Stay away from me

311 50 34
                                    

Selamat membaca 😊
Tandai typo yaa
Jangan lupa vote

***

15.00

Sebuah sedan civic milik Alma berhenti sepuluh meter di selatan sebuah tempat fotocopy yang berisi beberapa mahasiswa sedang sibuk didepan layar. Tak lama, sebuah avanza mengerem disebelahnya. "Cand, kita keluar!" ajak Doni pada Candra yang berada di mobil avanza bersama Karis. Candra turun, diikuti dengan Doni yang meninggalkan Arsyad di belakang kemudi sedan milik Alma. Dari jarak lima puluh meter, mobil polisi terparkir manis tepat di sisi simpang empat jalan yang siap memberi back up.

Doni berjalan menuju sebuah rumah dengan pagar hitam setinggi bahunya yang sudah usang. Langkahnya di ekori Candra. Mereka menuju jendela yang sedikit terbuka yang mengarah ke ruang tengah.

"Ada tiga orang," bisik Candra setelah memeriksa.

"Kamu lihat Jodi?" tanya Doni. Candra mengangguk. Doni mengetuk pintu.

"Iya?" sapa seorang mahasiswa berkacamata setelah beberapa kali Doni mengetuk.

"Selamat sore, kami dari Polda DIY membawa surat penangkapan untuk saudara I Made Jodi. Bisa saya bertemu Jodi?" ucap Candra sambil menunjukkan lembaran kertas berlogo kepolisian.

Mahasiswa berkacamata itu tampak gemetar, "Jodi nggak ada. Dia kuliah," jawabnya berbohong. Doni sepertinya sudah tak ingin bersabar hati. Dia menyingkap sedikit bagian bawah kemejanya kemudian mengeluarkan pistol yang tersemat pada ikat pinggangnya.

"Dimana Jodi?" tanyanya sambil menodongkan pistol kearah perut mahasiswa itu. Dengan gemetar, mahasiswa itu menunjuk ruangan belakang. Tanpa basa basi, Candra langsung memaksa masuk dan membuka semua pintu kamar yang berjajar disana.

"Ada alat hisap Pak!" ucap Candra.

Doni langsung memborgol mahasiswa dihadapannya dan mengaitkan borgol dengan handle pintu.

"Diam disini!” perintahnya kemudian berjalan mengikuti Candra.

Mereka menyusuri setiap kamar disana. Dia mengetuk sebuah lemari berbahan tripleks. Insting penyidiknya yang sudah terlatih, meyakinkannya bahwa seseorang ada didalam lemari itu. "Kamu keluar, atau saya belah lemari ini jadi dua pakai gergaji?” ucap Doni dengan nada tegas kemudian pintu lemari pun terbuka.

"Dimana Jodi?" tanya Doni dengan nada kasar sambil menodongkan pistolnya. Laki-laki dihadapannya hanya tertunduk.

"Polisi! Angkat tangan!jangan bergerak!" seru Candra yang sejak tadi melangkah waspada menuju ruang belakang. Dia melihat sekelebat bayangan dari arah dapur. Candra memeriksanya dengan tetap dalam posisi waspada.

"Hei!" seru Candra setelah mendengar suara pintu belakang . "Target melarikan diri lewat pintu belakang arah jalan cempaka. Hoodie hitam, topi hitam," ucapnya melalui radio.
Di luar, Karis dan Arsyad langsung memutar balik mobilnya. Mereka berjalan terpisah menuju jalan cempaka. Samar-samar Karis melihat seorang dengan ciri yang disebutkan Candra berlari.

Karis memacu mobilnya cukup kencang sembari membunyikan klakson karena daerah itu cukup ramai lalu lalang mahasiswa. Dari arah berlawanan, Arsyad sepertinya punya pikiran yang sama dengan Karis. Mereka sama-sama memacu mobil masing-masing ke arah Joni.

Ciiiiiit!!

Suara rem mobil memekakan telinga. Joni terjungkal saat bumper bagian depan civic menyenggol kakinya. Dia tersungkur sambil menutup wajahnya sendiri seolah dia sudah bersiap menghadapi ajal saat satu mobil lagi dari arah berlawanan juga melaju kencang kearahnya tapi mobil itu berhenti kurang dari satu meter dari tubuhnya. Karis dan Arsyad tak bergeming, mereka tetap duduk di belakang kemudi sambil memainkan gas. Suasana orang-orang sekitar mendadak riuh.

Beyond the Mission (Sudah Terbit- Part Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang