7. Bandara

48 12 0
                                    

Happy reading chingu

'all i want-kodaline'

adalah judul lagu yang resa dengarkan sekarang di mobil.

Resa menatap jalanan yang macet dengan tatapan yang kosong kedepan.

Gibran yang sedang menyetir sesekali melirik resa, gibran merasa ada yang aneh dengan resa.

"res" panggilnya.

"hm" resa berdeham tanpa menoleh.

"laper gak?" gibran mengehentikan mobilnya tepat didepan cafe pinggir jalan.

Resa menoleh ke gibran dan mengangguk.

"mbak" panggil gibran saat melihat seorang pelayan selesai melayani pelanggan sebelah mereka.

"saya mau pesan ini dua porsi" gibran menunjukan salah satu makanan yang tertera dimenu.

Pelayan tersebut menulis kan pesanan gibran "minumnya?"

"green tea" ucap gibran dan resa serempak.

Gibran dan resa tertawa saling memandang. Sama halnya dengan pelayan tersebut.

"udah dek?" resa mengangkat kepalanya menatap gibran yang beralih dari kursinya, resa yang peka langsung berdiri dan berjalan mendahului gibran.

Resa menekan tombol on mp4 yang mendengarkan lagu 'millions dreams-the greatest showman'

Selama perjalan hanya hening yang tercipta diantara mereka berdua.

Kurang lebih 15 menit untuk mereka sampai di Bandara.

"si kevin kenapa gak muncul muncul, daritadi juga" celetuk gibran yang sedaritadi mondar mandir menunggu kevin.

"bang gue ke toilet dulu ya"

Gibran mengangguk kemudian resa berjalan gontai ke toilet.

Entah apa yang ada di pikiran resa sejarang, hanya dia dan sang kuasa yang tahu jawabannya.

Resa terus berjalan, menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Brukk

"aww" pekiknya.

"sory" ucap seorang cowok yang menbrak resa, ralat yang resa tabrak.

Resa mengangkat kepalanya dan menatap cowok itu.

Cowok itu mengangkat sebelah alisnya "lo gak papa?" tanya nya saat melihat resa hanya terdiam dengan wajah yang lesu.

Resa berdiri dan mengangguk.

"maaf" ucapnya kemudian pergi meninggalkan cowok itu.

Setelah selesai dari toilet resa kembali ke asalnya diamana gibran dan kevin sudah menunggunya.

"resa"

Suara itu, suara laki laki yang sangat resa rindukan.

Resa menoleh dan langsung berlari kearah kecin berdiri sekarang dan memeluknya.

"kangen" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.

"abang juga kangen" balas kevin mengusap punggung serta kepala resa.

Kevin melepaskan pelukannya memegang bahu resa "adek abang baik baik aja kan?" tanya kevin menatap resa sendu.

Resa mengangguk antusias.

"haduhh serasa di film film nih kayanya" gibran mengoceh karna dirinya yang diabaikan oleh kedua saudaranya.

"hahaha" kevin dan resa hanya tertawa.

"yaudah yuk" ajak kevin sambil merangkul resa.

Dan tentu saja gibran menjadi korban untuk membawa semua koper milik kevin.

Selama perjalan mereka bertiga bersendau gurau tiada hentinya. Saling menyayangi tentunya.

Disisi lain seorang revano adynata albrawkey baru saja sampai dirumah bercat putih besar setelah menjemput reva dari bandara.

Revan sempat memikirkan seorang gadis yang menabraknya beberapa menit yang lalu. Ya benar saja cowok yang resa tabrak adalah revan.

'cewek aneh'

"abang?" seketika lamunan revan buyar.

"hm" revan menoleh.

"gerbang nya udah di buka tuh" reva menunjuk ke arah gerbang dengan dagunya.

Tanpa menjawab revan langsung mamasukan mobil ke halaman rumahnya.

"reva sayang, kenapa gak bilang sama mama mau kesini?" revalina membuka kan pintu untuk anaknya.

"peduli apa mama sama kita?" bukannya reva yang menjawab pertanyaan itu melainkan revan.

Reva langsung menatap revan dan menggeleng untuk memberi kode. Dan huntungnya revan peka padanya.

Ravalina hanya menghembuskan nafas kasar melihat perilaku anak anaknya. Bagaimanapun revalina tetaplah seorang ibu yang selalu merindukan anak anak nya.

"revan maafin mama"

Revan tidak menggubris permohonan maaf dari mamanya. Ia malah menarik tangan reva menuju kamar.

'maaf ma, tapi revan harus ngelakuin ini supaya mama sama papa sadar kalau yang revan dan reva butuhin cuman waktu dari kalian bukan kemewahan dari kalian'.
.
.
.
.
.
Tbc

follow ig aku ya @febyadl_

RevanoSaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang