Bagian 3

362 30 0
                                    

Eunji pov...

Huh! Lega rasanya menyelesaikan operasi bersama dokter dan perawat lainnya dan itu sangat menegangkan, karena aku belum pernah membantu dalam hal urusan operasi, apalagi operasi jantung. Astaga, itu membuat aku gila, tapi juga senang dapat menyelesaikan dengan baik.

Yang mengoperasikan pasien tadi diruang operasi adalah dokter Seungyoon dan dokter lainnya. Sementara aku hanya membantu apa yang diperintah oleh dokter saat operasi.

Dan waktunya makan malam, tadi tidak sempat makan, mau makan aja tiba-tiba pasien datang. Dan kondisinya sangat memprihatinkan. Jadi yah mau bagaimana lagi.

Pantas saja perut ku protes karena aku melewatkan jam makan malam harusnya makan jam 7 malam dan sekarang jam 11 malam.

Tibanya di ruang makan dan membaca tulisan di pintu masuk.

Sebelum ambil mapan untuk mengambil makanan tiba tiba aja handphone ku berbunyi, menandakan ada yang menelfon, karena aku penasaran siapa yang menelfon dan ternyata orang yang selama ini aku hindarin yang tertera di handphone ku "Minhyuk oppa".

Sebaiknya tidak aku angkat saja. Karena belum siap untuk bertemu dengannya. Karena dia pernah membuat aku kesal. Karena lebih memihak orang yang aku benci daripada aku.

Dan waktunya makan malam, ah iya sebaiknya aku matikan saja handphone nya lagian shift ku sudah selesai hari ini.

"Ternyata kamu disini rupanya "

Uhukk..  Uhukkk..  Uhukk..

"Hahaha maaf sudah membuat kamu kaget dengan kehadiran ku " ujarnya dengan ekpresi sedikit bersalah kepadaku.

Dia membantu untuk mengambilkan air minum tanpa aku suruh, mungkin tidak tega melihat wajahku yang masih batuk karenanya.

Sedikit terburu dia menyuruh aku meminumnya "Ini Ji, minum dulu" ujarnya

"Kamu ngapain disini? " ujarku dengan kalimat yang kurang sopan.

"Apa kamu menghindari aku lagi Ji hmm" ujarnya dengan senyuman yang sedikit miring ke kanan.

"Apa kamu menghindari aku lagi Ji hmm" ujarnya dengan senyuman yang sedikit miring ke kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengalihkan pandanganku kearah lain dan tidak menjawabnya.

"Kamu masih marah rupanya"

"Tidak, biasa saja" ujarku dengan sedikit merendah suara ku agar terlihat biasa aja

"Baiklah kalau begitu, aku datang kesini untuk membahas pertunangan, kenapa kamu membatalkannya? "

"Untuk apa diteruskan, lagian oppa melakukan itu semua atas perintah kakakku kan" ujar ku dengan menjelaskan apa yang aku dengar tempo dua hari yang lalu.

Bukannya menjawabnya, dia justru malah memasang wajah senyum "Yasudah kalau memang itu maumu.. Padahal aku disini untuk menjelaskan kenapa kakakmu bisa menyuruhku untuk bertunangan denganmu"

Happiness Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang