Without Words [5]

662 71 60
                                    

Preview Story:

Dan berlanjutlah penderitaan itu seperti di neraka. Bahkan Anthony bisa merasakan nafsu Jonatan yang menggebu-gebu di dalam tubuhnya. Ia tidak bisa pingsan lagi. Ia hanya berharap dirinya mati saja jika suatu saat ia hamil anak Jonatan.
.
.
.
[Chapter 5- Without Words]

"Hhhh…hhh… cukup di sini saja. Aku lelah!"

Jonatan mengambil nafas dalam-dalam dan menyandarkan tubuhnya di pinggiran bathub. Ia pejamkan matanya merasakan orgasme yang nikmat itu. Sedangkan Anthony sendiri menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Tubuhnya masih bergetar ketakutan dan kedinginan. Ingin keluar dari air dingin ini.

"Oh ya, kakak ku pernah bilang kalau kau punya rahim ya?"

"…."

"Atau aku buat kau hamil saja dan bilang pada kakakku kalau kau adalah pria jalang yang suka tidur dengan orang lain?"

"….."

"Sepertinya itu ide yang bagus."

"….."

Anthony masih menatapnya nanar.

"Kau tidak suka?"

"….."

"Kalau begitu masih baik jika kau yang menceraikan kakak ku daripada kakak ku yang menendangmu keluar. Benarkan?"

"…."

Rahang Jonatan mengeras.

"Kau begitu menjijikan di mataku Anthony! aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia dengan kakakku! Ingat itu!"

Jonatan pun berdiri keluar dari bathub. Tidak peduli akan ketelanjangannya. Ia bilas badannya yang lengket karena air kotor di dalam bathub itu. Kotor? Tentu saja. Darah Anthony bercampur dengan sperma Jonatan di dalam air.

Setelah bilas dan mengeringkan tubuhnya, Jonatan pergi dari kamar mandi itu. meninggalkan Anthony yang masih melamun menatap kosong ke depan. Sentuhan Jonatan dan Kento yang begitu kasar masih terasa di tubuhnya. Sekuat tenaga ia bangun dari bathtub menjijikan itu. Meskipun beberapa kali ia terjatuh karena kakinya bahkan terlalu lemah untuk menopang tubuhnya sendiri. Susah payah ia berjalan menuju air shower itu.

Di bawah guyuran air hangat ia membersihkan dirinya. Menggosok tubuh kotornya dengan tenaga seadanya. Dan kembali ia menangis. Berharap Tuhan nya akan melihat semua penderitaannya dan mengembalikan kebahagiaannya.

🍀🍀🍀

"Kau seks dengannya semalam Jo?!" tanya Kento dengan wajahnya yang menggerutu marah. Menghampiri Jonatan yang sibuk menonton tv.

"Hm! Kenapa?" jawab Jonatan ketus.

"Aku kan sudah bilang jangan ganggu dulu! aku masih ingin membobol lubangnya kemarin!"

Jonatan menghentikan kegiatannya. Menoleh ke arah Kento yang masih mengerut kesal.

"Tidak lagi untuk hari ini dan seterusnya!"

"Maksudmu?" Kento mengeryit bingung.

Jonatan pun mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Melemparkan kartu kreditnya tepat di depan Kento yang mengeryit heran.

"Itu tabunganku! Isinya lebih dari cukup untuk membayar semuanya. Passwordnya nama mu sendiri. Uang di dalamnya bisa untuk membeli jalang manapun yang ingin kau setubuhi. So, Anthony sudah tidak berhak kau sentuh lagi. Dia milikku seutuhnya. Hanya aku yang boleh menyiksanya. Paham?!"

"Wow! Aku kira kau benar-benar sudah tidak punya uang lagi Jo! Baiklah! Asalkan ada uang semuanya selesai! Aku pergi dulu ya? Aku akan menghabiskan uang ini! Kau bersenang-senanglah di rumahku! Hahahaha!"

Story about Anthony 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang