10

395 38 3
                                    

Hanbin sedang diruang keluarga, dia duduk dilantai tengah menulis sesuatu di meja. Ditangan kirinya terdapat kertas kecil yang berisi sebuah kalimat yang menurut Hanbin menarik

Saat dia sedang fokus menulis, Sehun tiba dirumah dan menghampiri Hanbin

"Kau menulis lirik? Sudah berapa lagu yang kau buat?" Tanya Sehun saat dia sudah duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya. "Tiga lagu" jawab Hanbin seadanya. "Bukankah kau sudah lama membuatnya? Kenapa baru tiga lagu" tanya Sehun lagi, "Yang lain gagal jadi aku membuangnya" jawab lagi Hanbin dengan mengucek matanya

Sehun yang melihat itu berkata "Kau tidak tidur? Ini sudah larut"

"Aku tidak mengantuk" balas Hanbin

Sehun hanya menganggukkan kepalanya lalu beranjak pergi dari sana menuju dapur. Hanbin yang mendengar langkah kaki menjauh merasa sedikit kecewa.

'Ditinggal lagi hh?'

Sehun kembali dari dapur membawa segelas susu coklat dan segelas kopi dan memberikan susu coklat pada Hanbin "Ini minumlah" ujarnya, Hanbin sedikit terkejut dengan kedatangan Sehun karena dia pikir Sehun pergi ke kamarnya. "Dimana Jiwon? Dia sudah tidur?" Tanya Sehun. Hanbin hanya mengangguk karena dia sibuk meminum susunya

'Biasanya Eomma yang akan memberikan ini' batinnya

"Hanbin? Boleh Appa meminta sesuatu padamu?"

"Apa?"

"Bisa kau kembali menjalani terapimu? Walau kecil harapan?"

"Tidak mau, hanya buang buang waktu!"

"Hanbin jangan begini, Appa yakin Donghae hyung akan sedih jika kau menyerah sampai sini" bujuk Sehun lagi. "Aku tidak menyerah, hanya hidup berjalan sesuai yang ditakdirkan" balas Hanbin

"Takdir dapat dirubah Hanbinie, dengan berusaha Appa yakin takdir bisa berubah" kata Sehun

"Itu hanya buang buang waktu"

"Kali ini saja Hanbin kita lihat perkembangannya dalam dua bulan kalau tidak ada perubahan Appa akan menghentikannya? Bagaimana?" Tawar Sehun. "Appa! Aku sudah menjalaninya bertahun tahun dan tidak ada perubahanpun! Bagaimana bisa jika aku kembali menjalankan terapi dalam dua bulan ada perubahan? Itu mustahil!!" Teriak Hanbin

"Belum dicoba tidak akan tahu bukan?"

Hanbin terdiam, dia terlihat berpikir. Lalu menggelengkan kepalanya, dia pun mebereskan barang barangnya dan berdiri. "Terserah saja! Aku mengantuk!" Ujarnya sambil melewati Sehun.

Sehun tersenyum hangat "Tidurlah yang nyenyak, good night Hanbinie"

'Memulainya untuk yang kedua kalinya, aku yakin akan ada hasilnya'

Pagi hari Sehun, Jiwon dan Hanbin sarapan di meja makan dengan tenang. "Jiwon! Hanbin akan mulai terapi lagi, jadi apa kau mau study grup lagi?" Tanya Sehun ditengah sarapan. Sebelum menjawab, Jiwon meminum susunya dulu untuk menurunkan makanan yang tersendat di tenggorokannya

"Aku tidak mau, lagipula aku punya Hanbin yang bisa mengajariku daripada ikut study grup yang mahal. Bukankah lebih baik di tabung uangnya?" Balas Jiwon

"Yasudah, Appa tidak memaksanya"

Hening, tak lama terdengar dering ponsel milik Sehun

"Halo?"

"..."

"Apa?! Pencarian diberhentikan?!"

Hanbin dan Jiwon berhenti makan dan mulai menatap Sehun

"Kalian gila?! Aku sudah membayar kalian begitu mahal!! Apa ini hasil yang kudapatkan huh?!"

"..."

"Brengsek!! Aku yang akan mencarinya sendiri!! Kalian tidak becus!! Profesional apanya huh?! Shit!!"

Sehun mematikan ponselnya dan melemparnya keatas meja, membuat layar ponsel tersebut sedikit retak. "Appa? Ada apa?" Tanya Jiwon. "Hh pencarian Donghae hyung diberhentikan" jawabnya sambil mengacak kasar rambutnya. "APA?!" Teriak Jiwon dan Hanbin

"Waeyo?" Tanya Hanbin

"Pencarian sudah berjalan selama lima tahun, dan hasilnya nihil. Mereka juga banyak kehilangan anggota karena ada yang meninggal" jawab Sehun

"Cih! Profesional apanya?! Aku sudah membayar mereka dengan mahal bahkan aku bertanggung jawab atas anggota mereka yang kehilangan nyawa apa ini balasannya untukku?! Sialan!" Ucap Sehun lagi sambil memukul meja keras. Hanbin dan Jiwon menegang, baru kali ini mereka melihat Sehun semarah ini. "Appa tenanglah mungkin memang sudah tidak ada harapan" ujar Jiwon menenangkan

"Tidak!! Pasti ada, pada kesempatan kedua pasti ada harapan! Appa yang akan mencarinya sendiri besok!" Ucap Sehun dengan tatapan tajamnya

"Sendiri?" Tanya Hanbin

"Appa tidak mungkin membawa kalian yang sebentar lagi ulangan kenaikan kelas bukan? Percayakan saja pada Appa. Appa pasti bisa!" Jawab Sehun penuh semangat

Mendengar perkataan Sehun, membuat hati Hanbin merasa bersalah padanya karena telah membencinya. Hanbin menyelesaikan sarapannya lalu dia berdiri dan saat melewati Sehun, dia berbisik "Semangat!" Dan "Maafkan aku" ujarnya lalu dia berlalu begitu saja tanpa memerdulikan Jiwon yang tersedak karena melihat Hanbin sudah selesai sarapan.

Sehun? Dia tersenyum, tersenyum sangat lebar. Setelah menghabiskan susunya, Jiwon berdiri dan mengatakan "Aku percaya padamu Appa, kami percaya kalau kau bisa membawa Eomma pulang sebelum hari itu" ujarnya lalu memeluk Sehun

Sehun hanya mengangguk dan melepaskan pelukannya "Pergilah! Hanbin menunggumu, jangan membuat dia kesal" ucap Sehun dengan senyumnya, Jiwon hanya mengangguk dan menampilkan senyum ciri khasnya yang menampilkan gigi kelincinya, lalu dia pergi meninggalkan Sehun yang menangis haru

'Gomawo Jiwonnie, Hanbinnie'

What Is Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang