"Mi lo kenapa?" tanya raka melihat emi didepannya sesekali merunduk dengan wajah yang nampak sedikit pucat.
Emi menggeleng."gue cuma capek dikit" katanya lalu mengambil botol minum dari ranselnya. Berhenti berjalan dan menegak minum tersebut.
"Gimana kalau istirahat lagi aja"
"Mending kita lanjut jalan bentar lagi juga sampe pos 2" kata khairul."lo masih kuat kan mi?"
"Iya lanjut aja" katanya terus jalan.
"Mi!" Panggil raka.
"Hm" jawab emi masih fokus dengan jalanan didepannya.
"Sini gue bawain ransel lo"kata raka sambil menarik ransel emi membuat cewek itu terhenti dan sedikit tertarik ke arahnya.
Emi melepaskan ransel tersebut dan memberikannya kepada raka.
"Makasih ka" kata emi berbalik kembali melangkah. Emi menghirup udara lalu menghembuskannya perlahan.Sedangkan Raka mengaitkan ransel emi didepan dadanya.Perjalanan masih berlanjut hingga ke pos 2 semua kembali beristirahat.
"Berapa lama lagi rul?" tanya emi kini terduduk kembali mengeluarkan minum.
"Bentar lagi lah"
"Serius?" timpal tantri.
"Iya"
"Lanjut?"
"Iya lanjut aja takutnya hujan udah mendung banget nih" kata raka kini menengadahkan tangannya.
"Gimana kalo kita kehujanan?" tanya tantri yang juga ikut berdiri.
"Itu dia kita harus cepet sampenya"
"Udah ayo berangkat!" Kata tantri kemudian kembali terhenti dengan mata terpaku pada sosok seorang pendaki."Eh mi itu temen irul tadi kan" tanyanya sambil menahan tangan emi.
"Eh rul!" sapa ebit kembali.
"Oii. Lo masih disini,"
Ebit senyum."Gue nunggu temen, dia baru nyusul"
"Temen lo yang tadi?"
"Udah gue suruh duluan"
"Barengan aja sama ebit gimana?" usul tantri.
"Eitt dah" raka menatap sedikit melotot ke arah tantri.
"Kenapa?"
"Nggak papa kalian duluan aja ntar juga bakal kesusul sama gue"
"Duluan bit" kata khairul mulai melangkahkan kakinya kembali ke jalur pendakian.
Perjalanan dimulai kembali suasana perkebunan kopi masih tampak ditambah dengan pohon-pohon menjulang tinggi diwarnai semak-semak belukar membentuk hutan belantara dan juga mendung membuat hutan terlihat semakin gelap.
Satu persatu butir rintik mulai turun membuat jalan sedikit licin.
"Hujan!" Lara berhenti sambil menengadahkan tangan."rul hujan" panggilnya.
"Gak deras juga" timpal raka.
"Tapi licin"
"Gimana kalo keujanan?" tantri ikut berhenti.
"Ya terpaksa"
"Apa?" emi juga menoleh kebelakang melihat ke arah raka."Bangun tenda disini?" Sambungnya.
"Tenda dadakan gitu?" Timpal tantri.
"Gimana rul?" sahut dito yang berada paling belakang.
Khairul menatap kesekitar kemudian menghela nafas." Gini bentar lagi kita bakal sampe, mending gue jalan duluan kesana buat diriin tenda."
![](https://img.wattpad.com/cover/190382874-288-k391877.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
Teen FictionBerawal dari lara yang iseng berbohong kepada lelaki yang baru bertemu dengannya sewaktu mendaki. Namun siapa menyangka kalau lelaki itu benar-benar memiliki perasaan terhadapnya. "Stop! Gak usah ngomong cinta pandangan pertama sama gue. Karena gue...