Cinta Segi Enam

322 54 96
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif dan murni berdasarkan imajinasi penulis. Jika ada kesamaan nama dalam bentuk apapun, bukanlah unsur kesengajaan. Pemilihan setting tempat hanya berdasarkan minat dan imajinasi penulis. Tidak pernah ada kejadian serupa ditempat sebenarnya. Beberapa institusi, istilah, dan sistem mungkin tidak sesuai dengan konteks Indonesia yang sebenarnya.

Enjoy this part readers
Votenya jgn lupa❤️

----------------------------------------

23.00

Penemuan Arsyad dan alamat email yang tertulis di paha Aldo, mau tidak mau membuat konsentrasi tim terpecah. Apalagi keduanya sama-sama gelap belum menemukan titik terang sedikit pun.

Apalagi pagi ini berita ditangkapnya kurir penyelundup ratusan kilogram tembakau gorila di kawasan selat Malaka seolah memperjelas fakta bahwa peredaran rokok dengan tembakau sintetis itu sudah meluas termasuk di Jogja. Karena itulah, Komandan Salim memberikan kebijaksanaan. Dia membagi tugas agar kedua investigasi tetap berjalan sesuai target.

Mario dan Candra diminta untuk berkerja di belakang layar membantu Jassen. Mengingat peran Jassen yang sangat krusial membuatnya tidak bisa hanya berkonsentrasi untuk memecahkan email yang dituliskan Aldo. Jadi dia butuh back up agar jika sewaktu-waktu tim investigasi lapangan yaitu Karis, Doni, Arsyad, dan Abdul butuh bantuan sistem, Jassen tidak kelabakan.

Sebenarnya bukan perkara sulit untuk seorang hacker berpengalaman seperti Jassen membobol sebuah alamat email tanpa kata sandi. Bahkan itu hanya pekerjaan remeh. Namun masalahnya, dua dari sekian huruf yang dituliskan Aldo tidak bisa terbaca dengan jelas.

Jassen sudah mencoba memulihkan gambar tapi hanya satu yang bisa diperjelas. Itu pun masih meragukan antara huruf b kecil, h kecil, atau angka enam. Jadi, mau tidak mau mereka harus mencari ratusan kemungkinan antara kombinasi huruf dan angka itu agar alamat email itu bisa dibuka dan dicari tau maksudnya.

Sementara itu, mengabaikan sejenak segala egonya yang benar-benar ingin tau segala fakta tentang kematian Kinta melalui clue yang diberikan Aldo, Karis mencoba tetap profesional menjalankan investigasi. Dia menurut saat Komandan Salim menugaskannya untuk tetap di lapangam bukan membantu Jassen dibalik layar. Lagipula Karis bukan penyuka pekerjaan yang hanya duduk diam di kursi berjam-jam.

Disinilah Karis sekarang. Memacu motornya dengan kecepatan 90 km/jam melintasi jalanan ring road Barat. Dia melambatkan laju motornya kemudian berbelok ke jalan kecil.

Akhirnya Karis memberhentikan motornya di depan rumah berpagar hitam yang sudah berkarat. Dia mengetuk pintu. "Assalamualaikum," ucapnya.

"Walaikumsalam," sahut orang dari dalam rumah. Seorang wanita 70 tahunan membuka pintu rumah itu.

"Karis,” sapa wanita itu pelan. Karis tersenyum kecil kemudian menyalami wanita itu dan mencium tagannya.

"Sehat, Bu? Maaf ganggu malam-malam," katanya.

"Ya begini," jawab wanita itu kemudian terbatuk-batuk.

"Masuk?" wanita itu mempersilahkan.
Karis menggeleng.

"Disini saja. Cipto ada?" tanyanya.

Wanita itu menghela napas berat. "Dia belum pulang. Masih jualan,” jawabnya.

"Masih kerja di angkringan yang dulu? " tanya Karis.

Wanita itu mengangguk. "Iya, kalau malam ya masih di angkringan. Kalu siang nguli di proyek," jelas wanita itu.

Karis tiba-tiba merasa sendu. Wanita yang begitu akrab dengan keluarganya dua belas tahun lalu sudah setua ini. Serta Cipto, teman bermainnya dulu, sepertinya kehidupannya tidak berjalan baik.

Beyond the Mission (Sudah Terbit- Part Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang