"Jadi kita mau kemana untuk mencari Axton?" tanya Leo setelah keduanya berada di dalam mobil. Wenda menatap Leo sambil cengengesan.
"Sejujurnya, aku juga tak tahu kita mulai dari mana." Leo otomatis menekan rem mobil. Dia memandang Wenda yang masih dengan senyum bodohnya.
"Kau panik tapi tak tahu di mana kita memulai?! Kalau begini percuma saja!?" omel Leo. Dia merasa dipermainkan oleh Wenda. Siapa juga yang tak marah kalau dia diperlakukan seperti itu.
"Maaf aku ..." ponsel Wenda berdering menginterupsi perhatian Wenda. Dia segera mengangkatnya begitu tahu itu telepon dari Zarina.
"Halo, Zarina. Apa ada informasi?"
"Ya, sudah. Ternyata Kakak Axton bersama Kakak Dalton. Mereka ada di sebuah klub sekarang dan Kakak Axton dia mabuk berat."
"Mabuk?"
"Sepertinya dia tertekan dengan ucapanmu." Wenda menghembuskan napasnya lega.
"Apa kau tahu di mana alamat klub itu?" tanya Wenda. Setelah Zarina mengatakan alamatnya, Wenda menutup teleponnya. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih.
"Kita pergi ke sebuah klub, Axton ada di sana." kata Wenda pada Leo.
💘💘💘💘
Dalton memasang wajah muram. Dia memang berada di sebuah klub, tapi tak ada satu pun yang menarik karena klub itu disewa oleh Axton yang sedang frustasi. Tak ada musik, tak ada wanita cantik yang ada hanya minuman.
Ditambah dia harus mendengar ocehan tak jelas dari Axton yang sedang mabuk berat. Menyesal sudah bertemu dan mengajaknya. Cody datang dan menghampiri keduanya. "Syukurlah kau datang, aku akan pergi duluan." kata Dalton. Cody hanya mengangguk mengerti.
Melihat Dalton berdiri, Axton otomatis bertanya. "Kau mau kemana?" tanya Axton.
"Aku mau pulang."
"Kau mau meninggalkanku sendiri?" terka Axton.
"Kau tak sendiri, ada Cody di sini. Aku pergi dulu ya."
"Tapi ..."
"Sudahlah kau akan baik-baik saja, aku pergi dulu ya!" pamit Dalton meninggalkan Axton dan Cody.
Setelah Dalton sudah cukup lama pergi, datanglah Leo dan Wenda. Cody membungkuk pada Wenda yang baru saja tiba bersama Leo. "Di mana dia?"
"Di dalam Nyonya." jawab Cody.
"Kenapa kau tak masuk menemaninya?" tanya Wenda lagi.
"Dia sedang ingin sendiri Nyonya." jawab Cody lagi. Hendak masuk tapi langkahnya dicegat oleh Leo.
"Aku pulang saja ya, di sini juga Cody membawa mobil." kata Leo.
"Makasih ya sudah mengantarku kemari." kata Wenda. Leo hanya tersenyum dan pergi meninggalkan keduanya.
Wenda menghampiri Axton yang minum. Kedua mata Axton menatap nanar pada Wenda. "Kau membuat aku khawatir tahu?! Kenapa kau tak bilang kalau kau berada di sini?!" omel Wenda.
Axton tak menjawab, dia berdiri dan memeluk Wenda. "Ini benar kau! Aku sangat merindukanmu Wenda. Jangan pergi lagi ya!" pinta Axton dengan nada merengek.
"Iya, iya aku tak akan kemana-mana lagi." sahut Wenda sambil mengalungkan kedua tangannya pada tubuh Axton. Tubuh Axton kehilangan keseimbangan tiba-tiba menjadikan tubuh Wenda yang mungil sebagai penopangnya.
Cody segera membantu Wenda untuk memapah Axton yang tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum. Mereka membawanya ke dalam mobil. Wenda duduk di belakang bersama Axton sementara Cody duduk di kursi pengemudi.
Wenda memperhatikan penampilan Axton. Dia berantakan sekali, tak seperti diri Axton yang Wenda kenal. Melihat penampilan Axton yang seperti ini, Wenda jadi tak tega untuk melanjutkan rencananya.
"Maafkan aku." gumam Wenda pelan.
💘💘💘💘
Maaf menunggu lama! See you in the next part!! Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak [TELAH TERBIT!!]
RomanceCerita Romansa [Beberapa Part Telah Dihapus] Wenda yang hanya seorang pelayan di sebuah hotel mendadak menikah dengan Axton Denzel, seorang bos besar dalam sebuah perusahaan hanya karena kepergok berduaan di kamar hotel. Tanpa mengenal, tanpa cinta...