7

204 36 0
                                        

"HAPPY BIRTHDAY, CACA!!!!"

nyesel gue diri disamping queenta. congornya gede banget.

kita lagi di rumah caca.

rame banget.

ada gue, talia, queenta, eline.

ada zayn, niall, harry, liam, sama louis juga.

iya, louis. ceng-cengannya caca.

HEHE.

"KAMAR GUE BUSET DAH KENAPA DIGINIIN?!?!" omel caca.

talia teriak, "bangke lo, ca. bukannya seneng di surprise."

caca nyengir terus tepuk tangan. "MAKASIH LOH, YA. TERNYATA PADA INGET."

gue orang pertama yang peluk caca, "habede, bambu. wishnya barengin aja sama talia."

talia peluk caca, "wishnya barengin eline."

eline peluk caca, "barengin sama queenta."

queenta diem ditempat. padahal caca udah buka tangannya.

"peluk gue, parjo. cepet."

queenta geleng, "gak mau, ah."

"lah kenapa?" tanya harry.

queenta gelengin kepala, "nanti gue yang disuruh sebutin wishnya apaan. kan kebanyakan, udah pada nitip. capek."

zayn lempar queenta pake bantal sofa di kamar caca, "anjir gue pikir kenapa."

caca ngeliatin queenta, "peluk, gak?!"

"IYA IYA." queenta langsung peluk caca. "pokoknya tetep jadi caca yang kayak gini. cepet jadian sama lou—" caca dorong badan queenta trus nengok ke cowok-cowok, "lo pada gak ada yang mau ngucapin gue? udah, sana, pulang aja kalo cuma pajangan."

ngalihin pembicaraan.

niall jitak caca, "anjir lo, ca." caca ketawa. niall peluk caca sebentar, "habede, loh."

harry tos-an sama caca, "wishnya udah di snapgram kan tadi."

liam juga tos-an sama caca, "makin-makin dah. kalo bisa, lomba bulan depan menang lagi. enak nih, tiap bulan dapet jatah makan gratis."

"yeh, tapir."

zayn cuma ngacak rambut caca, "barengin sama vio, tadi."

caca muter mata, "bucin, anjir."

"kalo kepisah, vio suka kangen soalnya."

asli, ini kue di tangan gue pengen banget gue jeplakin ke mukanya zayn.

semuanya pada ketawa.

dan, trakir, louis.

"habede, ca."

talia teriak, "RANGKUL LAH ANJAY!"

queenta ketawa. eline teriak, "EH EH GAK BOLEH EANGKUL! BELOM SAH!"

zayn bekep mulut eline, "berisik ah. gak perlu sah buat rangkul." zayn ngelirik gue, "iya, gak?" trus dia nyium pipi gue.

"anjrit, main nyosor aja!" liam dorong zayn ke arah gue.

gue melotot, kaki gue reflek injek kaki zayn. "gue jeplakin nih kue ke mulut lo mau?"

disaat gue ngomel ke zayn, yang lain sibuk ketawa. tapi untungnya mata gue menangkan sesuatu yang menarik.

"WOI APAAN LOUIS RANGKUL PUNDAK KAGA, MELUK PINGGANG IYA!"

berakhirnya semuanya ngecengin louis-caca.

gue taro kue di meja deket eline diri. abis itu balik ke tempat gue, noleh ke zayn, "jangan macem-macem di depan temen-temen gue, ih!"

zayn naikin satu alisnya, "berarti kalo gak di depan temen-temen, boleh?"

gue injek lagi kakinya, "gue kebiri, mau?!"

"yah, jangan dong. kasian lo nanti."

gue ngerutin kening, "hah?"

"iya, nanti kalo gue dikebiri. kan gak bisa punya anak. jadi genjot mulu."

gue cubit pinggangnya kenceng, "otak lo!"

DEKET ft. Zayn Malik [ODS;3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang