Vote Before Reading
.
.
.
Rasya kini berada dibalkon yang mengahadap langsung kejalanan ditemani secangkir cokelat hangat kesukaannya dan juga suara rintikan air yang terus berjatuhan semakin deras membasahi ibukota jawa barat ini. Udara sore ini mulai dingin namun gadis itu masih enggan beranjak dari tempat itu. Terpaan angin disertai hujan membasahi wajah manis Rasya. Bukannya pergi, gadis itu malah menutup matanya menikmati suasana dingin dan terpaan angin disertai air hujan itu. Pikirannya yang terus menerus tentang kejadian tadi membuat Rasya semakin merasa bersalah, jika saja ia tak meladeni Reyhan mungkin hubungannya dengan Farhan akan baik baik saja. Rasya mengingat ngingat lagi kesalahannya dengan masih memejamkan matanya dan rintikan air hujan yang kini membasahi wajah gadis itu, ia sadar sudah berapa kali kata maaf yang sering terucap tanpa merubah kesalahan.Ia sudah tau sifat Farhan yang cemburuan namun ia adalah tipe cewek yang tidak ingin di kekang, ia ingin bebas bermain,berteman dengan siapa pun. Rasya pun tahu jika ia sedang bersama yang lain, jadi ia juga tahu mana teman mana yang lebih dari itu, jadi tidak perlu khawatir akan hal itu.
Gadis itu kini sudah mengganti pakaiannya yang basah akibat terkena terpaan air hujan. Ia lalu menyambar handphone nya diatas nakas. Jari jemarinya mulai menari nari diatas layar ponselnya, tak lama kemudian ia menempelkan benda pipih itu ditelinganya, namun tidak ada jawaban dari nomor yang ditujunya yang ada hanya suara operator.
"Han angkat dong." Ucapnya bermonolog. Sedari tadi Rasya hanya mondar mandir gak jelas, entah kenapa hati nya merasa khawatir akan sosok Farhan.
Untuk memastikan bahwa cowok berkulit sawo matang itu baik baik saja ia pun mencoba untuk menelpon nya lagi, namun hasil nya tetap sama. Kemudian Rasya membanting ponselnya ke kasur lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang.
Mata gadis itu terpejam sesaat sebelum suara panggilan masuk dari ponselnya. Yang tertera di ponselnya hanya nomor yang tidak dikenal. Tanpa berfikir lama ia pun mengangkat panggilan itu.
"Halo?" Sapa Rasya
"Sya lo dimana?" Tanya seseorang diseberang sana.
"Ini siapa ya?"
"Gue Rizky temen nya Farhan." Ucap Rizky.
"Ohh gue di rumah,kenapa?"
"Lo bisa ke rumah nya Farhan gak?"
"Ke rumah Farhan?ngapain?"
"Kesini aja dulu bawa temen juga gak papa nanti gue jelasin."
"Iya tunggu bentar." Sambungan telepon pun di putus kan sepihak yaitu oleh Rasya.
Gadis itu langsung bersiap untuk menuju rumah Farhan. Fikirannya terus bertanya ada apa dengan cowok itu?. Setelah siap Rasya pun turun dan berpamitan kepada mamanya, dan berjalan keluar rumah lalu menaiki motor matic nya. Tak berlama lama Rasya pun langsung menancapkan gass nya hingga hingga hilang ditelan tikungan.
Sebelum ke tempat yang di tuju Rasya mampir ke rumah Aqilla terlebih dahulu untuk mengajak nya ke rumah Farhan, kenapa harus Aqilla? karena rumah Aqilla sama Farhan itu deketan. Saat sampai di sana Aqilla justru malah menolak. Setelah kata permohonan, bujukan, sogokan di ucapkan Rasya, akhirnya Aqilla luluh dan bersedia menemaninya kerumah cowok itu.
Lima menit berlalu. Kini Aqilla dan Rasya sudah berada di depan rumah Farhan.
"Assalamualaikum." Salam Aqilla.
"Waalaikumsalam." Balas seseorang seraya membukakan pagar rumah Farhan.
"Ayo masuk."Ajak cowok itu.
"Lo gak bakal macem macem kan?" Tanya Rasya sebelum memasuki rumah bercat hijau itu.
" Enggak lah. Ayo!"Ajak nya lagi sambil berjalan masuk dan diikuti oleh Rasya dan Aqilla.
Mata ketiganya tertuju pada cowok berkulit sawo matang yang tengah terbaring di kursi dengan memar memar di wajah dan matanya pun tertutup.
"Farhan?" Tanya Aqilla kepada Rizky.
"Iya lah siapa lagi orang ini rumahnya." Sewot cowok itu.
"Sewot banget sih lo. Maksudnya dia kenapa?"Tanya Aqilla. Sedang kan Rasya, ia masih diam dengan menatap Farhan.
"Tadi gue liat dia di gebukin di deket Cafe Yasmine, dan ini juga dia nya masih pingsan."
Rasya menatap Rizky "Sama siapa?" Rizky hanya mengangkat bahu nya pertanda kalau dia tidak tahu." Orangnya tuh gak tinggi banget, warna kulit nya hampir sama kayak si Farhan, dia ngeroyokin si Farhan sama 2 temennya dia juga pake seragam putih abu, dan muka nya ditutupin gitu jadi gue gak liat."Jelas Rizky.
Dirumah ini Farhan tinggal bersama neneknya, Sedangkan kedua orang tua nya berada di ibukota jakarta.
Tak lama kemudian mata Farhan terbuka perlahan.
"Alhamdulillah."Syukur ketiganya.
"Loh kok Aqilla sama Rasya ada disini?" Tanya Farhan.
"Gue yang telpon." Ujar Rizky cengengesan.
"Abisnya gue panik banget jadi yaa gue telpon Rasya aja."Lanjutnya.
"Han lo di gebukin sama siapa sih?" Tanya Rasya.
"Gue gak tau orangnya."
"Trus gimana bisa lo di gebukin?" Tanya Aqilla.
Farhan menceritakan kejadian tadi yang menimpanya.
Flashback On.
Saat akan menjalankan motor maticnya yang ia simpan di warung belakang sekolah,ponsel Farhan bergetar menandakan ada pesan masuk. Ia pun membuka lockscreennya dan benar saja ia mendapatkan sebuah pesan dari nomor tidak dikenal.
081xxxxxxxx
Lo yang namanya farhan Admesya?Farhan mengangkat sebelah alis nya bingung lalu ia pun membalas pesan gak jelas itu.
Farhan Admesya.
Lo siapa?081xxxxxxxx
Lo gak perlu tau siapa gue, yang perlu lo tau gue yang lebih dulu suka sama Rasya dan lo gak pantes buat dia, jadi lo putusin dia secepatnya.Kini raut wajah Farhan semakin bingung. Siapa orang ini?kenapa dia bawa bawa Rasya? Pertanyaan itu selalu ada di pikirannya.
Farhan Admesya
Jadi menurut lo, Rasya pantesnya sama lo gitu?081xxxxxxxx
Putusin Rasya atau lo akan dapet masalah!Farhan Admesya
Maksud lo apa?! Ohh lo iri gitu sama gue karena Rasya lebih milih gue dari pada lo hah?!081xxxxxxxx
Yang pantes buat Rasya itu gue, bukannya elo bangsat!Farhan Admesya
Bangsat kok teriak bangsat! hahahahaSetelah pesan itu terkirim tidak ada lagi balasan dari orang aneh itu. Farhan pun melajukan motornya membelah jalanan sore ini yang lumayan mendung.
Tikungan demi tikungan ia lewati dengan santai. Beberapa saat kemudian ponsel nya bergetar lagi, kini bukan pesan yang masuk namun panggilan. Farhan pun menepikan motornya, sebelah alis nya terangkat, "nomor itu lagi,mau ngapain lagi sih ni orang" Gumamnya bermonolog lalu mengangkatnya.
"Gue tunggu lo di cafe yasmin sekarang, Lo harus dateng kalo lo mau nyawa Rasya selamat!" Ujar diseberang sana dan langsung memutuskan sambungan sepihak.
"Nyawa Rasya?" Gumam Farhan.
HAYY PUTUS NYAMBUNG updet lagi, maaf kalo lama soal nya aku lagi sibuk MPLS, gk papa gak nanya juga aku cuma curhat. Maaf juga kalo garing. Jangn lupa rekomendasiin sama temen, sahabat, pacar, gebetan, mantan, sekingkuhan juga boleh. see u next part dan selamat ngabatin buat kamu yang lagi MPLS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung (REVISI)
Novela Juvenilhappy reading and follow ig @Rastiami_ #rank 1 kategori putusnyambung (15 feb 2020)