Hujan rintik memeluk senja yang rapuh, sudah bertahun tahun kepergian Kakak tapi hatiku masih belum bisa rela sepenuhnya kehilangan Kakak. Aku selalu di liputi rasa bersalah dan sedih. Jendela berembun karena cuaca yang lembab, aku duduk termenung menatap hampa dari balik jendela. Seandainya ada pilihan, saat itu aku ingin menukar nyawaku untuk Kakak.
“Seharusnya Dinda saja yang pergi Kak, seharusnya Kakak saja yang hidup” bisikku dalam hati sambil menitikkan air mata.
“Non..., waktunya makan malam” sapa Mbok Sari mengejutkan lamunanku. Cepat-cepat aku menghapus air mata.
Aku terdiam memandang Mbok Sari, bertemu dengan Mama dan Papa adalah hal yang menakutkan. Aku menjadi gadis yang pendiam, tertutup dan juga suka mengurung diri dalam kamar. Segala hal telah aku lakukan, dari prestasi yang selalu aku raih, tetapi semua tetap tidak merubah sikap Mama dan Papa terhadapku.
“Papa, Mama lihat Dinda mendapatkan peran sebagai tokoh utama dalam pentas perpisahan sekolah nanti, Papa dan Mama akan hadir kan ke acara itu?” tanyaku memecah keheningan saat kami sarapan bersama.
“Kami sibuk, akan ada rapat penting di luar kota” jawab Papa.
“Dinda mohon pa, untuk kali ini saja Papa datang dan menyaksikan Dinda di atas panggung, dan itu hari terakhir Dinda masuk SMP karena berikutnya Dinda sudah SMA pah” jelasku dengan riang.
“Braaaakkkk!!!” Papa memukul meja. Aku kaget dan tertunduk.
“Jangan membuatku kehilangan selera makan! Dengan bangga kamu menceritakan bahwa kamu SMA sedangkan gara-gara kesialanmu Kakakmu tidak bisa menikmati apa yang kamu nikmati sekarang!” ucap Papa bernada tinggi.
Aku terdiam, aku selalu salah di mata mereka, sering aku berfikir apakah benar aku anak Mama dan Papa. Perlakuan mereka sangatlah berbeda, tamparan dan pukulan sudah menjadi makanan keseharianku dan aku mulai biasa tentang itu. Jika mereka tidak menginginkanku kenapa aku di biarkan terlahir ke dunia ini dan menjadi pelampiasan kebenciannya... Tuhan... Ini tidak adil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Ikatan Rasa
Bí ẩn / Giật gânSebagian orang berfikir hidup kaya adalah impian yang bahagia. Mempunyai orang tua yang sukses besar adalah suatu kebanggaan tersendiri, tetapi sayang sekali semua itu tidak seperti dengan apa yang tersirat. Gadis yang akan aku ceritakan ini hidupn...