09

917 16 0
                                    

-----

Kini Alana dan Danu berada di sebuah tempat yang terlihat seperti sebuah party, mungkin.

"Kamu kenapa? Hm?" tanya Danu kepada Alana sambil merangkul Alana di pundak.

Alana tidak terlalu menanggapi Danu karena Alana tau bahwa kekasihnya itu sedang berada dalam sedikit pengaruh alkohol.

"C'mon, be happy!" ucap Danu lagi sambil mencium-cium rambut Alana.

"Beb, you drunk!" balas Alana.

"Im drunk? Yes, i just to five drinks."

"No--"

Perkataan Alan terhenti saat melihat seseorang yang membuatnya sakit hati itu berdiri di depannya dan Danu.

Danu yang mengikuti arah pandang Alana heran mengapa Mahesa bisa berada di sana dan apa yang menjadi tujuannya.

"Bilang sama Danu, kalo kamu gak pernah cinta sama dia," hanya itulah yang keluar dari mulut Mahesa.

Danu yang mendengar apa yang dikatakan Mahesa langsung menunjukan ekspresi sinisnya dan bangkit dari duduknya lalu menghampiri Mahesa dan saling berhadapan hanya beda beberapa centi saja.

"Ngapain lo kesini, hah?" tanya Danu dengan sedikit emosi.

"Bilang sama dia, Alana!"

"Pergi," usir Danu.

"Alana gak pernah cinta sama lo. Dia cuma cinta sama gue."

"Lo pikir lo siapa sih? Lo dateng kesini ngomong tentang cinta, huh? Cinta lo bilang!" tegas Danu sambil mendorong tubuh Mahesa.

Mahesa yang diperlakukan seperti itu oleh Danu hanya diam saja. Terserah Danu ingin membuatnya menjadi bagaimana rupa, asalkan Alana memaafkannya. Danu kembali ke tempat duduk dan menyuruh Alana untuk bangkit dari duduknya lalu merangkul Alana di pundak.

"Sayang, kamu bilang ke dia. Kamu gak mungkin kan jatuh cinta sama seseorang pecundang kayak dia? Right? C'mon say. C'mon! "

Alana hanya diam saja dan tak berkutik. Melihat Alana hanya diam saja, Danu membenarkan bahwa jawaban Alana berarti adalah tidak.

" See? She's mine. Jadi lu gak usah mimpi. Loser. Get out here!" usir Danu sekali lagi tapi Mahesa tetap tidak bergerak.

Mahesa tetap diam di tempatnya sambil menatap wajah Alana dalam. Sedangkan Danu pergi meninggalkan Mahesa dan Alana.

"Bilang sama dia, Alana."

Perkataan singkat dari Mahesa sukses membuat Danu menghentikan langkahnya dan memutarkan badannya menghadap Alana dan Mahesa. Danu berbicara kepada orang-orang yang berada disana dengan sedikit teriak dan mengatakan bahwa mahesa adalah seorang pengecut yang mengaku-ngaku kalau Alana adalah pacarnya.

"Alana gak pernah cinta sama lo. Lo tau itu kan? And, you know what? Gue lebih mampu kasih dia kebahagiaan yang gak pernah bisa lo kasih ke dia. Kamu liat sekarang Alana? Seberapa besar saya cinta sama kamu. Saya dateng kesini mau denger kebenaran dari mulut kamu sendiri, kalo kamu cinta sama saya. Bukan cuma seorang pria yang mencintai kekuasaannya atas diri kamu," jelas Mahesa.

Alana hanya membendung air matanya agar tidak menetes dan Danu hanya memperhatikan Mahesa berbicara lalu menanggapinya dengan tertawa kecil sambil meminum minumannya.

" You done?," tanya Danu kepada Mahesa yang hanya di balas diam tak berkutik oleh Mahesa, " You done!" sambung Danu dan melayangkan sebuah pukulan di pipi Mahesa.

One Fine Day [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang