03: Jas hujan

206 43 5
                                    

Satu kata yang menggambarkan suasana siang ini, basah.

Hujan mengguyur kota dan membuat semuanya basah. Beberapa siswa tidak bisa pulang karena tidak membawa jas hujan.

Termasuk Hendra, cowok itu merutuk kecil, bodohnya ia tadi pagi yang lupa mengambil jas hujan.

Cowok itu duduk, lalu menggulir timeline Instagram nya, siapa tahu ia mendapat postingan baru dari Hanna, princessnya sekolah.

Bosan dengan Instagram, ia akhirnya membuka aplikasi webtoon lalu membaca komik favoritnya dengan serius.

Saking seriusnya, ia tidak sadar ada sepasang mata melihatnya jauh.

Gadis itu-- Renata, kagum dengan ketampanan cowok itu saat sedang serius. Gadis itu tersenyum bodoh, lalu pipinya bersemu merah.

Serius banget, duh jadi pengen seriusin kan.

"Dia ga pulang ya?" gumam gadis berambut pendek itu, lalu mendekat dan duduk disamping cowok itu dengan riang.

Merasa seseorang duduk, Hendra tersentak lalu menoleh, tak lama memutar bola matanya malas.

Oh,cewek korea itu. Batinnya.

"Gak pulang?" tanya Renata.

"Gak" jawab Hendra singkat, lalu kembali ke ponselnya.

"Kenapa?" tanya gadis itu lagi.

Nih cewek, kepo bat gila.

"Ga bawa jas hujan" jawab Hendra datar.

"Ohhh" gadis itu merespon dengan mulut membentuk huruf O, lalu menyambungkan kalimatnya "Nih pake jas hujan gue aja"

"Hah?" Hendra menoleh kearah gadis cantik yang menatapnya berbinar.

Sial, kok lucu? Ah jangan, dia gila.

"Gak, gausah. Tunggu aja" tolak Hendra lalu kembali ke webtoon nya.

"Lo pulang aja" sambung cowok itu lagi.

Untuk kalian tahu, Renata benci penolakan.

"Enggak, ayolah ini ambil terus pulang. Entar gue sama Miko" kata Renata lalu menaruh jas hujannya di paha Hendra dan melenggang pergi dengan bebas.

Hendra hanya bisa menatap punggung gadis cantik itu yang perlahan menjauh, tak lupa hatinya membatin 'dasar cewek gila'.

Dasar cewek gila.

---

"HE KOK BISA BASAH KUYUP GINI LO?" tanya Jeslyn, kakak Renata.

"Main hujan huyuuu" jawab gadis itu sambil menari-nari bahagia.

Jeslyn melengos, lalu kembali ke dalam untuk mengambil handuk.

"AW KAK SAKIT" ringis Renata begitu handuk mendarat kasar di wajahnya.

"Keringin badan lo, terus lap tuh air yang netes. Mandi, terus hangatin diri, sakit baru mampus" omel Jeslyn panjang lebar.

"Iya iya" balas Renata malas, lalu mulai mengelap seluruh badannya.

"Eh kak Jonath, kak Surya, sama kak Amerlyn mana?" tanya Renata yang baru sadar.

"Kak Amerlyn sama kak Surya kerja, Jonath tidur" jawab Jeslyn panjang lebar.

Renata anak bungsu dari lima bersaudara, dua kakaknya sudah lulus dan bekerja, sementara dua lainnya dalam tahap semester akhir.

Ibu Renata meninggal dunia setelah melahirkannya, 10 tahun kemudian sang ayah menyusul kepergian sang istri. Mereka hidup dalam asuhan tante Asti, adik kandung mama.

Dan sekarang mereka sudah mandiri, kak Amer dan kak Surya sudah bisa menghidupi keluarga. Jeslyn dan Jonathan yang juga bekerja sambil kuliah.

Ah lupakan soal Renata dan keluarganya, kini kita beralih ke cowok yang berhasil pulang tanpa basah sedikitpun-- Hendra.

Cowok itu sedang mengebaskan jas hujan Renata, lalu melipatnya sembari merutuk kecil.

Apaan nih, tulisannya Exo exo gini.

Cowok menghela nafas lalu masuk ke dalam rumah, memperhatikan sekelilingnya. Seperti biasa, semuanya pergi.

"Tuan muda sudah pulang?" tanya bi Inah, ART dirumah.

"Sudah bi" jawab cowok itu lalu pergi ke kamarnya.

Setelah menaruh jas hujan itu di meja, cowok itu mengescroll percakapan di grup kelas, berharap mereka membicarakan hal yang penting.

Tapi sayang, mereka hanya membahas hal bodoh. Apalagi cewek yang namanya Renata, dia sedari tadi ribut dengan Seno yang salah menyebutkan nama idolnya.

Donghyun? Dongpyo? Kedongdong aja sekalian.

Tangannya gatal ingin menyeletuk, tapi tak jadi. Ia justru menulis hal lain.

Hendra: Renata, thanks jas hujannya.

Dan seketika grup chat menjadi ribut tak terkendali.

AntifanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang