[•] telfon

7.1K 1.2K 99
                                    

kayaknya sejak hari itu gue gak mau ngomong lagi sama minkyu, dan itu pertama kalinya juga minkyu semarah itu ke gue dan gue sekesel itu sama minkyu.

sejak saat itu juga minkyu mulai jarang ngatur gue, gue jadi sedikit bisa bernafas lega.

sore ini mama telfon gue lewat telfon rumah minkyu.

"kamu mama telfonin kok gapernah di angkat sih?" ujar mama diseberang sana.

"hp ku rusak," jawab gue singkat.

"benerin dong, mama tf-in uang ya?"

"gausah, hpnya udah dibuang sama minkyu."

"oh."

kemudian hening. gue sama mama emang jarang ngobrol kenyataannya, makanya sedikit awkward kalo telfonan gini.

"mama ngapain nelfon?"

"ah.. iya.." gumam mama sebelum akhirnya menjelaskan niat awalnya menelfon gue.




























































"ngapain?" tanya minkyu ketika masuk kamar dan menemukan gue lagi packing baju.

"sama mama.. disuruh pindah ke singapur."

gue mendongak, natap minkyu yang sekarang juga lagi diam menatap gue.

"masa?" ujar minkyu.

gue mengangguk.
"kata mama tiketnya udah dikirim ke e-mail gue"

minkyu langsung buka hp, gak lama kemudian berucap.

"udah gue hapus e-mailnya."

gue segera beranjak berdiri nyamperin minkyu kemudian merampas ponselnya.

dan bener aja, tiket nya udah minkyu hapus.

"kyu.."

"apa?"

"kenapa dihapus?" tanya gue, minkyu gak jawab malah mengambil ponselnya dari tangan gue dan pergi begitu aja.

"kyu!" teriak gue. "kENAPA DI HAPUS?!"

"barusan.. lo neriakin gue?" tanya minkyu kemudian membalikan badannya.

"emang ada siapa lagi disini selain lo?"

minkyu segera menyampari dan mencengkram pundak gue kencang, membuat gue meringis kesakitan.

"pokoknya. lo. gaboleh. pergi."

kemudian minkyu segera beranjak pergi dan... mengunci kamar dari luar.

regulate./kim minkyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang