Perubahan
Voment voment berhadiah.
Setelah meninggalkan si Ara dengan keterpaksaan di rooftop, sekarang Al lagi jalan di koridor sekolahnya menuju kelasnya.
Mata para siswa sekarang tertuju 100% ke Al sambil bisik-bisik, gara-gara kejadian di mading tadi, si Al sih mau ngejelasin aja biar pamornya dia sebagai Ketos terhormat ga turun.
Ga ikhlas bener.
'Duh kak Al kok gitu sih,'
'Patah hati sedunia dong hari ini,'
'Siapa sih yang main peluk-peluk pacar ku,'
'Kok kak Al mau aja ya?'
Begitulah omongan-omongan yang masih Al bisa dengar. Al udah gedhek sama mereka akhirnya nyamperin para ciwi-ciwi itu dan ngejelasin semwanya dari utara ke selatan biar itu mulut pada diem. Sama biar pamornya jadi baik lagi.
Kasian sama kegantengan lo sih.
"Hai cantikk," sapa Al dengan senyum yang sangat terlihat terpaksa.
"Eh—emm,, ada apa ya Kak?" Tanya salah satu gadis yang disapa Al dengan menahan gugupnya.
"Yang kalian bicarain itu salah, salah banget malah. Yang saya peluk itu sepupu karna dia menang balapan jadi secara reflek dianya meluk. Jadi wajar dong," jelas Al dengan disertai senyum.
Kebohongan yang haqiqi.
Flashback on.
Balapan udah selesai beberapa saat lalu. Dan Al berhasil menang.
"Oi bro, menang lagi dong!! makan-makan sabi nih!" Seru Dino.
"Iya bener tuh," tambah Joan.
"Gampang! Ntr gue traktir,"
Yang baru bahagia emang beda:')
"Selamat Al!" Ucap si Rossi sambil mengulurkan tangannya.
Tapi,,
Al langsung memeluknya tiba-tiba, entah kena angin apa. Semua orang yang liat kaget, terlebih si Rossi.
"Thank you, Rossi," ucap Al.
Klo gitu cara Al merlakuin Rossi, gimana ga suka coba si Rossinya??!! Dasar cowok. Modus mulu, bikin baper gamau tanggung jawab.
"Yaudah kuy makan," ajak Al setelah melepaskan pelukannya dengan Rossi.
Flashback off.
"Oh gitu ya kak, maafin ya kita salah mikir, soalnya di mading gitu beritanya," ucap gadis tadi membalas perkataan si Al.
Gampang banget kemakan omongannya si Al.
"Iya selow aj, gih masuk bentar lagi ada sidak, bel juga udh bunyi," Perintal Al.
"Iya kak," serentak gadis Al datangin tadi bubar.
~withyou~
-Kls XI-IPA 2
"Eh ibu negara, dari mane ae lo? Mana matanya merah gitu. "
"Beruntung sih lo ga ikutan sidak. Untung gue sama Bulan ga kena!" Kata Ata dengan senyum lebarnya.
"Dari rooftop cari angin doang elah. Karna kebaikan gue banyak, makanya gue selamat, wkwk," balas Ara tentu dengan kebohongannya.
"Hiain baek. Eh btw bener kata Bulan, ntu mata napa merah, habis nangis ya lo?" Curiga Ata.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Novela JuvenilDetik untuk membencimu. Menit untuk mengagumimu. Jam untuk mencintaimu. Berapa lama untuk menggapaimu? Saya pikir kedatanganmu membuat hidup saya hancur, ternyata tak seburuk itu. Bekerja sama dengan otak dan hati. Kamu mendaur ulang semuanya menjad...