⸙ BLOOD SWEAT AND TEARS ⸙

1.4K 129 22
                                    

🔞☠🔞


























Seperti yang sudah di katakan oleh Mama Chaerin kemarin, Chanwoo malam ini sedang bersiap-siap. Dirinya sudah berada di dalam kamar hotel sejak satu jam yang lalu.

Sebenarnya Chanwoo tidak ingin melakukan pekerjaan seperti ini dan Chaerin juga tidak memaksa Chanwoo, namun karena rasa tidak enak dan terimakasih kepada Chaerin yang telah membesarkannya Chanwoo melakukan semua ini.

Dia berada di kamar mandi sedang mengoleskan minyak khusus yang beraroma Chocolate, sesuai dengan nama yang diberikan oleh sang Mama keseluruh bagian tubuhnya. Kini tubuh Chanwoo terlihat  mengkilap dan membuatnya terlihat lebih seksi.

Kemudian Chanwoo memakai kemeja corp berwarna putih yang tipis. Chanwoo juga sengaja tidak mengancing kemeja tersebut, sehingga tubuhnya terekspos dengan sempurna.

Tak lupa dia menyisir merapikan rambut hitamnya supaya terlihat rapi, terakhir Chanwoo mengeluarkan sebuah topeng berwarna hitam dari dalam tas miliknya dan memakainya menutupi sebagian wajahnya.

Tak lupa dia menyisir merapikan rambut hitamnya supaya terlihat rapi, terakhir Chanwoo mengeluarkan sebuah topeng berwarna hitam dari dalam tas miliknya dan memakainya menutupi sebagian wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun tertutup oleh topeng, mata besar seperti buah anggur bersinar indah milik Chanwoo tetap memancarkan pesonanya.

Walaupun tertutup oleh topeng, mata besar seperti buah anggur bersinar indah milik Chanwoo tetap memancarkan pesonanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

□□□

Setelah cukup lama Chanwoo duduk menunggu orang yang telah membooking dia, akhirnya terdengar juga bunyi pintu kamar hotel terbuka.

Lampu remang-remang temaram yang menyala menangkap sosok bayangan seorang pria bertubuh tegap dan tinggi berjalan mendekat ke arah Chanwoo.

Dia berhenti tepat di depan Chanwoo.

"Choco-san?" Suara husky yang sudah tidak asing bagi Chanwoo.

*gulp*

Mata  Chanwoo membulat dan dia menelan ludahnya kasar. Bagaimana mungkin orang yang selalu membulinya di sekolah ternyata adalah orang yang harus dilayaninya malam ini.

"H-hai." Chanwoo menjawab dengan terbata bata karena gugup.

"Kau terlihat menggiurkan." Ucap June sambil tersenyum miring.

"Sumimasen, watashi wa nihongo shika hanasemasen. Watashi wa anata ga nani o itte iru no ka rikai dekimasen." (Maaf aku hanya berbicara dengan bahasa Jepang. Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.) Jawab Chanwoo berbohong.

"Ā, wasureta." (Ah benar aku lupa.) June kembali menampilkan senyumnya.

June menyisir rambutnya dengan jari-jemarinya kebelakang, detik berikutnya dia melepas kaos yang melekat di tubuhnya dan membuang sembarangan.

Sebenarnya Chanwoo sama sekali tidak senang dengan June, namun dia harus tetap bersikap profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Dia tidak ingin Mama Chaerin mendapatkan complain dari June yang telah menyewanya. Jujur Chanwoo ingin segera pergi dari sini.

Dia berdiri di depan June, lalu tangannya mengusap rahang tegas milik June dengan lembut. Perlahan Chanwoo mulai mendekatkan wajahnya ke wajah June kemudian menempelkan bibir mungil miliknya di bibir June yang penuh.

Perlahan bibirnya mulai bergerak melumat bibir June, bibir yang sering mengeluarkan kata-kata hinaan dan cacian saat di sekolah kepada Chanwoo.

Tak kalah dengan Chanwoo, June juga ikut melumat bibir Chanwoo. Bahkan sekarang June sudah mengambil kendali atas ciuman ini. Disela ciuman mereka, June menggigit pelan bibir bawah Chanwoo lalu melesakkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Chanwoo.

Dia mengabsen seluruh deretan gigi Chanwoo dan memainkan lidah Chanwoo, Chanwoo dibuat kewalahan oleh June. Tangan kanan Chanwoo bergerak mengusap otot perut milik June yang telah terbentuk sempurna.

Dihirup cerkuk leher milik Chanwoo, aroma cokelat yang menggiurkan membuat June semakin gila. "Watashi wa anata no karada no nioi ga sukidesu baby." (Aku suka bau tubuhmu baby.)

June kini mencium dan melumat leher Chanwoo. Chanwoo melepaskan paksa ciuman June yang semakin menggila. June mencium leher Chanwoo dan memberi banyak kiss mark disana.

Chanwoo berlutut dihadapan June. Tangan mungilnya mulai bergerak melepaskan ikat pinggang yang melingkar di pinggang June, dan membuka semua celana yang June pakai. Kini tubuh June sudah full naked. Chanwoo menelan ludah kasar saat melihat penis June yang besar sudah menegang.

□□□

TBC

Hoho part 2 clear. Jangan lupa vote, komen dan follow saya ya! See ya!

Your Scent Chocolate [ɪᴋᴏɴ × ᴊᴜɴᴄʜᴀɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang