CATATAN 3 (YANG TERTINGGAL): oleh Kim Seokjin

758 162 33
                                    

Kemarin, Kim Seokjin berhasil membawa pasien Jeon Jungkook keluar dari cangkangnya. Kemarin adalah hari yang hebat. Kim Seokjin hebat.

Jadi, ketika Jeon Jungkook datang dengan langkah ringannya, juga ketukannya, Kim Seokjin tersenyum dengan lebar. Ia sapa pasien muda itu, mempersilakannya duduk, lalu berikan semangkuk daun mint yang segar. "Untukmu," katanya.

Tetapi, Jeon Jungkook malah diam. Ia tatap mata Kim Seokjin sesaat, lalu bergerak ambil mangkuknya. "Terima kasih, Dokter." Seperti biasa, Jungkook tidak pernah tersenyum.

"Terima kasih kembali, Jeon." Kim Seokjin masih tersenyum, terus tersenyum entah sampai kapan. Mungkin hanya sampai besok.

Telinga Jungkook mendengung. "Dokter," panggilnya. Jemarinya bergetar saat membawa mangkuk di atas pangkuannya. Ada getir dan pahit di mata dan lidahnya tetapi ia diam saja sampai, sampai, benar-benar sampai Kim Seokjin hilangkan senyumnya yang bagai abadi itu. "Dokter suka bunga?"

"Tidak begitu, sih. Tetapi, kekasihku menyukainya. Memangnya kenapa?"

"Aku tidak menyukainya. Aku lebih suka vas-vas bunga yang cantik, yang digambar-gambar. Seperti lukisan, tetapi menampung bunga. Menurutku, justru keindahan itu ada di vasnya." Benar, memang indah. Jeon Jungkook benar.

Kim Seokjin terdiam sejenak. Bibirnya terkatup, disegel otak, lalu bicara pelan setelah beberapa sekon, "Kenapa kamu membenci bunga, Jeon?" Ini saatnya. Kim Seokjin harus mencari petunjuk mengapa anak muda itu terdampar di rumah sakit ini.

"Menurut Dokter, kenapa? Kenapa bunga begitu indah, tetapi lebih murah ketimbang vas bunganya? Tetapi, aku tidak menganggapnya indah, for your information. Orang-orang terus melihat apa yang ingin mereka lihat, Dok. Itu memuakkan."

Ah, jadi begini sifat asli Jeon Jungkook. Ini masalah Jeon Jungkook. Atau justru selama ini, sifat asli pasien muda ini memang hanya keluar setiap ia memasuki kantor Seokjin?

"Aku paham maksudmu, Jeon. Aku pun merasakannya." Kim Seokjin terus coba untuk dekatkan diri dengan pasiennya.

Setelah Jungkook keluar, Kim Seokjin mengambil teleponnya, pencet-pencet angka di tombol dengan jarinya, lalu berkata pada orang di seberang sana, "Saya rasa Jeon Jungkook sudah mulai membuka diri, Nyonya Jeon."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang