CATATAN 2: oleh Kim Seokjin

876 167 33
                                    

Kemarin, salah satu perawat katakan hal tentang Jeon Jungkook yang buat Seokjin nyaris tertawa. Katanya, "Pasien Jeon Jungkook suka memakan daun. Daun mint, terutama."

Bukannya apa, tetapi Kim Seokjin sudah hampir kehabisan tetes-tetes ramuan sabar dari hatinya setiap Jeon Jungkook datang ke kantornya demi konseling yang berakhir sia-sia. Padahal, Kim Seokjin sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk membantu pasien pertamanya ini agar bisa hirup lagi dunia luar. Namun, sejak jadi dokter pasien bernama Jeon Jungkook ini (lebih tepatnya, tujuh bulan yang lalu saat Kim Seokjin menyelesaikan studi psikologinya), Kim Seokjin rasa ia jadi ikut gila.

"Ia suka daun mint, kan?" Kim Seokjin terus yakinkan diri sendiri bahwa hari ini, Jeon Jungkook akan buka mulutnya dan mulai bicarakan tentang prolog kisahnya. Seokjin terus tatap cemas semangkuk daun mint yang ada di mejanya. Ini seharusnya sudah cukup untuk buat pasien itu paling tidak bereaksi, kan?

Ketukan pintu datang ketika Seokjin masih paku atensinya pada mangkuk dengan cemas. Jeon Jungkook datang dengan segala misteri yang membuat Kim Seokjin gemas.

"Selamat sore, Jeon." Kalimat pembuka yang selalu sama. "Jadi, bagaimana harimu? Omong-omong, silakan ambil mangkuk ini." Kim Seokjin tunjuk mangkuk isi daun-daun hijau itu dengan telunjuk.

Jungkook duduk, perhatikan wajah Seokjin dengan mata bulatnya. Tanpa senyum. Lagaknya, bulan sabit itu tak ingin muncul hari ini. Tetapi Seokjin dibuat kaget ketika mulut itu terbuka lalu bicara, "Dokter berusaha menyuapku dengan semangkuk daun mint agar aku membalas senyum konyol itu?"

Kim Seokjin diam sejenak, lalu, "Iya--eh, maksudku tidak. Bukan begitu. Kudengar kamu menyukai daun mint."

"Terima kasih, Dok."

"Sama-sama."

Dialog berhenti. Tetapi Kim Seokjin tersenyum puas tatkala Jeon Jungkook keluar dari kantornya.

 Tetapi Kim Seokjin tersenyum puas tatkala Jeon Jungkook keluar dari kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang