15

49 11 0
                                    

Untuk apa di jalani, jika rasa sayang hanyalah angan.

Sudah sekitar 3 hari lamanya Shaula tidak bertemu dan juga melihat Sargas entah itu di Sekolah maupun di tempat lainnya, dan sudah sekitar 3 hari juga Saka selalu bersikap protektif kepada sang adik, entah itu selalu mengantar jemput sang adik Dan ketika shaula ingin bepergian pasti dirinya lah yang selalu mengantar, sampai sampai pernah sekali waktu dirinya selalu mengecek Shaula di kamar nya, ia takut adiknya itu akan bunuh diri karena putus cinta dengan pacarnya.

"Bang hari ini gue naik ojol aja, Lo gak perlu anter gue" ucap Shaula sambil mengoles selai pada rotinya

"Boleh kok, kata siapa gak boleh" balas Saka sambil memakan rotinya

"Beneran bang?" Ucap shaula dengan Mata berbinar

"Iya, tapi pas Lo naik ojol nanti gue ikutin Lo dari belakang pake Mobil gue"

"Plis deh bang, gue tuh udah gede bukan bocah lagi, gue risi sama sikap protektif Lo ini"

"Gue gak mau adek gue terluka untuk kedua kalinya, apa gue Salah dek?"

"Bang bukan gitu, gu-"

"Gue sayang banget sama lo dek, tapi kayaknya lo cuma nganggap sayang gue Itu seperti sampah, sekarang gue bebasin lo, terserah lo mau berangkat sama siapa, gue gak peduli, itukan yang lo mau? Gue pergi" ucap Saka sambil berjalan meninggalkan Shaula yang masih termenung di meja makan

"Bang gue juga sayang sama lo, plis jangan tinggalin gue, oke gue bakalan berangkat sama lo" Shaula mengerjar sang kakak sambil memeluknya dari belakang

"Dek dengerin gue, Sedewasa dewasa nya lo, tapi di mata abang, lo itu masih bocah yang mesti abang lindungi, lo ngerti kan maksud abang? Sekarang kita berangkat sekolah oke, abang gak mau kamu telat"

"Lala sayang abang"

"Abang lebih lebih sayang sama lala"

Dan setelah drama di pagi hari keduanya pun akhirnya berangkat menuju sekolah menggunakan Mobil milik Saka. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit akhirnya mereka pun sampai di sekolah Shaula.

"Inget kata kata abang, kalo kamu udah Mau pu-"

"Kalo kamu mau pulang telephone abang, kalo mau kemana mana telephone abang, Dan kalo Ada cowo yang deketin kamu telephone abang, abang udah sering bilang gitu Ke lala"

"Good girl, belajar Yang rajin, abang pergi" ucap Sargas sambil mengacak rambut milik Shaula

Dan akhirnya shaula pun turun Dari Mobil sang kakak, tepat ketika dirinya turun dari Mobil, Bel pertanda masuk pun berbunyi. Ketika memasuki kelas dirinya langsung menempatkan dirinya di kursi sebelah sahabatnya, Risa.

"Tu muka kenapa kusut gitu dah kek baju belom di setrika" tegur Risa

"Ris, Salah gak sih kalo gue khawatir sama Sargas? Udah 4 hari dia belum sekolah juga" Ucap Shaula. Memang dirinya telah menceritakan kisahnya kepada Risa, entah itu tentang Sargas yang mengkhianati dirinya dan juga Shaula menceritakan teman masa lalunya kepada Risa.

"Buat apa lo khawatirin cowo yang jelas jelas gak punya perasaan sedikitpun buat lo, bangkit sha, masa depan Lo masih panjang, jangan gara gara satu cowo aja Lo jadi bego kayak gini"

"Tapi ris-" dan ketika Shaula ingin melanjutkan omongannya, guru yang akan mengajar di kelas nya pun masuk.

"Kita lanjutin nanti oke, Bu ana udah masuk"

Dan akhirnya pagi Yang cerah pun diisi jam pertama oleh Mata pelajaran Biologi. Banyak Dari murid murid Yang ketika pelajaran biologi selalu menguap dan tak banyak juga sampai ada yang tertidur, karena sebelum pelajaran di mulai, Bu Ana selalu mengawalinya dengan bercerita panjang lebar tetapi tidak masuk akal.

SARGAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang