02

25.2K 2.6K 294
                                    

Sena, pemuda 16 tahun yang memiliki paras yang amat cantik itu selama ini selalu menduga bahwa dirinya adalah beta. Dia merasa bahwa tidak ada yang spesial dari dirinya. Dia seseorang yang biasa-biasa saja.

Tapi... Apa ini?

Dia menatap pada selembar kertas ditangannya. Disana tertulis bahwa dia positif seorang... Male omega!

Itu benar-benar berkebalikan dengan dugaannya selama ini. Data ini tidak akan salah karena tes untuk mengetahui second gender  ini dilakukan beberapa kali dan dengan cara yang modern hingga hasil akhirnya akan akurat 100%. Setelah membaca kertas itu, dia beralih melihat kelingkingnya yang kini terdapat dua tanda melingkar di ujung sana, tanda yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang omega laki-laki.

Pantas saja dia merasa orang-orang di sekitarnya seperti Rei terus memintanya untuk tidak bekerja terlalu keras, bahkan mereka terkesan memperlakukannya dengan lembut dan juga seperti melindunginya. Sepertinya mereka bahkan lebih peka daripada dirinya sendiri. Jadi ini pula alasan kenapa tubuhnya kecil dan juga lumayan lemah? Hmm.. Itu masuk akal.

Sebenarnya dia tidak masalah dengan menjadi omega. Tetapi bukankah mereka cukup langka, terutama untuk laki-laki? Itu akan mencolok dan banyak menarik perhatian. Dia merasa lebih nyaman menjadi beta seperti orang kebanyakan. Dia juga merasa bahwa dia tidak menawan sama sekali, bahkan dia merasa bahwa dirinya adalah omega paling jelek yang pernah ada. Membayangkan bahwa dirinya akan merusak perspektif orang-orang terhadap kecantikan para omega dengan kejelekannya, itu sangat membuatnya takut.

(Oke, pada kenyataannya kamu adalah omega paling cantik dan menawan yang pernah ada. Berhentilah takut untuk hal-hal yang tidak akan pernah terjadi seperti itu)

Karena sekarang dia tahu bahwa dirinya sekarang adalah seorang omega, dan omega akan dilarang bekerja terlalu keras karena tubuh mereka terbilang lemah, maka dia memutuskan untuk berhenti dari beberapa pekerjaannya. Dia tidak ingin melukai dirinya sendiri di masa depan. Dia rasa dia masih akan memiliki cukup penghasilan untuk membiayai hidupnya apalagi beberapa diantara pekerjaannya yang tersisa seperti di kafe milik Rei, memiliki gaji yang cukup tinggi untuk pekerja part time sepertinya, dan terlebih lagi dia memiliki beasiswa di sekolah sehingga dia tidak perlu memikirkan biaya sekolah untuk saat ini.

Ngomong-ngomong soal sekolah, dia baru pulang beberapa saat yang lalu dan memutuskan untuk langsung pergi ke rumah sakit dan mendapatkan tes pengecekan. Setelah ini dia memutuskan untuk pergi ke beberapa tempat kerjanya untuk mengundurkan diri.

Sena memasukkan kertas hasil pengecekannya ke dalam tas. Dia kemudian pergi ke halte terdekat dan pergi dengan sebuah bis menuju beberapa tempat kerjanya. Setelah selesai mengajukan beberapa pengunduran diri, dia pergi dengan perasaan enteng. Semua orang di tempat kerjanya baik padanya, bahkan diwaktu dia mengundurkan diri, mereka memeluk erat dirinya, bahkan beberapa diantara mereka menangis dan tidak rela dirinya berhenti. Mereka berkata bahwa mereka akan merindukan pemuda baik sepertinya.

Saat ini dia merasa sedikit lapar. Sena melihat sebuah restoran yang sederhana di sebelah dekat halte pemberentian di depannya. Pemuda cantik itu memutuskan untuk turun dan membeli makanan di sana, selanjutnya dia akan pergi lagi ke kafe milik Rei untuk sekedar membantu karena ini bukan hari dimana jadwalnya bekerja di situ. Karena dia sekarang memiliki lebih banyak waktu luang, jadi kenapa tidak dia gunakan untuk membantu? Lagipula Rei selalu baik padanya, dan kafe itu cukup populer sehingga ada banyak pelanggan pergi kesana setiap harinya.

Yah, dia sebenarnya bisa memesan makanan di sana, tetapi Rei selalu menolak sat dia membayar dan itu membuatnya merasa tidak enak. Rei terlalu baik padanya, dan tidak ingin terus merepotkan Rei. Itu akan terkesan dia memanfaatkan kebaikan orang lain.

Three MatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang