End

1.6K 21 4
                                    

-----

"Alana!"

Danu kaget melihat rumah Alana yang sangat berantakan. Barang berjatuhan dan berserakan di lantai dan dimana-mana. Danu mencoba menyelidiki dan Pak Abdi yang masuk keluar ruangan untuk memastikan bahwa Alana ada dalam rumah.

Danu mendapati sebuah kertas di tempat sampah Alana yang bertuliskan ;

" Kamu yakin pilih cowo itu jadi pacar kamu ?? "

Dan tentunya bisa di tebak bahwa itu surat dari Mahesa kepada Alana sewaktu di pantai dengan Danu. Danu kesal.

"Pak Abdi! Cari Alana sampai ketemu! Sekarang!"

Namun Pak Abdi tidak menanggapi hal itu. Pak Abdi tetap diam di posisinya sedangkan Danu merapihkan barang-barang yang berantakan itu.

" C'mon, move it! "

Pak Abdi tetap mengabaikannya dan mendekati Danu.

"Pak Abdi ngapain? Ayo buruan!"

"PAK ABDI!"

"Pak Abdi! Pak Abdi ngapain sih?"

"Maaf mas Danu. Saya sepertinya mau pulang ke Indonesia aja."

Danu heran dan kebingungan dengan jawaban yang keluar dari mulut Pak Abdi.

"Pulang? Maksud bapak apaan?"

"Mba Alana sudah gak ada, jadi gak ada lagi yang perlu saya jaga."

"Bapak sadarkan, apa yang bapak lakukan sekarang! Bapak pikir saya akan bermohon? Nggak! Jadi bapak cari Alana sekarang juga!"

Pak Abdi membalikkan badan menghadap wajah Danu. Kini jarak keduanya hanya beberapa centi saja.

"Saya kerja karena Papah mas Danu, bukan karena mas Danu. Permisi."

Pak Abdi berbicara sambil maju terus hingga bokong Danu jatuh di meja.

"Jaga diri mas Danu baik-baik."

Pak Abdi pun meninggalkan Danu sendiri.

"BAPAK PIKIR GUE BUTUH LO HAH?! LO TUH CUMA BAYARAN BOKAP GUE AJA!"

Danu kini stres. Tinggal dia seorang diri di rumah Alana, entah ingin mencari Alana kemana, dia bingung ingin menyuruh siapa lagi menjadi budaknya untuk mencari Alana. Tepat di meja samping Danu, ia melihat sebuah flashdisk dan laptop.

Ia segera menancapkan flashdisk itu di laptop dan mulai melihat apa yang ada di dalam flashdisk itu. Di dalamnya, ia menemukan sebuah video. Dia mendapati seorang Mahesa berada dalam video tersebut sambil duduk di sofa dan memegang sebuah dompet.

" Thanks ya! Buat cowo tengil yang punya dompet ini. Karena lo, gue bisa nyenengin orang yang gue cinta. Anyway, gue balikin dompet lo! Tapi sayang, duitnya udah kepake semua."

Danu mulai menahan emosinya.

" Sekarang, sakit hati gue udah impas. Adil kan? Happy ending for everyone! Kecuali buat orang brengsek kayak lo!"

Ya, dan emosi Danu tidak dapat di bendung lagi. Dia menutup kasar laptop itu dan membantingnya ke lantai.

Ia melempar semua barang yang ada di meja itu, membuat tempat yang dari semalam berantakan oleh Alana, kini menjadi lebih berantakan lagi. Danu pun pergi menuruni tangga. Namun tiba tiba ia berjalan mundur menaiki tangga kembali, pasalnya ada dua polisi di depannya.

One Fine Day [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang