawanya, ia membalikan badannya dan ternyata itu adalah Danu, pacarnya. Betapa kagetnya dia melihat keberadaan Danu disana saat itu, wajahnya berubah menjadi panik.

"Kamu ngapain disini?" tanya Danu.

"Shopping!"

"Shopping? Kok gak bilang aku? Pak Abdi mana?"

"Pak Abdi tadi udah aku suruh pulang duluan sih."

"Yuk, kita pulang!"

Danu menarik tangan Alana, tapi Alana seperti mematung di tempat dia berdiri itu karena dia mengingat pesan Mahesa, 'Stay! Dont move!".

"Kamu kenapa?" tanya Danu curiga.

"Nggak, gapapa."

"Terus kenapa gak gerak?"

One Fine Day [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang