04

6 0 0
                                    

Lara turun dari motor melepaskan helm dan menunggu emi memarkirkan motornya.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kafe tersebut. Terlihat teman-temannya kecuali dito sudah duduk di sudut kafe.

"Dito mana?" tanya emi begitu mereka mendekat.

"Katanya ntar nyusul" jawab khairul menoleh sekilas karena sekarang mata mereka masih terpaku menatap ponsel masing-masing.

"Kalian udah pesen?"

"Udah"

"Lo mau apa ra?"

"Samain aja kayak lo mi"

"Ok"

Tring

Suara lonceng saat pintu kafe terbuka dito yang baru sampai langsung mendekat ke arah teman-temannya.

"Ni orangnya"

"Jadi kalian udah bahas apa aja?" tanyanya setelah mengambil posisi duduk di samping emi.

"Baru juga nyampe"

"Oh gue kira udah lama"

"Jadi gimana nih ka?" tunjuk emi  kepada raka. Raka berdehem membuat semua langsung melepaskan hp masing-masing dari genggaman berlaih mendengarkan.

Raka menghela nafas."Pertama gue mau tanya semua udah kantongi izin  dari orang tua kan?" tanya raka yang duduk bersebelahan dengan khairul.

"Iya udah"

"Gue juga"

"Udah semua lah!"

"Jadi fix kita perginya berenam. Dan besok kita bakal berangkat. Sesuai yang udah gue bilang kemaren kalo perjalanan ke desanya tu sekitar dua jaman dan mendaki buat sampe ke puncak bukit sekitar 3 jam, 4 jam lah paling lama. Jadi menurut gue kalo lo semua mau liat sunset setidaknya kita mesti berangkat jam sepuluh pagi biar gak kemaleman di jalan" kata raka menjelaskan.

"Emang lo udah berapa kali mendaki si ka kayaknya hapal banget"

"Gue sama irul tu udah berapa kali rul?" tanya raka sedikit menyenggol sahabatnya tersebut sambil menghisap minumannya.

"Kalo besok jadi ini tuh udah mau yang ketiga kali"

"Nah iya kita udah tiga kali nanjak tu bukit"

"Jadi itu bukan gunung ya?"

Raka menggeleng."kalo lo semua mau mendaki gunung butuh waktu yang lama  berjam-jam atau seharian  penuh buat sampe ke puncak bahkan lebih dari itu. Yang ada ntar kalian pada KO lgi kan anak mami semua" ledeknya sedikit mengumbar senyum meremehkan.

"Iss lo juga anak mami kali" timpal tantri sedikit mendelik merasa tidak terima.

"Karena kita ngajak kalian cewek jadi kita cuma ajak ke bukitnya doang," sambung khairul."Apalagi ini kali pertama kalian mendaki"

"Tapi tenang bukit juga bakal bagus kok disana kalian bisa liat pemandangan dan  gunung - gunung"

"Kenapa dito gak ikut kalian?" tanya emi sambil melihat ke arah dito yang berada di sampingnya.

Dito juga melihat ke arah emi dengan tatapan sedikit bingung sambil nyengir menggaruk kepalanya.

"Dito mah sibuk dia kan anak gamers. Kita udah sering ajak dia, dianya gak mau" sambung khairul lagi langsung.

"Ya udah jadi apa aja nih yang mesti dibawa?" tanya lara kini menegakkan punggungnya.

"Gue sama raka bakal bawa peralatan yang udah sering kita bawa buat ndaki"

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang