Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa ada yang mengikutiku. Ketika aku pulang kerja dan berjalan menuju rumahku, aku merasa ada langkah kaki di belakangku. Aku tidak tau benar-benar ada yang mengikutiku atau hanya orang yang kebetulan memang lewat jalan yang sama denganku. Begitu juga ketika aku di luar kantor karena ada yang harus aku urus di luar, entah itu membeli suatu barang, atau apa pun yang dibutuhkan ketika bekerja. Sampai akhirnya ketika aku harus pulang larut malam dari kantor karena harus mempersiapkan kebutuhan Jungkook untuk besok, pulangnya pun masih ada yang mengikutiku sampai dekat rumah. Aku semakin cemas sekarang, bagaimana kalauada penjahat yang mengincarku. Mengingat di drama korea banyak psikopat yang mengincar mangsanya gadis muda. Aku semakin tidak fokus bekerja karena rasa takutku itu.
"Vhelia-ssi" panggil seseorang menepuk bahuku yang sukses membuyarkan lamunanku. Aku terperangah, menatap orang yang memanggilku.
"Ada apa? Kau sedang tidak sehat?" Tanyanya khawatir melihatku yang hanya bengong saja.
"Aahh aku baik-baik saja Jimin oppa" jawabku dengan senyuman.
"Kupikir kau tidak sehat, karena kau hanya bengong saja. Cepatlah, kita kan harus pergi,15 menit lagi kita akan berangkat ke stasiun tv SBS"
Aku mengangguk pelan dan bersiap merapikan apa saja yang harus kubawa. Setelah rapi aku berjalan menuju toilet. Aku terlalu gugup karena masalah yang kuhadapi akhir-akhir ini.
.
.
.
.
.Aku berjalan ke luar kamar mandi. Tapi rasanya seperti ada yang sedang mengawasiku. Aku berbalik, menatap di belakang sana, apakah ada seseorang. Namun nihil, tidak ada siapa-siapa. Aku berjalan perlahan masih berusaha menengok ke belakang. Tapi perasaanku semakin tidak enak. Aku berjalan semakin cepat agar sampai di tempat yang agak ramai untuk mengurangi rasa takutku. Aku akan berlari di belokan sana. Sampai akhirnya aku sampai di belokan dan ingin berlari. Dan...
Brukkk...
Aku menabrak seseorang dan tubuhku limbung karena berjalan terlalu cepat. Namun aku tidak kunjung merasakan sakitnya. Aku justru merasa seseorang menyentuh punggu dan menarik tanganku. Aku membuka mataku perlahan.
"Kau tak apa... Vhelia-ssi?" Tanyanya yang memasang wajah bingung. Aku diam sejenak. Menetralkan apa yang terjadi barusan, dan ahh...
"Iya aku tak apa-apa Jungkook-ssi" jawabku dengan wajah canggung dan menjeda jarak kami. Karena jarak kami tadi terlalu dekat, dan Jungkook melepaskan pegangannya pada tangan dan punggungku.
"Lalu, kenapa kau berlari? Sangat berbahaya belari seperti itu apa lagi kalau di belokan seperti ini. Kalau ada orang lain, kan bisa tabrakan. Seperti barusan contohnya" ucapnya yang membuatku menggaruk tengkukku.
"Aahhh tidak apa-apa. Aku hanya takut karena terlalu sepi. Takut ada hantu yang tiba-tiba muncul. Hehehe" jelasku berbohong padanya.
"Oh jadi kau takut hantu, kupikir kau pemberani" ucapnya yang membuatku semakin kikuk di situasi ini. Aku tak mungkin mengatakan kebenarannya padanya. Dia artis yang harus kujaga, bukan sebaliknya. Dan lagi mungkin itu hanya firasat dan perasaanku saja. Mungkin tidak ada apa-apa sebenarnya, hanya sindrom home sick. Ya, home sick yakinku.
.
.
.
.
.Setelah dari stasiun tv, kami kembali ke kantor untuk mengembalikan properti yang kami bawa. Para anggota BTS pun ikut, karena katanya ada rapat evaluasi dulu. Aku menuju ruang properti bersama Dae In, sedangkan yang lain masih membereskan barang mereka. Setelah selesai aku dan Dae In akan kembali ke ruangan para asisten. Ketika lewat di ruang rapat, seseorang memanggilku.
"Vhelia-ssi, bisa aku minta tolong?" Iya melihatku dengan wajah memohonnya. Ooohh lucunyaaaa.
"Ada apa Taehyung oppa?" Tanyaku padanya.
"Bisa kau carikan Jungkook. Kami sudah mau mulai rapat, tapi dia malah menghilang. Kami menunggunya. Tolong carikan yaa" ucapnya makin memasang wajah memohonnya. Ya Tuhan, makhluk ini imut banget sih.
"Kenapa tidak ditelpon oppa?" Tanyaku lagi.
"Aiiissshh, kalau dia bisa kutelpon dan mengangkatnya, aku tidak akan menyuruhmu mencarinya. Ayolaaaahh Vhelia-ssi" wajahnya sudah mylai tertekuk sedikit kesal tapi tetap dengan wajah memohonnya.
"Baiklah oppa. Oppa tunggu saja, aku akan mencarinya" Taehyung mengangguk lalu masuk ke dalam lagi. Aku menyuruh Dae In untuk duluan saja. Dia menawariku bantuan mencari Jungkook. Tapi kurasa itu tidak perlu. Aku masih bisa mencarinya sendiri.
Aku mencari-cari keberadaan Jungkook di kantor ini. Dari di kantin, kamar mandi (aku tidak masuk, hanya menanyakannya pada karyawan yang keluar dari kamar mandi), lorong-lorong kantor, ruangan karyawan, naik turun lift untuk menemukannya. Namun belum ada tanda-tanda keberadaan Jungkook. Aku mulai menelusuri tangga darurat, namun perasaab diawasi seseorang mulai kurasakan lagi. Aku menengok ke belakang. Tapi tidak ada orang. Aku mulai turun dengan buru-buru, langkahku pun semakin cepat menuruni tangga darurat. Aku semakin lelah, tapi aku terlalu takut untuk mengurangi kecepatanku. Namun ketika sudah sampai di lantai 2 aku melihat seseorang sedang menghadap tembok. Aku menghampirinya. Tanganku berusaha menepuk pundaknya. Namun belum sempat aku menyentuhnya dia berbalik dan mencoba melangkah.
"Astaga!!! Vhelia-ssi, kau mengagetkanku!!!" Ucapnya sambil mengerem bahkan mundur selangkah. Nafasku terengah-engah, karena berusaha menuruni tangga dengan cepat. Aku seperri lari sprint 600m. Rasanya sangat lelah. Aku menyentuh lututku sambil menarik nafas berusaha menstabilkannya kembali.
"Ada apa? Kenapa kau berkeringat, bahkan nafasnya tersengal-sengal begitu. Kau habis berlari?" Tanyanya yang hanya ku jawab dengan memberi tanda tunggu. Aku berdiri tegak, memegang dadaku untuk mempercepat menetralkan nafasku.
"Aaahh itu... hhhh... kau... dicari para... hhh... hyungmu... kathanyah... adah... rapat danh... merekah menungh... gumu... hhh.." jawabku terbata-bata. Kulihat Jungkook mengernyitkan dahinya.
"Kau berlari untuk mencariku? Padahal aku sudah bilang pada para hyung, aku mau menelepon ibuku dulu. Kenapa mereka menyuruhmu untuk mencariku" jelasnya. Aku hanya mengendikkan bahuku.
"Lalu kenapa kau belrari lagi? Apa karena mencariku?" Tanyanya dengan wajah menyesal.
"Akuh... tidak berlari karenah... mencarimu... tapi karenah... aku takut..." jawabku masih dengan sedikit tersengal. Kulihat wajahnya seperti bertanya 'lalu kenapa?'.
"Aku tidak tau dan tidak yakin... sepertinya, ada seseorang yang mengikutiku... akhir-akhir ini" jawabku yang membuatnya mengernyitkan dahinya lagi.
"Ahh tapi tidak usah dipikirkan, sepertinya hanya perasaanku saja. Kalau memang ada yang mengikutiku, bagaimana bisa dia tidak menimbulkan suara menuruni tangga dan tidak sampai di belakangku sekarang. Haha, sudah yuk naik lagi" jelasku yang mulai melangkahkan kakiku menuju ke luar untuk naik lift. Rasanya aku takkan sanggup untuk menaiki tangga lagi, dan sekarang barulah terasa pegalnya kakiku. Sepertinya besok akan menjadi hari yang berat untukku melangkahkan kakiku. Aku menengok ke belakang dan ternyata Jungkook mengikutiku dan tepat berdiri di belakangku. Aku tersenyum lega, setidaknya untuk sesaat aku tidak akan merasa diikuti orang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Assistent Idol (BTS)
RomanceAku baru mulai bekerja, dan dari Indonesia aku harus pergi ke Korea, apa pekerjaanku? yang kutau hanyalah asisten manager Vhelia (oc) Jungkook Namjoon Jimin Taehyung Suga Jhope Jin ini cerita pertama yang aku publish di wattpad