07. Pendonor Kornea Mata?

30 11 6
                                    


Don't forget for Vote, Comment and Share.

.

.

.

-각막 기증자?-


Kim Nara tak pernah tahu bagaimana prosesnya hingga akhirnya ia bisa melihat dunia kembali. Yang Kim Nara tahu ia sempat buta setelah kecelakaan tragis terjadi. Ia tak mampu melihat warna apapun selain hitam. Baru saja Ahjumma (Bibi) memberitahunya bahwa Ayah telah meninggal dalam kecelakaan bus itu. Kim Nara langsung berlari menuju kamar tempat Ayah dirawat.

" Ayah... Bangun. Ayah bilang Ayah akan bersama Nara selamanya! Kenapa Ayah meninggalkan Nara secepat ini? Hiks.... Appa ireonaaaa~ " Tangis Kim Nara pecah, ia menggoyang-goyangkan tubuh Ayah.

Kim Nara terduduk dilantai. Untung saja Ahjumma (Bibi) segera memegang pundak Kim Nara,agar tak jatuh. Hati Kim Nara hancur melihat Ayah sudah tiada. Mengapa Ayah meninggalkannya, mengapa ia tak mati saja seperti Ayah? Supaya mereka berdua bisa hidup bahagia di surga bersama Ibu. Mengapa Tuhan berbuat tidak adil seperti ini?

---

Upacara pemakaman Ayah sudah dilaksanakan, kini Kim Nara melepas hanbok hitam yang ia kenakan untuk upacara pemakaman. Ia duduk di ranjang nya, lalu mengambil bingkai foto yang ia taruh di nakas sebelah ranjangnya. Foto itu terdapat Ayah, Ibu, dan Kim Nara. Foto itu diambil saat mereka berlibur di Pulau Nami dulu. Kim Nara mulai menitihkan air matanya ketika melihat foto itu.

" Ayah... Ibu... Apa yang harus Nara lakukan tanpa kalian? Nara sendirian sekarang. Hiks... " Lirih Kim Nara. Sesaat kemudian Kim Nara tertidur sambil mendekap bingkai foto itu.

Sesulit apapun jalannya ...

jangan pernah berfikir untuk menyerah...

Karena kau tidak akan tau apa yang sedang menantimu diujung perjuangan nanti...

---

Pagi itu Kim Nara bangun. Ia segera beranjak dari ranjang, lalu bergegas ke kamar mandi. Ia berdiri di depan wastafel kamar mandinya, melihat dirinya sendiri yang sekarang terlihat sangat lemah dan menyedihkan. Sekarang Kim Nara sadar, ia harus bangkit seperti dulu, mulai mengikhlaskan kepergian Ayah.

Kim Nara mendengar ketukan pintu dari luar. Ternyata itu Ahjumma (Bibi).

Tok... Tok... Tok...

" Nara, segeralah turun dan sarapan. Paman dan Yo Han sudah menunggu di bawah. "

" Nee, Ahjumma. Aku akan menyusul nanti. " Kim Nara segera membasuh wajahnya. Ia bergegas turun ke bawah untuk sarapan.

-Di meja makan-

Di meja makan Kim Nara hanya diam saja, ia tak berkata sama sekali. Dan akhirnya Paman yang memulai pembicaraan.

" Nara, cepat habiskan sarapanmu! Paman ingin bicara padamu. "

" Nee, Ahjussi. Tapi, mau bicara soal apa? "

" Selesaikan dulu sarapanmu. Ahjussi tunggu di ruang tamu. "

" Nee Ahjussi. "

Kim Nara segera menghabiskan sarapannya. Sudah selesai. Ia segera beranjak dari kursinya menaruh piringnya di tempat cucian piring.

" Ahjumma, sini biar Nara saja yang mencuci piringnya. "

" Tidak usah Nara, kau segeralah ke ruang tamu. Ahjussi sudah menunggumu, kan? "

𝕆𝕗𝕗𝕖𝕣𝕚𝕟𝕘𝕤 𝔽𝕠𝕣 𝕃𝕠𝕧𝕖 [semi hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang