13

360 42 11
                                    

Hanbin berjalan sendirian dilorong sekolah, karena Jiwon hari ini menjemput Donghyuk. Awalnya dia memang bersama Jiwon ke sekolah, tapi saat bertemu Jinhwan dan Chanwoo diparkiran

Flashback

"Eo? Jiwon ah? Kupikir kau menjemput Donghyuk" sapa Jinhwan. "Menjemput? Aniyo, dia tidak minta jemput padaku" balas Jiwon, "Eo benarkah? Tapi Donghyuk bilang dia hari ini dijemput olehmu"

"Eo?! Aku lupa! Mianhae! Aigoooo! Hanbin kau duluan saja! Aku akan menjemput Donghyuk dulu!" Teriaknya sambil berlari menghampiri mobilnya dan masuk kedalamnya. Jiwonpun melajukan mobilnya dengan cepat menuju kediaman Kim bersaudara

Keadaan canggung mengitari mereka bertiga. "Ehem! Ano Hanbin hyung, aku sudah menghapalkan apa yang kau minta, aku tinggal menyesuaikannya dengan nada milikmu" ujar Chanwoo memecah keheningan

"Begitu? Aku harap kau bisa menyesuaikannya, ingat 2 minggu lagi aku mengambil rekaman. Bagaimana denganmu Kim Jinhwan?" Ujar Hanbin, lalu tatapan matanya beralih pada Jinhwan. "Aku hanya tinggal menyempurnakan nafasku pada bagian nada rendah dan tinggi nanti" jawab Jinhwan. Hanbin hanya mengangguk menanggapi, "Kalau begitu kami duluan ya Hanbin" ujar Jinhwan lagi. Hanbin untuk kesekian kalinya dia menganggukkan kepalanya

'Teman Jiwon memang bisa diandalkan'

Flashback end

Saat hendak berbelok, Hanbin menghentikan langkahnya. Dia terkejut, melihat sosok yang ingin dihindarinya kini ada didepanny dengan tatapan tajamnya

"Jiwon bilang kau di Jepang, dan kembali saat rekaman. Tapi apa ini yang kulihat? Kalian mengerjaiku?" Ujarnya dengan nada dingin

"Aku mau pulang nanti atau sekarang itu bukan urusanmu" balas Hanbin tak kalah dingin. Junhoe kesal, diapun menarik tangan Hanbin dan membalikkn badannya untuk menghadapnya, lalu dia menghimpit Hanbin ketembok, dengan tangan kiri Hanbin yang ditekan Junhoe ditempelkan ke dinding, lalu tangan kanan Hanbin berada di dada Junhoe untuk menahan Junhoe

'Ugh dia kuat' batin Hanbin

Hanbin berusaha mendorong dorong Junhoe dengan kekuatan sebelah tangannya, tapi nihil. Karena badan Junhoe yang lebih besar darinya itu

"Lepaskan aku!" Ujar Hanbin dengan menatap mata Junhoe nyalang

"Tidak mau!"

"Lepaskan atau aku teriak?"

"Seorang Oh Hanbin teriak? Kalau begitu teriaklah!" Ujar Junhoe dengan smirk mematikannya. Sesaat Hanbin diam dia memikirkan cara bagaimana bisa lepas dari makhluk raksasa ini. Dia memejamkan matanya membuat dirinya tenang

Taklama dia memejamkan mata, dia merasakan beban dibahu kirinya. Diapun membuka matanya dan terkejut mendapati kepala Junhoe berada dibahunya

"Apa yang kau lakukan? Kau bisa saja kutuntut karena pelecehan kau tau" ucap Hanbin. "Hei kau dengar tidak?!" Ucapnya lagi karena tidak mendengar jawaban. Diapun menyenggol kaki Junhoe, tapi apa yang didapatnya? Junhoe jatuh dalam pelukannya

"Hei! Kau tak apa? Kenapa? Hei bangun!" Ujar Hanbin dengan menggoyangkan badan Junhoe

"Eo?! Hanbin!"

.

"Sepertinya dia demam hyung" ujar Donghyuk setelah menyentuh dahi Junhoe yang panas. "Bocah ini bisa sakit juga?" Tanya Jiwon, tapi dia segera bungkam karena mendapati tatapan Donghyuk yang mengerikan karena masih marah padanya

"Awalnya memang aku pikir dia sakit karena wajahnya sangat pucat, itu tidak wajar bagiku. Tapi untunglah kalian datang tepat waktu" kata Hanbin

"Memangnya apa yang terjadi Hanbinnie?"

"Tidak ada, aku hanya bertemu dengannya lalu dia terjatuh dibahuku begitu saja"

"Benarkah?" Tanya Jiwon memastikan

"Hn" jawab Hanbin

'Maaf Jiwon, aku tidak bisa mengatakannya, itu memalukan'

.

Junhoe tersadar dan mendapati Jiwon yang menatapnya nyalang. "Salah satu rencanamu ya, Park?" Tanya Jiwon saat melihat Junhoe tersadar. "Seharusnya aku yang bertanya. Apa rencanamu sampai harus berbohong Hanbin di Jepang?" Tanya balik Junhoe sambil terus memijat kepalanya. "Heol! Sakit saja menyebalkan. Sudahlah aku pergi" ujarnya lalu berdiri dari kursi dan berjalan keluar. Kalau saja dia tidak sakit Junhoe sudah akan memukul calon kakak iparnya itu. Junhoe terkekeh setelah memikirkan itu

"Apa sakit membuatmu tambah gila?" Seseorang baru saja masuk kedalam uks tengah membawa segelas lemon tea hangat dan meletakkannya dimeja. "Kenapa berbohong padaku?" Tanya Junhoe. "Berbohong apa?" Tanya Hanbin balik. Ya Hanbin seseorang yang baru masuk tadi. "Berbohong soal kau ke Jepang" lanjut Junhoe yang kini menatapnya lekat. "Itu bukan urusanmu. Kau sudah sadar, minumlah. Aku pergi" ujar Hanbin menjawab pertanyaan Junhoe. Belum sempat Hanbin berbalik tangannya ditahan Junhoe dengan kuat. 'Astaga benar benar raksasa, bagaimana dia sekuat ini padahal masih sakit' batin Hanbin

"Kau harus bertanggung jawab?"

"Mwo? Permisi?"

"Kau sudah membuatku jatuh cinta padamu"

'Apa yang bocah bongsor ini katakan?!'

What Is Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang