09: K-pop vs Pop

148 31 3
                                    

Di sinilah Renata sekarang, di kamar Hendra, tengah berdebat tentang lagu.

"Waktu cuma seminggu Renata," kata Hendra, "susah ngafalin lagu Korea," sambung cowok itu.

"Ihh, kan gue bisa ngajarin!" protes Renata, "gue jamin dalam lima hari lo udah bisa!"

"Gak, entar sering ketemu lu malah jatuh cinta sama gua," balas Hendra yang membuat Renata mengumpat dalam hati.

"Dih, ewh banget!" ketus Renata.

"Jadi? Lagu Attention aja ya? Okay? Fiks ya," kata Hendra lalu mulai menulis lirik.

"HEH! GA-GA-GA, LAGU NYA CHANYEOL YANG STAY AJA!" balas Renata heboh.

"Ck, udah di bilangin ga bisa dihafalin," decak  Hendra sebal, "lo tuh batu amat sih!"

"Ih, lo juga batu! Dibilangin gua bisa ngajarin!"

"Udah! Lagu barat!"

"Korea!"

"Barat!"

"Korea!"

Keduanya saling menatap sinis, lalu diam-diaman, masing-masing dengan kemauan sendiri.

Tak lama Hendra kembali bersuara, Lagu korea lo ada terjemahannya gak? Pake terjemahan inggrisnya aja," katanya mengalah.

"Yess! Gitu dong daritadi!" seru Renata semangat. Gadis itu beralih ke ponselnya lalu mencari terjemahan lagu yang tadi ia sarankan.

"Ini nih," kata Renata sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Bisa ngerap, kan?" tanya Renata, Hendra mengangguk.

"Yaudah hafalin dulu, gue mah udah hafal," kata Renata sambil menyodorkan ponselnya lalu bernyanyi lagu tadi.

Sementara Hendra menulis lirik lagu, sekaligus menghafalkannya. Beberapa kali kata-katanya belepotan.

"Lo serius bisa?" tanya Renata, Hendra mengangguk pasti.

Walau nyata nya ragu.

"Kalo ga bisa, sini gue ajarin,"  kata Renata. Hendra menyerah, "yaudah ajarin," katanya.

Renata mulai mendekat, lalu mengajari cowok itu melakukan rap.

Hendra melirik ke arah Renata, gadis itu tampak cantik dengan beberapa anak rambut yang terjatuh.

Kok kalau dia serius gini,  jadinya cantik?

"Hendra," panggil Renata begitu melihat Hendra tengah menatapnya. Hendra mengerjap lalu menegakkan tubuhnya, "ah iya!, anjut-lanjut, gua denger," katanya lalu fokus.

Renata melanjutkan rap nya, ia berusaha menahan senyuman yang tercetak di wajahnya. Ia harus berterima kasih kepada Hamzah setelah ini!

Sementara Renata dan rasa senangnya, Hendra justru semakin tidak fokus. Ia sibuk berperang dengan batinnya sendiri.

Jangan! Jangan suka sama dia.

Tapi dia cantik.

Jangan! Dia sama ga warasnya kaya Jessie.

Tapi dia manis.

"ARGH DIAM LO SEMUA!" amuk Hendra tiba-tiba yang membuat gadis itu terkejut.

"Eh, s-sorry. Gua di bisikin setan," katanya sambil tersenyum tipis.

"Bikin kaget aja lo!" balas Renata, lalu tak lama melirik lagi ke Hendra.

"Lo bisa liat setan?" tanya Renata.

"Eum, iya. Kenapa?" tanya Hendra balik.

"Kalo gitu, bilang sama tuh setan jangan deket-deket gue, gue ga suka sama setan, sukanya sama Mingyu," kata Renata yang membuat Hendra hampir mengumpat.

Akhirnya mereka kembali sibuk dengan hafalan lagu nya sampai tak terasa sudah setengah lima sore.

"Kaga balik? Udah set lima nih," kata Hendra sambil menunjuk jam di dinding.

"Eh iya, gue balik kalo gitu," kata Renata lalu membereskan barangnya dan ngacir duluan.

"Lo mau berangkat sendiri?" tanya Hendra begitu melihat Renata di ambang pintu rumahnya.

"Oh iya deng, gue tadi kan berangkat sama lo. Lo juga harus anterin gue balik kan?" tanya Renata, Hendra mengangguk lalu mengambil kunci motor di meja.

"Ayo jalan,"

---

"Woy anjir pelan-pelan!"

"Wehh anj!"

"HENDRA BANGSAT JAN NGEBUT!" kali ini Renata bosan berteriak, ia mengetok helm Hendra dengan penuh kekesalan.

"Sakit anjir!" balas Hendra, "Ga liat ini udah mendung? Lo mau hujan-hujanan?!" balasnya kesal.

Renata diam, gadis itu mengatupkan bibirnya. Benar juga, batinnya.

"Pegangan," kata Hendra lalu memacu kendaraannya bahkan sebelum Renata membalas.

Renata terkejut, lalu dengan cepat memeluk pinggang cowok itu erat. Wangi maskulin lelaki itu menguar, memenuhi indra penciuman Renata.

Jantungnya berdegup sangat cepat, seulas senyum terpatri di wajah cantiknya.

Rasanya nyaman, hangat, semoga ini tidak cepat berakhir.

AntifanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang