hari sabtu. yak, harusnya gue bisa tidur tenang. nyatanya? disini gue sekarang. ancol.
ngapain? gak tau, nih, nemenin si arab ngidam liat pasir.
ini jam lima sore, kita baru nyampe dan zayn langsung nyari spot parkiran yang bisa ngeliatin sunset dengan aman tentram tanpa kurang suatu apapun.
kenapa lama banget nyampe ancol? padahal kan, bisa aja nyampe dari pagi? jawabannya; tadi mampir bengkel, ban mobil zayn kena paku. ban kiri belakang, kanan depan. hm, dua.
sekarang gue sama zayn duduk di atas kap mobil zayn. gue sambil meluk guling di tangan gue, sumpah dah, ngantuk banget.
"vi."
gue noleh, "apaan?"
"gue suka pantai."
"anjir, gak jelas."
dia ketawa, "serius. bikin tenang."
gue diem, nungguin dia ngomong lagi.
"main, yuk."
gue ngerutin jidat, "main apaan cuma berdua?"
"kuda-kudaan," jawabnya trus ketawa. gue reflek pukul punggung dia. "anjing, zayn."
"HAHAHAHAHA," dia masih ketawa, "becanda sayang."
"bacot."
zayn narik gue ke pelukan dia, "baper banget, anjir."
gue eratin pelukan gue ke guling dan rapetin badan gue ke zayn. asli, ngantuk gue udah full.
"vi."
"hm?" jawab gue dengan mata yang mulai ketutup.
"lo risih gak kalo ada yang deketin lo?"
gue buka mata, ngelirik dia, "cewek apa cowok?" tanya gue.
zayn jitak kepala gue, "cowok lah, bodoh."
gue ketawa, "biasa aja. tapi kalo dia kesannya maksa, gue ogah."
"anjir nih, anak. mainnya hard to get."
gue cubit pentilnya dia, mampus sakit tuh.
"SAKIT ANJRIT."
"makan tuh, hard to get." gerutu gue.
zayn eratin rangkulan dia di pundak gue, "ampun, ampun."
gue nutup mata gue lagi. mencoba berandai-andai seandainya V mampir di mimpi gue terus ngelamar gue gitu, kan.
"vi."
YA ALLAH, ZAYN.
"apa?"
"gue sayang sama lo."
gue ngangguk, "iya, tau."
"lo sayang gak?"
gue nahan mata gue tetep ketutup, "sama diri gue sendiri? iya, lah, goblok."
"tau ah, vi."
gue cekikikan, baperan anj.
gue melek dikit dan nyubit idung mancungnya zayn, "baper ah, mens ya?"
"bangke." jidatnya gue digetok. buset.
"vi." panggil dia lagi.
gue ngedesah pasrah banget, "ZAYN ANJIR."
"apa?"
"gue daritadi mau tidur, bangsat. gajadi-jadi, lo manggil mulu."
zayn garuk kepalanya, "bilang dong kalo mau tidur."
gue nutup muka pake guling.
tekanan batin, anjay.
"vi—" zayn angkat jari telunjuk sama jari tengahnya bentuk peace, "terakhir, sumpah." katanya sebelum gue ngomel.
dia narik kepala gue ke pahanya dia, alhasil gue tiduran disitu ngadep di arah sunset.
"bisa gak gue maju selangkah daripada yang dulu-dulu?"
eh, gimana-gimana.
maksudnya apa nih?
bukan nembak kan?
ok, jawab dulu vio.
"nanti ya, tunggu mood."
zayn ngangguk. tangannya ngelus rambut gue, "gue tungguin. tapi kalo moodnya udah ada, jangan berubah lagi moodnya, ya."
gue kali ini yang ngangguk, "doain."

KAMU SEDANG MEMBACA
DEKET ft. Zayn Malik [ODS;3]
Fanfiction'bisa gak gue maju selangkah daripada yang dulu-dulu?' -zayn 'nanti ya, tunggu mood.' -viola [3/5 dari ONE DIRECTION SERIES] [COMPLETED on 11th of July, 2019; 23.10] rank ; - #79 in niall