E02. Can I?

628 70 3
                                    

Happy reading~

"Kihyun!"

Kihyun mendengar suara yang memanggil namanya, suara itu berasal dari depan ruang OSIS

"Oh, kak Seongwoo? Kenapa kak?"
Ujar Kihyun seraya menghampiri Seongwoo, salah seorang kakak senior yang juga menjadi panitia MPLS minggu lalu

"Duduk sini, disebelah kanan saya"
Setelah dipersilahkan untuk duduk, Kihyun pun duduk disamping kanan kak Seongwoo

"Gini dek, kamu yakin kah mau masuk OSIS?"

Tatapan itu begitu serius, dan sedikit menakutkan, berbagai prasangka sudah bertebaran di pikiran Kihyun

(Apakah dia tidak percaya denganku, huh?) batin Kihyun

"Gapapa dek, santai aja, saya terlalu serem kah?"

Kihyun pun tersadar, MPLS nya kan sudah selesai, kenapa dia masih harus takut dengan kakak senior itu?

"Oh nggak kak" jawab Kihyun singkat

"Dek, kalau kamu memang pengen masuk OSIS, kamu harus serius dek, jalanin dengan sepenuh hati, karena ngejalanin OSIS selama 1 periode itu ga semudah membalikkan tangan"

Belum sempat Kihyun berbicara, Seongwoo kembali melanjutkan kata-katanya

"Nanti bakal ada yang namanya program kerja, ada rapat tiap minggu, dan kalau bisa dibilang, itu gabakal enak dek. Harusnya saya ga ngasih tau ini, tapi lebih baik saya kasih tau sekarang. Saya cuma mau memastikan kalau niat sama tujuanmu masuk OSIS ini baik. Bukan sekadar cari teman, numpang famous dsb. Daripada nanti kamu malas ditengah jalan, lebih baik ga masuk sama sekali dek, memang, keuntungan yang OSIS kasih ada banyak, tapi itu sebanding sama apa yang kamu lakukan untuk OSIS, apa yang kamu lakukan untuk sekolah ini"

Setelah mendengarkan penjelasan yang cukup panjang dari Seongwoo, Kihyun pun tersadar, niatnya masuk OSIS selama ini adalah....
Supaya bisa marah-marah pas kelas 12 kaya kakak senior itu

Tapi Kihyun lupa kalau masih ada perjalanan panjang yang harus ia lewati sebelum bisa menempati posisi itu
.
.
.
.
Kihyun merebahkan diri di kasur bergambar t*yo (bukan iklan ih) kesayangannya itu, terasa membosankan. Hari itu belum sekolah, karena memang biasanya 1 minggu awal hanya penuh dengan perkenalan

Kihyun masih memikirkan kata-kata kak Seungwoo tadi
.
.
.
.
Flashback on

"Kemarin, udah dikasih kertas formulir pendaftaran OSIS kan?"

"Sudah kak, rencananya mau saya kumpul besok, tapi, kayanya saya harus mikirin lagi deh"

"Gapapa, pikirkan aja dulu, pengumpulan kan seminggu, kamu bisa mikirin dulu, masih banyak waktu buat mikirin ini. Pastikan kalau pilihanmu itu yang terbaik buatmu nantinya"

Flashback off
.
.
.
.
"Aish" Kihyun mengacak-acak rambutnya sendiri. "Aku bisa gila hanya karena memikirkan ini"

Kebiasaan Kihyun, jika sudah buntu dalam memikirkan sesuatu, maka ia akan lebih memilih untuk tidur dan menikmati mimpi indahnya

Tapi, kali ini ia tidak bisa...

Pilihannya lah yang akan menentukan nasibnya dalam menempuh pendidikan. Karena OSIS bukanlah sesuatu yang mudah jika tidak dikerjakan dengan niat dan keinginan yang kuat

Kalau bekerja karena terpaksa, lebih baik angkat kaki dari ruang OSIS, karena OSIS hanya membutuhkan orang-orang yang tulus menjalankannya, dan tentunya memang punya keinginan yang mulia

Kihyun beranjak dari kasurnya dan pergi keluar dari kamarnya, kemudian ia menuruni tangga dan berjalan menuju salah satu kamar dengan tulisan "Wonho" didepannya

Dibawah tulisan "Wonho" itu terdapat tulisan "Selain Kihyun boleh masuk"

"Aish apa apaan sih?" Kihyun dengan cepat melepas dan merobek kertas yang ditempel Wonho didepan pintu kamarnya itu dan langsung menerobos masuk ke kamar Wonho seenaknya

"Ya! Apa yang kau lakukan?! Apa kau buta huruf? Tidak bisa membaca? Mau kuantarkan ke dokter mata?!"

"Ya! Hyung! Tidak tepat jika membicarakan tentang peraturan bodohmu itu sekarang! Karena ada hal penting yang harus kubicarakan denganmu"

"Maaf aku tidak minat.." dengan cuek, Wonho kembali membaca majalah yang sejak tadi dipegang oleh tangannya, dia merasa keasyikannya membaca majalah terganggu dengan rengekan Kihyun

"Ya! Hyung! Eommaaaa!~"

Setelah adiknya mulai memanggil eommanya, Wonho dengan cepat menutup majalah yang dia baca dan meletakannya di atas kasur
"Aish, oke oke, bisakah kau tak terus mengadu pada eomma mu itu? Kau itu laki-laki! Sudah SMA juga, kenapa masih suka mengadu pada eomma. Seperti perempuan saja"

"Hyung, a-aku.. m-mau, masuk O-OSIS?"

"Pffftt.." Wonho tak kuasa menahan tawanya kala adiknya berkata ingin masuk OSIS, tentu saja ia tak bisa percaya jika adiknya ingin masuk OSIS

Wonho bolak-balik menatap Kihyun dari atas kebawah lalu kembali lagi dari bawah keatas

"Apa kau yakin? Heii~ adikku yang masih gadis, apa kau akan kuat untuk berada di OSIS?" ujar Wonho mengejek Kihyun

Bodoh sekali Kihyun. Kihyun harusnya tau kalau berbicara dengan Wonho hanya akan membuat masalahnya semakin rumit

Dan, juga, Kihyun ini sangat cengeng, tentu saja saat Wonho mulai mengejeknya, Kihyun menahan agar air matanya tidak keluar

Melihat adiknya yang sedang menahan tangisnya, naluri Wonho sebagai Kakak yang suka menggoda adiknya pun keluar
"Omo omo omo" seru Wonho sembari menunjuk mata Kihyun yang sudah berkaca-kaca

Wonho mengernyitkan dahinya dan menggeleng-gelengkan kepalanya
"Lihatlah, adik gadisku yang cengeng ini ingin masuk OSIS! Lihatlah dirimu, baru begini saja sudah menangis, bagaimana jika dimarahi oleh kakak-kakak senior nanti. Kasihan sekali dirimu"

Tak lama kemudian, Wonho kembali menatap adiknya itu dengan mata yang melotot
"DASAR LEMAH! LAKI KOK KAYA CEWEK SIH?"

"A-aku.. ga b-butuh di ka-kasihan.. i" ujar Kihyun dengan nada rendah, tentu saja, begitu dia menaikkan nadanya 1 oktaf saja, pipi Kihyun bisa langsung banjir nanti

"Hah? Apa? Ga dengar! NGOMONG YANG KERAS! VOKAL! LAKI KOK LEMBEK SIH?"

Kihyun beranjak dari kasur milik Wonho, kemudian berbalik membelakangi Wonho, airmatanya sudah mengalir membasahi pipinya yang putih mulus, uhh.. ukeable banget.

Eh author! Belum saatnya.. sabar..

Kihyun keluar dari kamar Wonho, ia berjalan kembali menuju kamarnya.

"Aku akan tetap masuk OSIS! Aku akan membuktikan kalau aku bisa! Aku ga lemah! Aku kuat!"
.
.
.
Keesokan harinya
"Eh Kihyun, gimana? Udah mutusin?" tanya Seongwoo

"Kak, saya mau ngumpul formulir"
.
.
.
.
tbc

Note: terus support cerita ini, perjalanan Kihyun masih panjang. Jangan lupa vote kalau suka dan tidak usah dipaksakan kalau tidak suka. Terima kasih ^_^

Next Episode
July 28, 19.00 KST

[Complete] Rightfully (ShowKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang