Empat srikandi yang terdiri dari Rasya, Aqilla, Kaniya dan Raina kini tengah berada di rumah Kaniya yang tak jauh dari sekolah yang sering mereka sebut dengan basecame. Kegiatan mereka disana adalah ngobrak ngabrik rumah Kaniya, minta air minum yang dingin dengan gelas endorse dari ABC dan KAPAL API.
"Gue mau cerita nih." Ujar Aqilla membuka suara.
"Apa?" Tanya Raina,Rasya, dan Aqilla.
"Gue mau cerita horor, jadi siap siap tegang okeh."
"Iya bambang cepetan gue udah tegang nih!" Sahut Rasya.
"Jadi gini kemarin malem kan gue dirumah sendirian tuh, nah gue diem aja di kamar trus karena gue laper gue ke dapur dong—"
"Ke dapur lo?"Celetuk Rasya dengan tampan so polos nya.
"Iyalah masa dapur mantan!"Sahut Aqilla ngegas.
"Ya kali aja gitu,sewot amat lu kalo kata mantan keluar."
"Kalo dapur mantan udah gue obrak abrik jubaedah!" Sewot Aqilla.
"Lupakan mantan kita kembali ke topik,pas gue mau ambil piring, di wc gue kan bak nya lagi diisi air nah pas gue lagi ngambil nasi gue tuh ngelirik dulu ke kerannya tapi pas gue lirik yang keluar tuh bukan air tapi------"Aqilla menggantungkan ceritanya, membuat ketiga temannya menatap dengan tegang.
"BRUGG" Suara itu sontak membuat keempat nya terlonjak kaget.
"Kyaaaa!"Pekik keempatnya.
Terlihat seorang gadis satu tahun lebih tua dari mekera berempat masuk dengan membukakan pintu dengan kencang.
"Eh maaf ngagetin yah?"Tanya seseorang itu bernama Irin-kakak Kaniya.
"Ishhh lu kak, udah tau kita semua kaget malah nanya!" Sahut Kaniya kesal.
"Eh kak Irin kita lagi cerita horor udah tahap ending malah di kagetin!" Sahut Rainaa. Sedangkan Irin hanya menyengir kuda dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Nyengir deuih geuleuh." Ujar Kaniya.
Tak lama mereka saling menatap satu sama lain dan sedetik kemudian tawa mereka pecah, bahkan sampai nyusruk kelantai.
"Anjir gue kaget banget tadi." Ujar Aqilla masih ngakak.
"Apalagi gue, gue tuh udah tegang udah serius banget dengerin si Qila malah pintu kebuka lagi." Ucap Raina.
Tawa mereka masih sepecah tadi, kebiasaan mereka tuh ketawa nya suka telat banget, dan ketawa nya selalu lama.
"Udah ah gue capek."Ujar Kaniya
"Capek capek tapi tetep ngakak lo bambang." Ucap Rasya di barengi tawa ketiganya.
"Trus trus yang keluar apan kalo bukan air?" Tanya Rasya.
"Yang keluar malah darah, Tapi pas gue bener bener liat kerannya yang keluar malah air."
"Etamah Panon maneh we nu burem." Celetukan Raina membuat semuanya kembali tertawa dengan pecah.
"Ish da bener." Kesal Aqilla
"Iyee becanda kali,serius amat lu."Ucap Raina.
"Rumah lo horor juga Qil."Ujar Rasya.
"Puguh ge,rek uji nyali?"
"Ayo,tapi siang siang aje lah ya biar gak mencekam banget." Ujar Rasya menyengir kuda.
"Lah bacot,ngomong we sien maneh teh."Celetuk Kaniya.
"Lain sien urang mah,ngan nyali na saetik we."
"SAMA AJA BAMBANG!" Ucap serentak dengan wajah kesal,namun lagi lagi Rasya hanya menunjukan deretan giginya.
"Nyengir lagi lu." Ujar Raina.
"Buset dah salah mulu gue."
"Emang iya,maka nya ditinggalin yak " Sahut Kaniya.
"Eits sorry yah ibu ibu gue itu gak ditinggalin."
"Tapi?"Tanya Kaniya, Raina, dan Aqia
"Gue yang ninggalin."Ujar nya dengan tampang songong.
"Whooooo."Ujar Kaniya, Raina, dan Aqilla. Tawa mereka kembali pecah. Beginilah mereka dengan hal spele saja mampu mengubah sepi menjadi ramai,membuat sedih menjadi tawa dan mampu membuat waras jadi gila.
Hppy reading yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung (REVISI)
Teen Fictionhappy reading and follow ig @Rastiami_ #rank 1 kategori putusnyambung (15 feb 2020)