Bagian 9

224 19 0
                                    

Selama tiga hari,  Chanyeol keadaanya sudah mulai membaik.  Tetapi belum boleh pulang,  harus mengikuti terapi agar kakinya tidak kaku untuk berjalan.  Dan selama tiga hari ini,  Eunji juga berkunjung, dia terpaksa karena tidak enak menolak permintaan nyonya Park dan eonni.

Sekarang disini lah Eunji menemani Chanyeol yang sedang tidur. Dan mereka berbicara jika ada perlu saja,  selebihnya kembali diam.

Nyonya Park dan eonni ada urusan,  jadi tinggal Eunji sendiri yang menjaga,  sedangkan ayah Chanyeol kerja diluar negeri bersama dengan kakaknya Eunji. Kadang tidak Eunji saja yang menemani sendiri.  Kadang bersama Seungyoon,  kadang juga ada Oh Sehun, Byun Baekhyun dan Yoon Bomi.

Tetapi karena mereka sudah menemai Chanyeol dari pagi,  jadi siangnya tinggal Eunji sendiri yang menemani. Anehnya mereka seperti orang asing jika hanya berdua saja.  Padahal mereka merindukan satu sama lain.

Sebenarnya Eunji ingin sekali menanyai Chanyeol kenapa bisa kecelakaan. Tetapi karena gengsi besar,  jadi dia urungkan untuk tidak bertanya.  Sama halnya dengan Chanyeol,  dia ingin sekali mengucapkan terima kasih,  selain itu dia juga ingin beritahu bahwa dia senang dengan ucapan Eunji saat dia koma. 

Chanyeol mendengarkan semua omongannya Eunji hanya saja matanya tidak bisa buka,  tapi telinga masih bisa mendengarkan.  Dan dia bahagia sekali,  ternyata  Eunji masih mencintainya,  meskipun galak dan judes jika berhadapan dengannya. 

Kalau boleh jujur,  Chanyeol dan Eunji tidak suka keheningan,  tetapi karena mereka malu satu sama lain,  jadi hanya keheningan yang menyelimuti mereka.  Dengan itu Chanyeol pura pura tidur agar terhindar,  karena dia tidak menyukainya dan tidak betah jika hanya diam diam saja tidak ada yang mau berbicara satu sama lain. Sedangkan Eunji membaca untuk menghilangkan kegugupannya,  apalagi dia ingat dengan ucapan nya yang menyakiti perasaan Chanyeol.

........

Chanyeol POV

Haruskah aku yang mengalah lagi untuk berbicara duluan.  Padahal sebelumnya aku duluan yang berbicara.  Dan Eunji hanya menjawab seperlunya saja.

Astaga Chan. Sejak kapan kamu gugup seperti ini,  kenapa aku gak bisa tidur lagi sih,  padahal tadi sudah ngantuk,  tapi sekarang malah tidak jadi ngantuk.

Kalau boleh jujur sebenarnya aku haus sekali,  tapi minumnya terlalu jauh. Dan untuk meminta bantuan,  hanya Eunji saja yang di ruangannya. Ambil sendiri apa enggak ya (batinku)

Ceklekkk...

Aku mendengarkan suara pintu kamar mandi tertutup,  itu tandanya Eunji sedang dikamar mandi. 

Oke ini lebih baik,  aku harus ambil minum nih, karena Eunji sedang dikamar mandi.  Aku tidak enak jika meminta bantuan.

Ini kenapa lagi minumnya jauh sekali dari tempat tidurku, aku belum bisa berjalan,  karena masih kaku. Tapi tidak apa apa akan aku coba. Iya harus bisa Chanyeol.

Susah sekali untuk digerakkan. Aku harus kuat,  iya harus.. Aku kan laki laki,  masa gitu aja gak bisa.

Akhirnya aku bisa berjalan meskipun harus pegangan tembok. Sedikit lagi tangan ku sampai untuk meraih gelasnya.

Prangggg...

Astaga Chanyeol,  bukannya berhasil malah gelasnya pecah. Gimana nih

"Astaga Chan,  kamu gak apa apa?" kata seseorang dengan wajah panik.

Baru kali ini aku menatap mukanya yang panik,  karena biasanya dia memasang muka datar dari kemarin kemarin.

"Kamu kalau butuh minum bilang sama aku Chan,  kamu nih belum dibolehin untuk jalan jalan dulu.  Karena kaki mu masih kaku,  kok susah sih minta bantuan disamping mu" kata orang itu dengan sedikit marah diwajahnya.

Happiness Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang