08

19.3K 2.1K 364
                                    

-kriiinggg!

Sena membuka matanya saat mendengar bunyi alarm di ruangan itu. Perlahan-lahan dia bangun dan sedikit merenggangkan tubuhnya sebelum meninggalkan tempat tidurnya. Pemuda cantik itu kemudian pergi menuju kamar mandi.

Dia menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk bersiap-siap. Setelah itu, dia segera pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Sena hendak menyusunnya di meja makan, namun sebelum itu teleponnya berdering dan menampilkan sebuah nama yang membuatnya otomatis tersenyum.

'Mino is calling.'

Sena segera mengangkat telepon itu.

-percakapan telepon-

"Pagi"

"Ya, pagi"

"Apa kamu sudah siap?"

"Tentu. Bagaimana denganmu?"

"Sebentar lagi aku akan menuju rumahmu. Tunggulah"

"Baik" Setelah Sena mengatakan itu, suasana menjadi hening. Tidak ada yang berbicara, namun telepon tetap tersambung.

"Um.. Mino?"

"Ya?"

"Jika tidak ada lagi yang ingin dikatakan, aku akan menutup teleponnya" Ada jeda beberapa saat sebelum suara husky itu kembali berbicara.

"..baik, sampai jumpa"

"Ya, sampai jumpa" Dan panggilan itu berakhir.

Sena kembali melanjutkan kegiatannya. Remaja manis itu menata masakannya di atas meja makan. Saat dia ingin memulai sarapannya, dia dikejutkan oleh bunyi dari klakson mobil, disusul oleh suara pria yang memanggil namanya.

"Sena, ini aku, Mino" Sena melihat jam dinding di dekatnya dan mau tidak mau melotot kaget. Itu masih menujukkan pukul setengah tujuh pagi!

Sena segera berlari ke pintu depan. Setelah dia membukanya, dia melihat sebuah mobil mewah yang dipakai saat mengantarnya semalam bersama dengan sesosok pria tampan yang memakai jas berwarna biru dongker yang kini berdiri di depan mobil itu.

"Mino.." Pria itu segera menghampiri Sena sambil tersenyum lembut. Saat mereka sudah berhadapan, lelaki itu menatap teduh kearah sang omega dan mengusap pelan surai cokelat yang halus itu. Perlakuan manis itu membuat wajah Sena memerah dan jantungnya berdegup kencang.

"Apa kamu tidur nyenyak semalam?" Sena mengangguk pelan. Dia terlalu gugup untuk menjawab.

"Sena, aku lapar" Perkataan Mino lebih terdengar seperti merengek.

"Um.. A..aku membuat sedikit sarapan.. Masuklah.." Jawab pemuda cantik itu. Sang alpha tersenyum senang. Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah.

"Maaf jika hanya sedikit, aku tidak tahu kalau kamu akan datang sepagi ini"

"Untuk seterusnya aku akan sarapan bersamamu" Sena tersenyum.

"Baik. Duduklah terlebih dahulu, aku akan mengambil air minum"

Mino duduk sambil menatap beberapa jenis hidangan yang terlihat lezat di hadapannya. Dia cukup kagum, di jam seperti ini mate nya itu sudah mempersiapkan hal seperti ini dan mengurus dirinya sendiri.

"Aku melihat kamu tidak hanya memasak untuk menu sarapan"

"Ya, rencananya aku akan membawa sedikit dari itu untuk bekal, dan sisanya akan kumakan setelah pulang sekolah. Nah, ini untukmu, Mino" Sena menyerahkan sepiring omelette, beacons, serta roti panggang yang diolesi selai.

Three MatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang