yeayy.. akhirnya bisa up lagi..
selamat membaca yorobun.. :*
.
.
"ah.. aku ini kenapa" Seokjin segera menghapus air matanya kemudian tak sengaja melihat ke bawah kearah halaman belakang castle itu. Terlihat ada seorang gadis bergaun putih yang tersenyum manis menatap bunga smeraldo yang sedang dipengangnya.
"Joo.. Joo Hyun??" Seokjin refleks membalikkan tubuhnya karena kaget. Benarkah yang dilihatnya tadi adalah Bae Joo Hyun? Atau itu hanya ilusi yang ia buat sendiri karena ia sangat merindukan kekasihnya itu.
Seokjin kembali melihat kearah tempat ia melihat kekasihnya tadi, ia ingin memastikan ada yang dilihatnya tadi benar-benar Joo Hyun atau tidak.
"sudah kuduga aku pasti salah lihat" Seokjin tidak melihat siapapun disana. Ia pun terkekeh lucu menyadari pemikiran bodohnya tadi. Tidak mungkin ia melihat Joo Hyun karena gadis itu sudah lama pergi.
.
.
"Jungkook kenapa kau terlihat gelisah seperti itu?" tanya Lalisa yang melihat Jungkook tampak gelisah seakan mencemaskan sesuatu.
"kau tahu kalau aku sedang mencemaskan Jisoo. Wajahnya sangat pucat, dia juga tidak mau makan apapun sejak kemarin. Semua ini karena iblis sialan itu" gerutu Jungkook sambil mengepalkan tangannya sampai kuku jarinya memutih. Ia sangat marah pada Jack yang telah berbuat kasar pada Jisoo sampai Jisoo terlihat menyedihkan seperti itu.
"kau harus bisa mengendalikan dirimu Jeon, jangan sampai kau membunuh Jack. Dia sedang menggunakan tubuh kakakmu, jika kau membunuh nya Taehyung juga ikut mati bersama tubuh itu" jelas Lalisa.
Jungkook hanya bisa menghela nafas mendengar pernyataan yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Ia sangat ingin membunuh Jack tapi ia tak tahu bagaimana cara melenyapkan iblis itu tanpa melukai tubuh kakaknya.
"kau mau kemana?" tanya Lalisa yang melihat Jungkook beranjak dari duduknya.
"aku mau melihat Jisoo.." ucap Jungkook pergi tanpa menoleh kearah Lalisa. Tanpa Jungkook tahu Lalisa sedang menatap tajam padanya.
'kau menolakku hanya karena manusia lemah itu, Jungkook? Kurasa kau sudah dibodohi oleh nya' batin Lalisa, ia masih menatap Jungkook yang kini telah masuk ke kamar Jisoo, lebih tepatnya kamar yang ditempati oleh Jisoo.
Jungkook duduk dipinggiran kasur menatap Jisoo yang masih terlelap dalam tidurnya. Sesekali gadis itu mengernyitkan dahinya, dia terlihat tidak nyaman. Jungkook merapikan anak rambut yang menutupi wajah Jisoo dengan perlahan, Jungkook menatap lama wajah Jisoo yang tampak pucat itu kemudian menaikkan selimut sampai batas leher, ia pun beranjak meninggalkan gadis itu membiarkan gadis itu beristirahat lebih lama.
Tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangan Jungkook hingga membuatnya menghentikan langkahnya dan berbalik. Menatap Jisoo yang menarik tangannya dengan mata yang masih terpejam, sepertinya gadis itu sedang memimpikan sesuatu. Jungkook mencoba melepaskan tangan Jisoo tapi genggamannya sangat erat hingga Jungkook tak bisa melepaskannya. Jungkook pun kembali duduk dan berpikir akan menemani Jisoo selama beberapa saat.
.
Disebuah taman bunga yang luas terdapat seorang wanita dengan balutan gaun putihnya yang indah, dia terlihat tengah menunggu seseorang. Sesekali rambut pirangnya tertiup angin yang berhembus bebas disana. Tak lama kemudian seorang pria dengan setelan serba putih datang menghampirinya dan langsung memeluknya erat, seperti seorang pria yang sudah lama merindukan kekasihnya. Wanita itu memberikan sesuatu pada sang pria kemudian pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold [BTS fantasy]
FanfictionSebuah kisah fantasy tentang Kerajaan Fiend dan Kerajaan Saeint yang dulunya memiliki hubungan yang harmonis. Tapi sebuah konflik yang terjadi dimasa lalu membuat kedua kerajaan tersebut saling bermusuhan. Kim Taehyung, raja dari Kerajaan Fiend ber...