5. pulang bareng

59 13 8
                                    

Welcome readers

Happy reading

"res ban mobil lo kempes tuh" risa menunjuk ban mobil belakang resa dengan dagunya.

Resa langsung berjongkok mengecek ban mobilnya. Ternyata benar ban mobilnya kempes.

"kayanya ada yang sengaja ngempesin ban gw deh" jawab resa lesuh.

"terus giaman res?" tanya agatha.

"gue telpon abang gue dulu"

"gak diangkat res?" tanya risa pas lihat resa mematikan ponselnya.

"enggak"

"jadi gimana res?" -risa.

"kalian luan aja deh, gue nyari bang gibran dulu"

"gak pa-pa?"

"iya gak pa-pa" jawab risa meyakinkan.

"yaudah kita luan ya res, kalau ada apa apa langsung telpon kita" ucap agatha.

"iya bawel"

Resa berjalan menyusuri koridor sekolah, dia tidak menemukan sosok laki laki yang tengah ia cari.

Resa berniat mencari gibran di kelasnya. Dengan langkah tergesa gesa resa berlari menuju kelas 11 mipa 1 yang letaknya di lantai 2.

Brukk

"aduhh kepala gw" ringis resa kesakitan, dia tak sengaja menabrak dada bidang seorang cowok.

"punya mata tuh di pake" saut sang pemilik dada bidang itu.

"elo?" resa kaget karna seseorang yang di tabrak nya adalah revan. Ya dia revan.

"apa?" jawabnya dingin.

"mana abang gue?" tanya resa to the point.

"gibran nyuruh lo pulang luan, dia masih punya urusan" tanpa izin dari resa, revan menarik tangan resa secara kasar.

"lepas!" resa menepis tangan revan kasar.

"ban mobil lo kempes kan?" tanya revan masih dengan wajah dingin nya.

"iya!" ketus resa "cenayang lo?"

"sekarang lo mau pulang apa enggak?"

"ya mau lah"

"yaudah ikut sama gue" revan menarik tangan resa secara kasar lagi.

"tangan gue sakit anjir, gosah tarik tarik" terlihat bekas merah di pergelangan tangan kanan resa.

Revan tak menggubrisnya, dia tetap berjalan ke parkiran. Resa hanya pasrah mengikuti revan.

"eh bentar deh"

revan membalikan badannya 180°.

"jangan jangan lo yang udah kempesin ban mobil gue?" tatap nya penuh selidik.

"ogah banget gue"

"terus kenapa lo tau ban mobil gue kempes?"

"gak penting" revan kembali berjalan mendahului resa.

"tunggu dulu" resa berusaha menyamakan langkah nya dengan revan.

"apa?" tanya nya masih tetap berjalan.

"lo kan yg udah kem-"

"sekali gue bilang bukan ya bukan" bentak revan, resa kaget karna laki laki itu berani membentaknya. Namun bukan resa namanya kalau dia tidak melawannya.

RevanoSaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang