CATATAN 7: oleh Kim Seokjin

722 164 45
                                    

Seharusnya, Kim Seokjin tetap di rumah sakit hari itu. Seharusnya, Kim Seokjin tetap duduk di kantornya sambil siapkan semangkuk daun mint. Seharusnya begitu. Tapi siapa sangka kalau orangtua Jeon Jungkook yang membuang anak muda itu ke sini bertahun-tahun lalu akan datang?

Seokjin berlari. Kencang. Tabrak perawat yang itu dan yang ini. Lemparkan tas kerjanya yang berisi fail-fail. Persetan semuanya, ada satu nyawa yang harus diselamatkan.

"Hei, cepat! Jauhkan pasien Jeon Jungkook dari vas bunganya!" teriaknya memenuhi koridor, menggertak telinga-telinga yang lalu lalang. Jas kebanggaannya, yang berwarna putih itu, terlempar ke sudut koridor yang sepi, tetapi lupakan itu sebab itu cuma sampah kalau hal yang ada di pikirannya terjadi.

Seingat Seokjin, Jungkook bukan seperti beberapa pasien lain yang gemar pukul kepalanya sendiri dengan kepalan tangan. Jungkook juga tidak pernah bicara tentang orang tuanya, mengeluh sedikit pun tidak. Jungkook tidak pernah bahas hal-hal yang menyedihkan. Dan kini Seokjin tahu mengapa.

Jeon Jungkook ... menolak untuk dikasihani.

Kim Seokjin sampai di depan ruangan pasien Jeon Jungkook. Pintunya tetap terkunci meski sudah Seokjin coba rubuhkan berkali-kali. Ini kelemahan rumah sakit mereka: pengamanannya level tinggi, tapi penyelamatannya kelas teri.

Seokjin bisa lihat semua yang terjadi di dalam sana. Ketika Jungkook menjatuhkan vas bunganya ke lantai, buat semua pecahannya berceceran. Ada beberapa yang mengenai kaki Jungkook yang tak beralas, membuatnya tergores. Luka. Berdarah. Tapi Jeon Jungkook terlihat menyukainya.

"Jeon Jungkook, hentikan!" Kim Seokjin, tangannya gemetar. Kelopak matanya gemetar. Gusinya ngilu.

Seokjin memang menyadarinya, memang tahu bahwa Jeon Jungkook, pasien itu, sejak awal menginginkan sebuah perpisahan dengan dunia. Jeon Jungkook ingin pergi, ingin dirindukan, ingin, ingin, ingin semua. Ah, benar. Itulah sebabnya orangtua Jungkook mengirimnya ke sini. mereka menginginkan seorang anak manusia, bukannya setan.

Semua berjalan lambat ketika pecahan vas itu menggores pergelangan tangan Jungkook.

Jungkook bodoh.

Kim Seokjin jatuh.

Jeon Jungkook mati.

Jeon Jungkook mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang