11

265 25 6
                                    

Konser World Tour BTS sudah mendekati harinya. Segala persiapan jadi semakin banyak. Latihan para anggota juga semakin intens. Mereka berlatih lebih keras lagi dari biasanya. Sepertinya mereka tidak mau membuat fansnya kecewa walau hanya sedikit, sampai mereka merelakan waktu istirahat mereka untuk berlatih. Aku sadar akan hal itu. Karena ada kejadian ketika jadwal latihan sudah selesai, tetapi mereka masih di ruang latihan. Alasannya sih cuma mau istirahat. Aku yang saat itu sudah berjalan pulang harus kembali lagi ke ruang latihan karena hp ku tertinggal, sepertinya jatuh dari kantong celanaku. Dan saat itulah aku melihat mereka yang masih berlatih di luar jam latihan mereka. Sungguh menjadi idol itu tak semudah yang terlihat di depan layar televisi.



"Kau pasti lelah" aku menoleh ke arah sumber suara itu. Seorang pria tinggi dengan wajah tampannya itu berdiri di depanku.




"Ahh~ kurasa kau yang lebih merasa lelah Seokjin oppa" ucapku sambil menyodorkan botol air mineral ke arahnya. Ia menatap botol yang kuberikan, lalu kembali menatapku dengan senyum yang merekah dari bibirnya.



Ia meraih botol air mineral itu dari tanganku. Aku membalas senyumnya atas ucapan terima kasihnya itu.



"Terima kasih Vhelia-ssi" ia langsung meneguk air di dalam botol hingga tersisa 3/4 botol. Tidak terlalu banyak minumnya.

"Tapi Vhelia-ssi..." ucapnya terpotong.

Deg

Ia mendekatkan wajahnya ke sisi samping wajahku.


"Sepertinya ada yang lebih membutuhkan air dibandingkan aku untuk meredakan panas hatinya" bisiknya yang membuatku tercengang. Ia memundurkan wajahnya lalu berlenggang pergi begitu saja tanpa memberitahuku siapa yang ia maksud.


.
.
.
.
.

"Kau sedang apa?" Lagi, untuk yang kesekian kalinya. Aku mendongakkan kepalaku menatap seseorang yang menyapaku, atau lebih tepatnya bertanya padaku.

"Kau sudah selesai, Jungkook-ssi?" Ucapku sambil menyodorkan botol air mineral ke arahnya. Ia menatapku sekilas, meraih botol minum yang kuberikan tanpa meminumnya.


"Kutanya kau sedang apa?" Aku menatapnya kagum.


"Aku tau kalian latihan lagi. Rasanya tidak adil untuk kalian kalau asisten kalian sudah pulang sedangkan kalian masih sibuk berlatih. Setidaknya masih ada 1 orang asisten yang menunggu kalian."



"Dan mereka memutuskan kau yang pulang terakhir?!" Tanyanya dengan nada sedikit tinggi. Aku sedikit terlonjak mendengar suaranya agak keras.


"Ti... tidak seperti itu Jungkook-ssi. Hanya aku yang tau... yang lain tidak tau kalau kalian masih berlatih di waktu jam pulang kalian." Jelasku yang membuatnya menghembuskan nafas lebih kencang.



"Dan ini bukan yang pertama kalinya kau lakukan kan?" Aku benar-benar kaget mendengar pertanyaannya itu.



"Ba.."

"Aku melihatmu meletakkan beberapa botol air di depan pintu ruang latihan"


Dia benar-benar membuatku terkesima. Aku sama sekali tidak mengeluarkan suara saat itu. Membuka pintu pun tidak terdengar sama sekali.



"Kau... melihatku?"

"Tidak" aku melongo lagi.

"Lebih tepatnya aku mencium wangi parfummu saat pintu ruang latihan terbuka." Jelasnya yang sukses membuatku kagum. Aku bertepuk tangan dan mengacungkan jari jempolku di hadapannya. Bagaimana mungkin hidungnya bisa mencium bau parfum yang sudah tidak menyengat seperti saat baru disemprotkan. Hidungnya seperti hidung *piiiiip* (maaf sensor).



"Ayo. Ku antar pulang" ia langsung menarik tanganku tanpa menunggu jawaban dariku.



Tanpa mereka sadari. Ada seseorang yang melihat kejadian di saat pria itu menarik tangan wanita itu ke arah mobil si pria. Ia hanya bisa menggeram dan mengepalkan tangannya keras.

"Kau milikku. Hanya aku."

.
.
.
.
.

"Sepertinya kau tidak hanya akrab dengan Namjoon hyung yaa" aku menoleh ke arahnya setelah mendengar penuturannya itu.


"Kau juga dekat dengan Seokjin hyung" aku masih mendengarkan penuturannya itu dengan tenang.



"Kau bahkan memberikan air minum untuknya di saat ada asistennya yang tak jauh darimu."


"Itu karena dia ada di depanku Jungkook-ssi." Jelasku membela diri.



"Di saat orang yang harusnya kau bantu belum kau berikan air minum?"



Skakmat. Aku menunduk. Benar yang dia katakan. Harusnya aku memberikan air minum itu untuknya. Bukan untuk Seokjin oppa.



"Tapi Jungkook-ssi... tunggu..." aku menggantung ucapanku. Aaaahh aku sadar akan satu hal. Jangan-jangan yang dimaksud Seokjin oppa itu. Jungkook?


"Kau melihatku memberikan minum untuk Seokjin oppa tadi?" Dia hanya mengangguk pelan.


"Lalu apa masalahnya? Kan aku hanya memberi minum pada hyung mu. Kau..." aku ragu mengucapkan kalimat ini. Tapi sepertinya harus ku tanyakan.



Ia menoleh menatapku sejenak menunggu kelanjutan ucapanku.


"Kau... tidak cemburu... kan...?" Sontak ia mengerem mobilnya yang mendapatkan klaksonan dari mobil di belakangnya.


"Sial" umpatnya dan meminggirkan mobilnya di pinggir jalan. Ia menyenderkan wajahnya ke stir. Aku masih menatapnya bingung.


"Kau tak apa?" Tanyanya tanpa menolehkan wajahnya ke arahku.


Aku mengangguk
"Hmmm. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"


"Hm. Aku baik."


Hening untuk beberapa saat membuat kami canggung. Aku berusaha memecah keheningan. Tapi aku tidak tau apa yang mau aku bahas.



"Maaf sudah berhenti mendadak. Syukurlah kau tidak terluka." Kali ini aku melihat ia menoleh ke arahku.



Aku terdiam. Dalam gelapnya malam. Ruangan yang sempit di dalam mobil. Namun sinar matanya masih terlihat jelas untukku. Binar antara ia senang, tenang, namun juga tegang di saat bersamaan. Perasaannya yang tulus sangat terlihat jelas di mataku. Aku mengangguk sebagai jawaban dan menatap lurus ke arah jalan.



"Sepertinya apa yang kau ucapkan itu..." ucapnya menggantung yang sukses membuatku menoleh. Aku melotot mendapati wajahnya sangat dekat denganku. Tangannya terangkat ke udara, aku terdiam. Menunggu apa yang akan ia lakukan. Ia meraih rambutku, menariknya pelan ke arah wajahnya. Lalu mengecup rambutku pelan.

"Benar... aku cemburu"




Haaaaahhh
Cuma bisa update dikit karena aku juga bingung mau nulis ceritanya kayak gimana lagi...

Tapi makasih untuk kalian yang masih baca ceritaku yang mungkin ngebosenin ini..

Love love buat kalian yang masih baca ceritaku🥰🥰🥰

I'm Assistent Idol (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang