CATATAN 1: oleh Kim Seokjin

1.1K 178 13
                                    

Pasien bernama Jeon Jungkook sering tersenyum. Ia akan tunjukkan giginya yang mirip milik kelinci pada setiap orang yang lewat di lorong-lorong rumah sakit ketika ia duduk di kursi tunggu. Ia tidak terlihat bermasalah jika kamu intip ruangannya. Tetapi, pemuda itu diusir dari rumah oleh orang tuanya (dijebloskan ke dalam rumah sakit jiwa ini) sejak masih berusia 15 tahun. Dan sekarang, ia berusia 20 tahun.

Lima tahun di rumah sakit pasti membuatnya marah.

Tetapi, Kim Seokjin yang adalah dokternya, merasa ada yang janggal dari pemuda itu.

Jungkook tidak pernah menangis sejak lima tahun lalu. Ia terus tersenyum di depan siapapun, hingga buatnya berpikir bahwa Jeon Jungkook mencintai rumah sakit ini. Sempat Kim Seokjin kira bahwa ia telah sembuh, bahwa sebenarnya tak ada masalah sedikit pun di otaknya. Namun, justru itu yang membuatnya merasa aneh.

Pasien ini aneh. Dan Kim Seokjin adalah dokter yang aneh kalau tidak tahu tentang keanehannya.

Seokjin nyalakan lampu kecil di depannya ketika pintu diketuk pelan. Diambilnya jam dinding yang ada di belakang, lalu letakkan itu di dalam rak buku.

"Selamat sore, Jeon. Sudah siap ceritakan tentang hari ini?" Mulut Kim Seokjin sambut Jeon Jungkook dengan ramah. Ia kenakan kacamata yang sempat tengger di atas meja. "Oh, tentu. Silakan duduk di sofa."

Jeon Jungkook duduk di sofa. Lalu ia diam, tatap mata Seokjin. Ini adalah hal yang aneh yang terjadi setiap sesi konseling: Jeon Jungkook menolak untuk berikan senyum pada Kim Seokjin. Ia hanya akan bertahan di posisi bisu, sambil tatap wajah Seokjin yang terlihat ragu-ragu.

"Aku selalu ada di kantor dari senja hingga pagi buta. Hari ini, takkan ada cerita, kan? Tak apa. Kutunggu ceritamu setiap saat." Seokjin tersenyum, bayangkan pasien Jeon Jungkook untuk balas senyum itu dalam harap.

Ini monolog. Sebab, Jeon Jungkook tidak bereaksi apa-apa ketika Kim Seokjin cerita tentang harinya. Ini konseling satu arah. Nol. Hasilnya nol hingga kini.

Setengah jam sudah terlewat. Pasien Jeon Jungkook kembali ke ruangannya tanpa seuntai kalimat pun.

 Pasien Jeon Jungkook kembali ke ruangannya tanpa seuntai kalimat pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang