Chapter 25

622 37 1
                                    

Sesuatu yang begitu berharga, jika dilepas, tak akan kembali lagi padamu dalam keadaan yang sama.

<<>0<>>

Miya membawa panci berisi sup kacang merah ke luar rumahnya untuk diberikan pada Estes. Gadis itu tampak kesulitan memencet tombol bel rumah.

"Kak!!! Buka pager lo!!!"

Estes keluar dari rumahnya sembari memutar bola mata malas. "Kalem aja, dek, gak usah teriak-teriak. Gue gak budek kali," nasehat cowok itu.

"Halah, gak budek apanya? Gue teriak manggil lo dari jendela kamar aja gak denger!" tandas Miya.

Estes terkekeh. Ia membuka pagar rumahnya sedikit lebar. Cowok itu menyuruh Miya masuk dan meletakkan panci yang ia bawa di meja makan.

Estes kembali duduk di atas karpet. Rumah itu berantakan, ada banyak buku berserakan dimana-mana. Miya berdiri di sekat dapur, menatap keadaan ruang tengah yang tak lagi rapi seperti biasanya.

"Kak Estes, maaf ya kalo lama."

Miya membelalakkan matanya lebar. Ia menunjuk gadis itu dan Estes bergantian. Tak hanya kehadiran gadis itu, cowok yang berdiri di belakangnya juga mengejutkan Miya.

"Loh ... kok--"

"Kita cuma belajar bareng disini," sela Estes.

Miya terdiam. Sesaat kemudian ia memalingkan wajahnya sembari berkata, "Oh."

Miya tak sengaja menoleh ke arah Alucard yang sejak tadi menatapnya dengan sorot tak terbaca. Ia hanya diam, kemudian kembali menatap Estes dan Karina.

"Oke, gue pulang dulu."

Miya melambaikan tangannya sembari berjalan ke arah pintu. Baik Alucard maupun Estes sama-sama tak mencegahnya.

Huh, sudah kuduga.

"Tunggu, Miya!"

Miya yang baru saja membuka pintu langsung berbalik. Karina mendekati gadis itu dengan grogi. Terlihat dari caranya berjalan dengan menunduk sembari memainkan jari-jari tangan.

"Ya?" sahut Miya singkat.

"A-anu ... aku mau minta maaf," cicit Karina.

Miya mengangkat satu alisnya heran. "Minta maaf? Soal apa?"

"Se-sebenernya ... a--"

"Lo ngomong biasa aja ke gue kayak pas di kelas gitu gak bisa, ya?" potong Miya ketus. Ia lalu melirik ke arah Estes dan Alucard dengan sinis. "Atau lo emang sengaja biar kelihatan baik di depan Estes sama mantan gue?"

"Enggak, ya! Gue--" Karina berdehem keras. "Aku cuma mau jelasin yang waktu itu!"

Miya menutup pintu, kemudian berbalik dan bersandar. Ia melipat kedua tangan dia depan dada, menunggu penjelasan Karina. Gadis itu memalingkan wajah ke arah lain, tak ingin menatap Alucard.

"Waktu itu ... emang aku yang nyebarin beritanya. Maksudku, aku ngasih tau gambar itu ke ayah. Selena nggak sengaja liat gambar itu waktu dia posting foto di Instagram, jadi aku screenshot. Maaf kalau gambar editan itu bikin kamu kena bullying anak-anak lain."

Miya mendengus sebal. "Oh, cuma itu doang? Gue kira penting, ternyata cuma gara-gara gambar itu," ketusnya.

"Lo gak marah, Miy?" tanya Estes heran.

"Ngapain gue marah? Gue gak peduli sama begituan. Mau dia nyebarin foto gue mandi juga gak masalah. Itu cuma editan, mukanya emang gue tapi foto aslinya orang lain."

Your ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang