Vote before reading
.
.
.
Typo?CommentAku mencintaimu bukan karena 'siapa' atau 'bagaimana keadaanmu' Tapi tentang apa yang kurasakan saat bersamamu
RASYA ANGELA PUTRI"REYHAN!" Pekik gadis berbola mata cokelat itu dengan lari mengelilingi ruangan kelasnya mengejar cowok tengil bin ngeselin bernama Reyhan, cowok dengan julukan Dilannya kelas 12 IPA 6. prett. Dirasa cukup capek juga mengejar Reyhan gadis itu pun duduk kembali untuk menghilangkan rasa lelah.
Tanpa sepengetahuan Rasya cowok tengil itu mendekatinya dan mencolek telinga Rasya lagi, Sontak gadis itu berlalari lagi untuk memberi pelajaran. Untung nya hari ini adalah jam olahraga jadi ia bebas ngapain aja sambil nunggu intruksi guru olahraga.
"Reyhan ih maneh leungeunna teu daek cicing!"(Reyhan ih tangan lo gak bisa diem!) Pekik gadis itu yang sudah mengangkat kan sepatunya sebelah. Gadis itu terus berlari hingga kelapangan dimana teman teman kelasnya sedang menunggu sang guru. "HAHAHAHAHA." Tawa Reyhan disela larinya.
"Huhh huhh capek ah enggesan!" Ujar Rasya dengan nafas ngosngosan.
Baru saja gadis itu duduk, belum juga satu menit cowok tengil itu sudah kembali mengerjai Rasya dan dengan emosi yang sudah meledak, ia mengejar Reyhan dengan memegang sebelah sepatunya yang diacungkan. "REYHAN!!" Teriaknya kesal.
Belum sempat memberi pelajaran, suara peluit pak Arya sudah berbunyi nyaring menandakan pelajaran olahraga akan dimulai. Rasya pun menghentikan aksinya dan mulai berbaris untuk melakukan pemanasan.
Dua jam berlalu. Kini Rasya dan ketiga temannya sudah berganti pakaian dengan putih abunya. Waktu olahraga sebenarnya tiga jam cuman satu jamnya lagi selalu di gunakan untuk istirahat.
"Kantin yuk haus." Ajak kaniya.
"Hayu." Ujar ketiganya barengan.
Mereka berempat berjalan menyusuri koridor yang lumayan sepi karena kelas yang lain sedang belajar dan hanya ada beberapa kelas saja yang tidak belajar termasuk kelas 12 IPA 4 dan 6.
"Jajan naon?" (jajan apa?)Tanya Aqilla.
" Es teh manis anget satu." Sahut Rasya.
"Dasar gesrek! nu bener rek meuli naon jubaedah!"( yang bener mau beli apa jubaedah) Kesal Aqilla menjitak kepala Rasya yang suka lemot kalo udah siang.Enggak deng.
"Awwww sakit dodol! Es teh manis hiji Bi! Acisna ti aqilla nyaa Bii tagih we"(Es teh manis satu Bi! Uangnya di aqilla Bi tagih aja)Teriak Rasya dengan cempreng padahal tinggal jalan aja dikit gausah pake teriak jiga bisa.
" Lintah darat lo! meres uang gue mulu." Ujar Aqilla menekuk wajahnya.
" Lain meres Qilla duit na katinggaleun dikelas." Jelas Rasya.
"Nu lain mesen moal?" Tanya Aqilla kepada kaniya dan Raina.
" Dijajanan moal?" Tanya Raina cengengesan.
" Dijajanan ndasmu! ogah bayar we sorangan." Sahut Aqilla debarengi tawa Raina pelan.
" Bi samikeun we jeung si Rasya!" Teriak Kaniya dan Raina barengan.
"Gandeng atuh ih, tinggal nangtung trus samper keun si bibina lain kalah gogorowokan!" (Berisik ih, tinggal berdiri trus samperin si bibinya bukan malah teriak teriak).
Minuman yang di pesan mereka beberapa menit yang lalu sudah habis dalam waktu dua menit karena haus. Mereka berempat pun pergi kekelas nya untuk mengistirahat kan otaknya sebentar dengan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung (REVISI)
Ficção Adolescentehappy reading and follow ig @Rastiami_ #rank 1 kategori putusnyambung (15 feb 2020)